Uji Hipotesis Hasil Analisis Data Penelitian

commit to user 98 Dari hasil uji multikolinearitas pada tabel 16 diperoleh nilai VIF 8, 517; 6, 500 10 atau Tolerance 0,618 ; 0,618 0,1 dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terdapat multikolinearitas.

2. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji asumsi, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik analisis regresi dua prediktor. Pengujian hipotesis dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan bersama-sama. Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value pada kolom Sig. lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau F hitung pada kolom F lebih besar dari F tabel. Hasil F-test pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Anova Nugroho,2005. Melalui hasil uji simultan ini dapat diperoleh keputusan diterima tidaknya uji hipotesis. a. Nilai output SPSS menunjukkan F-reg sebesar p-value 0,000 0,05 sedangkan F hitung 43, 738 dari F tabel 4, 21 serta R sebesar 0, 874, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu terdapat hubungan antara persepsi budaya organisasi dan motivasi intrinsik dengan burnout karyawan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 17 di bawah ini. commit to user 99 Tabel 17 Uji Hipotesis b. Nilai koefisien regresi antara variabel persepsi budaya organisasi dengan burmout rx1y sebesar 0,838 dengan p-value 0,000 0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara persepsi budaya organisasi dengan burnout. Dapat diartikan bahwa persepsi budaya organisasi berkorelasi dengan burnout . Jika persepsi budaya organisasi semakin meningkat hasil burnout tinggi, dan ini mengartikan adanya hubungan yang positif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 18 di bawah ini. Tabel 18 Uji Korelasi persepsi budaya organisasi Burnout persepsi budaya organisasi Pearson Correlation 1 ,838 Sig. 2-tailed . ,000 N 30 30 burnout Pearson Correlation ,838 1 Sig. 2-tailed ,000 . N 30 30 c. Nilai koefisien korelasi antara variabel motivasi intrinsik dengan burnout rx2y menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,873 dengan p-value 0,000 0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara motivasi intrinsik dengan burnout. Dapat diartikan bahwa motivasi intrinsik berkorelasi Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 5.907 2 2.953 43.738 .000a Residual 1.823 27 .068 Total 7.730 29 commit to user 100 dengan burnout. Jika motivasi intrinsik semakin meningkat hasil burnout tinggi, dan ini mengartikan adanya hubungan yang positif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 19 di bawah ini. Tabel 19 Uji Korelasi burnout motivasi intrinsik burnout Pearson Correlation 1 ,873 Sig. 2-tailed . ,000 N 30 30 motivasi intrinsik Pearson Correlation ,873 1 Sig. 2-tailed ,000 . N 30 30

3. Mean Empirik ME dan Mean Hipotetik MH