Halaman 146 Alokasi Anggaran belanja Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2016
sebesar Rp.1.667.732.474.256,18 terealisasi sebesar Rp.1.418.484.536.886,96 atau 85,05 persen, dengan rincian sebagai berikut: belanja tidak langsung terealisasi
sebesar 86,54 persen dan belanja langsung terealisasi sebesar 80,34 persen.
Gambar 16.
Perbandingan antara target dan realisasi belanja Pemerintah
Kabupaten Bulukumba Tahun 2014-2015
Sumber: Dinas Pengelolaan Keuangan
Daerah Kab. Bulukumba, 2016
Realisasi belanja langsung yang tidak maksimal terdapat pada Belanja modal yakni hanya terealisasi sebesar 80,34 persen, dan penyebab tidak maksimalnya
pencapaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Terdapat belanja bangunan dan gedung yang realisasinya hanya 53,98 persen
yang disebabkan karena adanya kegiatan pembangunan gedung Rumah Sakit H.A. Sultan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba yang sumber dananya dari Pinjaman
PIP dengan anggaran Rp.85.950.142.000 yang terdiri dari belanja modal gedung dan bangunan sebesar Rp.75.936.842.000 dan belanja modal peralatan mesin
sebesar Rp.10.013.300.000 dan sampai akhir Tahun baru terealisasi sebesar Rp.46.595.764.872 atau 54,21 persen. Dan sisa anggaran sebesar
Rp.39.717.257.128 tetap dianggarkan di Tahun 2016 untuk lanjutan pembangunan rumah sakit.
b. Terdapat Dana Alokasi Khusus DAK Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Pembangunan Pasar Perdesaan yang merupakan DAK Tambahan
sebesar Rp.15.493.300.200 yang masuk di perubahan APBD Kabupaten Bulukumba Tahun 2015 yang tidak terealisir disebabkan karena juknis
pelaksanaan DAK Tambahan turun di akhir bulan November 2015 sehingga untuk pelaksanaan lelang sudah tidak memungkinkan lagi dan disarankan untuk tidak
dilelang anggaran dikembalikan, anggaran tersebut kembali dianggarkan di Tahun anggaran 2016.
Secara umum penurunan persentase capaian belanja dari Tahun sebelumnya disebabkan oleh:
a. Adanya efesiensi belanja pada SKPD sedangkan target dan realisasi tetap tercapai. b. Adanya pekerjaan yang kontrak kerjanya berakhir pada tanggal 30 dan 31
Desember, sehingga pembayarannya dilaksanakan di Tahun berikutnya. c. Terdapat pekerjaan fisik dari dana DAK tambahan yang juknisnya turun di akhir
Tahun sehingga tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.
Halaman 147 d. BPJS tidak dapat migrasi data ke pusat karena beberapa kendala, diantaranya
terdapat NIK dobel, alamat yang tidak jelas, nama peserta beda dengan yang tertera di KK sehingga beRp. engaruh pada proses migrasi data, dan lain
sebagainya. Untuk mengoptimalkan capaian kinerja keuangan untuk Tahun selanjutnya
maka Pemerintah Kabupaten Bulukumba melakukan kebijakan sebagai berikut: a. Sinkronisasi antara perencanaan dan keuangan sehingga dokumen perencanaan
betul-betul dapat dipedomani untuk penentuan anggaran. b. Mengupayakan program dan kegiatan pada SKPD agar direncanakan sesuai
dengan indikator kinerja yang dapat diukur. c. Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten
Bulukumba tepat waktu. d. Pelaksanaan pelelangan pekerjaan supaya dapat dilaksanakan lebih awal di awal
Tahun sehingga waktu pekerjaan memungkinkan untuk pelaksanaannya. e. Melakukan koordinasi yang intensif kepada pemerintah pusat dan pemerintah
provinsi.
