dan Belanja Daerah APBD sebagaimana diatur di Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional SISDIKNAS No.20 tahun 2003 pasal 49 tentang
pealokasian dan menyebutkan bahwa Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20 dari Anggara Pendapatan
dan Belanja Daerah APBD pada sektor pendidikan dan minimal 20 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD.
34
2. Pengertian Pembiayaan Pendidikan
Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental instrumental input yang sangat penting dalam menyelenggarakan pendidikan di
sekolah.Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan-tujuan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif biaya pendidikan memiliki peranan
yang sangat menentukan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya, proses
pendidikan di sekolah tidak dapat berjalan. Pendidikan memang memerlukan biaya, oleh sebab itu latar belakang
sosial ekonomi seorang anak dalam keluarganya sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan pendidikan. Biaya belajar berpengaruh terhadap
kesanggupan seseorang anak dalam menyelesaikan semua program belajar dari hari ke minggu, dari minggu ke bulan, dari bulan ke tahun, serta dari tahun ke
tahun selanjutnya. Menurut Dadang Suharda, dkk dalam buku Ekonomi dan Pembiayaan
Pendidikan, sumber-sumber biaya pendidikan antara lain dari: 1 pemerintah
34
Menteri Pendidikan Nasional, UNDANG-UNDANG
SISDIKNAS SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL UU RI NO.20 Th. 2003, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, h.32
seperti APBN dan APBD; 2 sekolah iuran siswa; 3 Masyarakat sumbangan; 4 dunia bisnis perusahaan; dan 5 hibah.
35
Dilihat dari sumbernya, dapat kita simpulkan biaya pendidikan adalah total biaya yang dikeluarkan baik oleh individu peserta didik, keluarga yang
menyekolahkan anak, warga masyarakat perorangan, kelompok masyarakat maupun yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk kelancaran pendidikan.
Dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah RAPBS, sebagian besar biaya pendidikan di tingkat sekolah berasal dari pemerintah pusat,
sedangkan pada sekolah swasta berasal dari para siswa atau yayasan. Pada tahun 19911992, sebanyak 92,39 penerimaan biaya pendidikan di SD berasal dari
pemerintah pusat, hanya 0,23 dari pemerintah daerah, 6,98 dari iuran siswa yang ditampung melalui BP3 Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan
— sebelumnya bernama POMG Persatuan Orang Tua Murid dan Guru, 0,20 dari
masyarakat, dan 0,20 dari sumber-sumber lain. Keadaan ini belum banyak berubah hingga tahun 19951996; sebanyak 93-96 penerimaan SD Negeri, 78-
91 penerimaan SLTP Negeri, dan 80 pada SLTA Negeri berasal dari pemerintah. Dengan hanya memperhitungkan dua sumber penerimaan, yaitu
pemerintahan dan keluarga siswa, pada tahun 20002001 subsidi pemerintah untuk SD Negeri meliputi 81,5 sedangkan 19,5 lainnya dari iuran siswa.
36
Besar-kecilnya biaya pendidikan, terutama pada tingkat satuan pendidikan, berhubungan dengan berbagai indikator mutu pendidikan, seperti angka
partisipasi, angka putus sekolah dan tinggal kelas, dan prestasi belajar siswa. Oleh
35
Dadang Suhardan, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2014, h.21
36
Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, h.7
sebab itu, dalam konteks perencanaan pembiayaan pendidikan, pemahaman terhadap aspek pembiayaan pendidikan sangatlah penting. Pemahaman dimaksud
merentang dari hal-hal yang sifatnya mikro satuan pendidikan hingga yang makro nasional, antara lain meliputi sumber-sumber pembiayaan pendidikan,
sistem dan mekanisme pengalokasiannya, efektivitas dan efisiensi dalam penggunaannya, dan akuntabilitas hasilnya yang diukur dari perubahan-perubahan
kuantitatif dan kualitatif yang terjadi pada semua tataran, khususnya di tingkat sekolah. Untuk sector pendidikan dasar dan menengah di bawah pembinaan
Departemen Agama Madrasah Ibitidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah, pengelolaan anggaran masih tetap terpusat dengan alasan bahwa agama
tidak termasuk bidang yang didesentralisasikan.
37
3. Jenis-jenis Pembiayaan Pendidikan
Biaya cost bila dikaitkan dalam pendidikan, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan baik dalam
bentuk uang maupun barang dan tenaga yang dapat dihargakan dengan uang.Dalam pengertian ini, iuran siswa adalah jelas merupakan biaya, tetapi
sarana fisik, buku sekolah dan guru juga adalah biaya.Bagaimana biaya-biaya itu direncanakan, diperoleh, dialokasikan, dan dikelola merupakan persoalan
pembiayaan atau pendanaan pendidikan educational finance. Dalam teori dan praktiknya pembiayaan pendidikan, baik pada tataran makro nasional maupun
mikro satuan pendidikan, dikenal beberapa kategori biaya pendidikan Anwar; 1991; Gaffar, 1991; Thomas, 1972 antara lain: biaya langsung direct cost dan
37
Ibid