commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang diteliti adalah:
1. Variabel tergantung Y : Burnout pada Karyawan 2. Variabel bebas X :
a. Persepsi Budaya Organisasi b. Motivasi Intrinsik
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Burnout pada Karyawan
Burnout adalah keadaan yang mencerminkan reaksi emosional yang
tengah dirasakannya, seperti gejala kekeringan emosional keadaan hilangnya semangat dalam bekerja, acuh tak acuh dengan kondisi rekan kerja dan penurunan
rasa pecaya diri pada karyawan itu sendiri. Dalam penelitian ini kuesioner burnout
pada karyawan disusun berdasarkan aspek-aspek burnout yang dikemukakan oleh Masclach dan Jackson 1993 meliputi: emotional exhaustion, depersonalization,
dan reduced personal accomplishment. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi tingkat burnout yang dialami subjek, demikian juga
sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek berarti semakin rendah tingkat burnout yang dialami subjek.
commit to user
2. Persepsi Budaya Organisasi
Persepsi budaya organisasi adalah hasil makna yang merupakan rangkaian proses dimulai dari proses sensoris tentang pengalamannya hingga
menghasilkan tanggapan atas nilai, sikap, dan pengertian yang merupakan budaya organisasi serta dimiliki oleh seluruh anggota organisasi mulai dari pucuk
pimpinan sampai dengan front lines. Aspek budaya organisasi diantarnya adalah, insiatif individu dimana ia dapat bertanggung jawab atas pekerjaannya; risk
tolerance yakni ia mampu melakukan inovasi-inovasi dalam menyelesaikan
pekerjaan ataupun tugasnya; direction dimana ia memiliki tujuan yang ingin dicapainya; integration yaitu selalu dapat bekerja sama dengan semua rekan
kerjanya; management
support merupakan
kemampuan untuk
dapat berkomunikasi dengan atasan, bawahan, ataupun rekan kerja yang baik; control
yaitu dapat mawas diri dan mengawasi atas pekerjaannya; identity dimana semua anggota organisasi bisa menjadi satu kesatuan yang utuh; reward system
merupakan hasil atau timbal balik dari pekerjaan yang telah dilakukan; conflict tolerance
ialah kondisi karyawan yang selalu kritis akan permasalahan yang terjadi di dalam organisasi; dan communication patterns, karyawan dapat
menentukan sikap hormatnya ketika berbicara dengan atasan. Skala persepsi budaya organisasi disusun berdasarkan gabungan dari
aspek-aspek persepsi dan aspek-aspek budaya organisasi. Adapun aspek-aspek persepsi dikemukan Sobur 2003 dan aspek persepsi budaya organisasi, Robbins
1991, yaitu yang dapat dilihat dari bagaimana karyawan dapat memberikan tanggapannya secara kognitif, afektif dan konatif atas budaya organisasi dimana
commit to user
dalam budaya organisasi terdapat indikator-indikator seperti, insiatif individu, risk tolerance
, direction, integration, management support, control, identity, reward system, conflict tolerance
, dan communication pattrens. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin positif persepsi terhadap budaya organisasinya,
demikian juga sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek berarti semakin negatif persepsi terhadap budaya organisasinya.
3. Motivasi Intrinsik