Halaman 6
Gambar 4. Persentase jumlah penduduk
Kabupaten Bulukumba berdasarkan jenis kelamin Tahun 2015.
Sumber: BPS Kab. Bulukumba Bulukumba Dalam Angka Tahun 2016
Kepadatan penduduk Kabupaten Bulukumba Tahun 2015 yakni 355 orang per km² yang berarti bertambah 2 orang per km² dibandingkan tahun sebelumnya.
Kecamatan paling padat penduduknya adalah Kecamatan Ujungbulu yakni 3.659 orang per km², hal ini disebabkan karena kecamatan tersebut merupakan ibukota
Kabupaten Bulukumba.
1.5.2. Kondisi IPM
Indeks Pembangunan Manusia IPM Kabupaten Bulukumba dengan metode baru dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, indeks pembangunan
manusia Kabupaten Bulukumba tahun 2015 sebesar 65,58 atau mengalami peningkatan 0,34 dari tahun 2014 yang sebesar 65,24.
Indeks Pembangunan Manusia IPM Kabupaten Bulukumba Tahun 2015 menduduki peringkat 18 dari 24 kabupatenkota atau turun satu peringkat jika
dibandingkan tahun 2014 yang berada pada peringkat 17 dari 24 kabupatenkota yang ada di Provinsi Sulawesi selatan. IPM tertinggi tahun 2015 ditempati oleh Kota
Makassar yakni sebesar 79,94 sedangkan IPM yang terendah ditempati oleh Kabupaten Jeneponto yakni sebesar 61,61.
Gambar 5. Relevansi perkembangan Indeks
Pembangunan Manusia IPM Kabupaten Bulukumba metode
baru dengan IPM Provinsi Sulawesi Selatan dan IPM
Indonesia Nasional Tahun 2010-2015
Sumber: BPS Provinsi Sulsel Indikator Makro Sosek Sulsel
Triwulan IV Tahun 2016
Trend peningkatan IPM Kabupaten Bulukumba dari tahun 2010-2015 terus mengalami peningkatan dan perkembangannya relevan dengan peningkatan IPM
Provinsi Sulawesi Selatan dan IPM nasional. Posisi IPM Kabupaten Bulukumba tahun 2015 yakni 65,58 angka tersebut masih dibawah IPM Provinsi Sulawesi
Selatan yakni 69,15 dan IPM Indonesia secara nasional yakni 69,55.
Halaman 7 Saat ini perhitungan IPM oleh BPS di Indonesia menggunakan metode baru,
Metode tersebut mengadopsi teknik perhitungan IPM yang telah digunakan oleh United Nations Development Programme UNDP dalam penyusunan laporan
tahunan pembangunan manusia Human Development Report sejak tahun 2010. Penggunaan metode baru dalam perhitungan IPM memberi sejumlah
konsekuensi yang patut diperhatikan oleh para pengguna data, terutama ketika IPM dengan metode baru dijadikan dasar perencanaan dan evaluasi capaian pembangunan
manusia. Pertama, perubahan metode perhitungan berdampak penurunan level IPM. Secara umum, skor IPM dengan metode baru lebih rendah dibanding skor IPM
dengan metode lama untuk tahun yang sama. Kedua, peringkat IPM menurut provinsi juga mengalami perubahan. Karena itu, perbandingan peringkat antarwaktu
dengan menggunakan metode IPM yang berbeda tidak bisa dilakukan. Walaupun memberi sejumlah konsekuensi berbeda, IPM dengan metode baru
tetap memberi gambaran yang sama ihwal tantangan yang dihadapi Indonesia dalam memacu capaian pembangunan manusia. Salah satu tantangan tersebut adalah
tingginya disparitas atau kesenjangan capaian pembangunan manusia antarwilayah, baik antarprovinsi maupun antar kabupatenkota dalam provinsi. Kesenjangan tidak
hanya terjadi secara agregat tapi juga pada masing-masing komponen pembangunan manusia kesehatan, pendidikan, dan standar hidup. Karena itu, pemerataan
pembangunan, baik antar wilayah maupun antar kelompok masyarakat, merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, karena tanpa pemerataan pembangunan,
pembangunan manusia Indonesia akan sulit ditingkatkan. Sebagai perbandingan perbedaan perkembangan Indeks Pembangunan
Manusia IPM Kabupaten Bulukumba perhitungan dengan metode lama dan metode baru, berikut akan kami gambarkan perbandingan IPM Kabupaten Bulukumba mulai
tahun 2006-2015 sebagai berikut:
Gambar 6. Perkembangan IPM Kabupaten
Bulukumba metode lama dengan metode baru Tahun 2006-2015
Sumber: BPS Kabupaten Bulukumba Indeks Pembangunan Manusia
Kab. Bulukumba Tahun 2015
1.5.3. Penduduk Miskin
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bulukumba tahun 2015 sebanyak 33.360 jiwa 8,13 persen dari jumlah penduduk, jumlah ini mengalami penurunan
jika dibandingkan penduduk miskin tahun 2014 yakni 34.190 jiwa 8,38 persen dari jumlah penduduk, atau mengalami penurunan sebesar 830 jiwa atau berkurang 2,43
persen dibandingkan jumlah penduduk miskin Kabupaten Bulukumba tahun lalu.