Sejarah Singkat Kabupaten Bulukumba

Halaman 4 Selain itu Kabupaten Bulukumba juga mempunyai 2 buah pulau yang terdapat di Kecamatan Bontobahari yakni Pulau Liukang Loe berpenghuni dan Pulau Kambing tidak berpenghuni. Panjang garis pantai Kabupaten Bulukumba yakni 128 km dengan luas laut + 204,83 km 2 menjadikan Kabupaten Bulukumba sebagai daerah baharimaritim dengan potensi unggulan perikanan dan kelautan.

1.4.2. Luas Wilayah

Kabupaten Bulukumba tercatat memiliki luas 1.154,67 km² atau 1,85 persen dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Ditinjau dari segi luas wilayah maka Kecamatan Gantarang dan Kecamatan Bulukumpa merupakan dua wilayah kecamatan terluas masing-masing seluas 173,51 km² dan 171,33 km² atau sekitar 30 persen dari luas kabupaten. Kemudian disusul kecamatan lainnya dan yang terkecil adalah Kecamatan Ujungbulu yang merupakan pusat kota kabupaten dengan luas 14,40 km² atau hanya sekitar 1 persen. Gambar 2. Luas wilayah Kabupaten Bulukumba menurut kecamatan km² Tahun 2016. Sumber: BPS Kab. Bulukumba Bulukmba Dalam Angka Tahun 2016

1.4.3. Kondisi Topografi

Wilayah Kabupaten Bulukumba lebih didominasi dengan keadaan topografi dataran rendah sampai bergelombang. Luas dataran rendah sampai bergelombang dan dataran tinggi hampir berimbang yaitu jika dataran rendah sampai bergelombang mencapai sekitar 50,28 persen maka dataran tinggi mencapai 49,72 persen. Berdasarkan ketinggian tempat maka wilayah Kabupaten Bulukumba memiliki topografi yang bervariasi antara 0 meter hingga di atas 1.000 meter dari permukaan laut mdpl yang dapat dibagi ke dalam 3 satuan ruang morfologi yaitu: - Morfologi Daratan Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 s.d. 25 meter di atas permukaan laut meliputi tujuh kecamatan pesisir yaitu: Kecamatan Gantarang, Kecamatan Ujungbulu, Kecamatan Ujung Loe, Kecamatan Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang, dan Kecamatan Herlang. - Morfologi Bergelombang Daerah bergelombang dengan ketinggian antara 25 s.d. 100 meter dari permukaan laut meliputi bagian dari Kecamatan Gantarang, Kecamatan Kindang, Kecamatan Halaman 5 Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang, Kecamatan Herlang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Rilau Ale. - Morfologi Perbukitan Daerah perbukitan di Kabupaten Bulukumba terbentang mulai dari Barat ke Utara dengan ketinggian 100 s.d. diatas 500 meter dari permukaan laut meliputi bagian dari Kecamatan Kindang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Rilau Ale. Kabupaten Bulukumba mempunyai suhu rata-rata berkisar antara 23,82 ºC– 27,68 ºC. Suhu pada kisaran ini sangat cocok untuk pertanian tanaman pangan dan tanaman perkebunan dengan klasifikasi iklim lembab atau agak basah. Tanah di Kabupaten Bulukumba didominasi jenis tanah Latosol dan Mediteran. Secara spesifik terdiri atas tanah Alluvial Hidromorf coklat kelabu dengan bahan induk endapan liat pasir terdapat di pesisir pantai dan sebagian di daratan bagian utara. Sedangkan tanah regosol dan mediteran terdapat pada daerah- daerah bergelombang sampai berbukit di wilayah bagian barat. 1.5. Gambaran Demografi Daerah 1.5.1. Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Kabupaten Bulukumba tahun 2015 berdasarkan data Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Bulukumba berjumlah 410.485 jiwa yang tersebar di 10 kecamatan. Dari 10 kecamatan tersebut, Kecamatan Gantarang mempunyai jumlah penduduk terbesar yakni 74.061 jiwa dan Kecamatan Bontotiro tercatat memiliki jumlah penduduk terkecil yakni 22.075 jiwa. Gambar 3. Jumlah penduduk Kabupaten Bulukumba menurut kecamatan jiwa Tahun 2015. Sumber: BPS Kab. Bulukumba Bulukumba Dalam Angka Tahun 2016 Terjadi peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Bulukumba jika dibandingkan dengan tahun lalu yaitu dari 407.775 jiwa tahun 2014 menjadi 410.485 jiwa di tahun 2015, sehingga bertambah sebanyak 2.710 jiwa atau meningkat sebanyak 0,66 persen dibandingkan tahun lalu. Penduduk berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan penduduk berjenis kelamin laki-laki yakni 216.472 jiwa perempuan atau 52,74 persen dan 194.013 jiwa laki-laki atau 47,26 persen, dengan rasio jenis kelamin sex ratio 90, yang berarti dalam setiap 100 orang penduduk perempuan maka terdapat 90 orang penduduk laki-laki.