Halaman 16 1. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga
2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
4. Dinas Perhubungan, Telekomunikasi, dan Informatika 5. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
6. Dinas Bina Marga 7. Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air
8. Dinas Tata Ruang, Perumahan dan Cipta Karya 9. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
10. Dinas Koperasi, UMKM, Perindag, Pertambangan dan Energi 11. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura
12. Dinas Kelautan dan Perikanan 13. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
14. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 15. Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Lembaga Teknis Daerah
Lembaga teknis daerah merupakan unsur penunjang pemerintah kabupaten yang dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada bupati melalui sekretaris kabupaten. Lembaga-lembaga teknis di Kabupaten Bulukumba diatur pada Peraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Bulukumba
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014, sebagai berikut :
1. Inspektorat Kabupaten 2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
3. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah 4. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
5. Badan Penelitian, Pengembangan, Perpustakaan, dan Kearsipan 6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
7. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluh 8. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
9. Badan Penanaman Modal dan Perizinan 10. Badan Lingkungan Hidup Daerah
11. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 12. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
13. Kantor RSUD H. A. Sultan Dg .Radja
Kecamatan
Pemerintah kecamatan merupakan perangkat kabupaten yang dipimpin seorang camat yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada bupati melalui
sekretaris kabupaten. Organisasi kecamatan terdiri atas camat, sekretariat kecamatan, dan seksi-seksi. Kabupaten Bulukumba terbagi atas 10 kecamatan yang terdiri dari
109 desa dan 27 kelurahan.
Halaman 17
1.8. Sumber Daya Manusia Pemkab. Bulukumba
Pemerintah Kabupaten Bulukumba saat ini memiliki kapasitas Sumberdaya Manusia SDM dalam jumlah dan kualitas yang memadai. Tercatat tahun 2016
jumlah Aparatur Sipil Negara ASN Pemerintah Kabupaten Bulukumba sebanyak 6.593 orang, dengan komposisi laki-laki sebanyak 2.913 orang 44,18 persen dan
perempuan sebanyak 3.680 orang 55,82 persen.
Gambar 12. Persentase jumlah Aparatur
Sipil Negara ASN Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun
2016 berdasarkan jenis kelamin
Sumber: Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah, 2016
Berdasarkan jenjang pendidikan yang ditamatkan, maka persentase terbesar adalah jenjang pendidikan S1 Sarjana yakni sebanyak 4.071 orang 61,75 persen,
kemudian SMA sebanyak 1.088 orang 16,50 persen kemudian yang ketiga D-I sd D-IV sebanyak 846 orang 13,83 persen, Selain itu jenjang pendidikan S2 cukup
banyak dengan menempati posisi ke empat yakni sebanyak 446 orang 6,76 persen dan S3 sebanyak 3 orang 0,05 persen. Hal ini menggambarkan bahwa Pemerintah
Daerah Kabupaten Bulukumba memiliki aparatur SDM yang dapat dikatakan baik dari segi tingkat pendidikannya.
Tabel 6. Banyaknya Aparatur Sipil Negara ASN Lingkup Pemkab. Bulukumba Berdasarkan Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2016
No Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan
Jumlah
1 2
3 1
S-3 3
2 S-2
446 3
S-1 4.071
4 D-I sd D-IV
846 5
SLTA 1.088
6 SLTP
89 7
SD 50
Jumlah 6.593
Sumber: Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah, 2016
Grafik persentase banyaknya jumlah Aparatur Sipil Negara ASN lingkup Pemerintah Kabupaten Bulukumba tahun 2016 berdasarkan jenjang pendidikan yang
telah ditamatkan digambarkan sebagai berikut.
Halaman 18
Gambar 13. Persentase jumlah Aparatur Sipil
Negara ASN Pemerintah Kab. Bulukumba Tahun 2016
berdasarkan jenjang pendidikan yang ditamatkan
Sumber: Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah, 2016
Sementara jika dipilah lagi berdasarkan golongannya, maka jumlah terbesar berada pada Aparatur Sipil Negara ASN golongan III dan golongan IV,yakni
masing-masing sebanyak 3.181 orang golongan III dan 2.168 orang golongan IV, selanjutnya Aparatur Sipil Negara ASN golongan II dan golongan I yakni masing-
masing sebanyak 1.158 orang golongan II dan 86 orang golongan I.
Gambar 14. Persentase jumlah Aparatur Sipil
Negara ASN Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun
2016 berdasarkan golongan
Sumber: Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah, 2016
Melihat perkembangan pemerintahan yang terus mengalami perubahan kearah yang lebih baik dan kompleks, maka Pemerintah Kabupaten Bulukumba
senantiasa melakukan kegiatan peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi aparatur daerah sebagai upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
1.9. Metode Pengukuran Kinerja
Pengukuran Kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Dalam laporan kinerja ini metode
pengukuran dengan membandingkan antara rencana target kinerja yang telah ditetapkandiperjanjikan dengan capaian realisasi kinerja yang dicapai pada
indikator-indikator yang ada pada setiap sasaran strategis.
Halaman 19 Laporan Kinerja LKj Tahun 2016 berpedoman pada RPJMD 2016-2021
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016, selanjutnya dilakukan analisis dokumen RPJMD, IKU, RKPD, APBD, Renstra, dan Renja SKPD untuk memperoleh
gambaran mengenai sasaran strategis yang ditargetkan dan capaian pada tahun keempat pelaksanaan RPJMD.
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Rumus 1 : Digunakan apabila semakin tinggirendah realisasi, menunjukkan pencapaian kinerja
yang semakin baikburuk Misalnya :
Angka kunjungan wisatawan mancanegara Indeks Pembangunan Manusia
Rumus 2 : Semakin tinggirendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin
buruk baik. Misalnya :
Angka buta aksara Prevalensi balita gizi buruk
Angka kematian Ibu Melahirkan
Selanjutnya dalam menentukan tingkat keberhasilan dilakukan pembobotan atas pencapaian rata-rata sebagai berikut:
Tidak terlaksana 0
Tidak Memuaskan Di atas 0 - 25
Kurang Memuaskan Di atas 25 - 60
Cukup Memuaskan Di atas 60 - 90
Memuaskan Di atas 90 - 100
Sangat Memuaskan Di atas 100
Selanjutnya capaian kinerja dianalisis dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, membandingkan antara capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengahRPJMD, membandingkan
realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional bagi target yang mempunyai SPM, kemudian menganalisis penyebab kegagalankeberhasilan kinerja serta alternatif
solusinya, menganalisis efesiensi penggunaan sumberdaya, dan menganalisis program dan kegiatan yang menunjang keberhasilankegagalan pencapaian kinerja.