tentang kehidupan yang diberikan kepada anak dengan harapan akan
mampu membentuk keimanan dan ketaqwaan. 6.
Peserta didik
Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa peserta didik adalah Anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
6
Sedangkan peserta didik adalah pelajar, murid pada sekolah dasar dan menengah.
7
7. SMP Al Kautsar Bandar Lampung
Yaitu lembaga pendidikan Islam pada tingkat menengah pertama yang bernama SMP Al Kautsar Bandar Lampung.
Berdasarkan pada uraian penegasan judul diatas maka judul skripsi ini yang berbunyi :”Pengaruh Pembiayaan Pendidikan Dan Penggunaan Internet
Dalam Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Pada Peserta Didik Di SMP Al Kautsar Bandar Lampung
“ Berarti Suatu Penelitian yang berusaha untuk mengkaji tentang pengaruh pembiayaan
pendidikan dan metode belajar memanfaatkan internet terhadap hasil belajar pendidikan agama islam pada peserta didik di SMP Al Kautsar Bandar Lampung.
B. Alasan Memilih Judul
Penulis mengadakan penelitian ini dengan alasan sebagai berikut :
6
UU RI, No. 20 Tahun 2003 Sisdiknas, Sinar Grafika, Jakarta, 2003, h. 3
7
Tim Prima Pena, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Prima Pena, Jakarta, 2002, h. 600
1. Pembiayaan pendidikan adalah suatu kompenen terpenting dalam menyelenggarakan pendidikan, yang jika tidak adanya hal tersebut
maka suatu proses pendidikan tidak akan terlaksana. 2. Penggunaan internet dalam pembelajaran merupakan suatu metode
pembelajaran yang masih asing bagi sebagian guru yang ada di Indonesia. Mereka lebih banyak menggunakan metode pembelajaran
konvensional, tanpa memanfaatkan ternologi yang ada contohnya internet.
3. Hasil belajar merupakan sebuah patokan apakah suatu metode pembelajaran yang diberikan guru berhasil atau tidak.
C. Latar Belakang
Manusia berkualitas sangat dibutuhkan dalam mewujudkan visi pembangunan nasional jangka panjang, yaitu menjadikan bangsa Indonesia
sebagai bangsa mandiri, sejahtera, adil dan makmur. Ini disebabkan faktor manusia bukan hanya sebagai objek, tetapi sekaligus juga sebagai pelaksana atau
subjek pembangunan. Dalam konteks ini, dengan meminjam peristilahan ekonomi, manusia dipandang sebagai faktor penting dalam proses pembangunan
dan biasa disebut dengan istilah sumber daya manusia human resource.
8
Kita dapat mengamati berbagai contoh tentang bagaimana Negara-negara yang telah maju dalam banyak bidang, baik ekonomi maupun sains dan teknologi,
menjadi sejahtera padahal negara-negara itu miskin Sumber Daya Alam SDA namun memiliki Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas. Jepang dan
8
Mohammad Ali, Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional, Bandung: PT Imperial Bhakti Utama, 2009, h.115.