Halaman 148
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat 17 sasaran strategis yang mencapai hasil di atas 100 persen sangat memuaskan yaitu sasaran strategis 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 14, 16, 18,
20, 23, 24, 25, 27, 28 dan 29; 10 sasaran tercapai dengan predikat memuaskan yaitu sasaran strategis 7, 8, 10, 13, 17, 19, 21, 31, 32
dan 33; 5 sasaran tercapai dengan predikat cukup memuaskan yaitu sasaran strategis 11, 12, 15, 22 dan 26; dan 1 sasaran dengan predikat kurang
memuaskan yaitu sasaran strategis 30; Secara kumulatif, rata-rata capaian ke- 33 sasaran strategis sebesar 146,27 persen atau dengan predikat
Sangat memuaskan.
2. Dari 41 Indikator Kinerja Utama IKU Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang mendukung sasaran strategis dalam RPJMD, maka terdapat 33 indikator kinerja
yang telah memenuhi kriteria sangat memuaskan atau 80,49 persen, 3 indikator kinerja yang telah memenuhi kriteria memuaskan atau 7,32 persen, 1 indikator
kinerja dengan kriteria kurang memuaskan atau 2,44 persen, dan 4 indikator kinerja lainnya dengan kriteria tidak memuaskan atau dan 9,76 persen.
3. Dari 128 indikator sasaran strategis tahun 2016 terhadap target jangka menengah didapatkan hasil yakni 66 indikator sasaran dengan notifikasi hijau sudah
tercapai, 30 indikator sasaran dengan notifikasi kuning, 32 indikator sasaran dengan notifikasi merah sulit untuk dicapai.
4. Pendapatan Kabupaten Bulukumba tahun anggaran 2016 ditargetkan sebesar Rp.1.528.918.342.046,00 dan terealisasi sebesar Rp.1.372.832.726.734,06 atau
89,79 persen. Target dan realisasi pendapatan Kabupaten Bulukumba tahun 2016 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2015. Target
pendapatan Tahun 2015 sebesar Rp.1.331.962.405.570 dan di tahun 2016 meningkat menjadi Rp.1.528.918.342.046,00 atau meningkat 14,79 persen.
Sedangkan realisasi pendapatan juga mengalami peningkatan yakni dari Rp.1.332.345.752.332,80 pada Tahun 2015 dan meningkat menjadi
Rp.1.372.832.726.734,06 pada Tahun 2016 atau meningkat 3,04 persen. 5. Target belanja Tahun 2015 sebesar Rp. 1.519.329.177.031,00 dan di Tahun 2016
meningkat menjadi Rp.1.667.732.474.256,18 atau meningkat 9,77 persen. Sedangkan realisasi belanja juga mengalami peningkatan yakni dari
Rp.1.370.710.592.644,79 pada Tahun 2015 dan meningkat menjadi Rp.1.418.484.536.886,96 pada Tahun 2016 atau meningkat 3,49 persen.
Alokasi
Anggaran belanja Pemerintah Kabupaten Bulukumba tahun 2016 sebesar Rp.1.667.732.474.256,18 terealisasi sebesar Rp.1.418.484.536.886,96 atau 85,05
persen.
Halaman 149
4.2. Rekomendasi tindak lanjut
Beberapa permasalahan yang dihadapi Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba tahun 2016 diantaranya adalah:
1. Rendahnya serapan anggaran yang disebabkan oleh adanya kebijakan pemerintah pusat terkait pemotongan Dana Alokasi Khusus melalui Surat
Edaran Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : SE-10MK.072016 tanggal 8 April 2016 tentang PenguranganPemotongan Dana Alokasi Khusus
DAK Fisik secara Mandiri Tahun Anggaran 2016, sebagaimana disebutkan di dalamnya memerintahkan agar melakukan pemotongan secara Mandiri sebesar
minimal 10 sepuluh persen DAK Fisik. 2. Tidak maksimalnya kinerja Organisasi Perangkat Daerah disebabkan karena
adanya kebijakan terkait kewenangan dan penataan organisasi perangkat daerah melalui Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. 3. Masih terdapat indikator sasaran yang tidak berorientasi hasil dan tidak
menggambarkan output penting terhadap kinerja sasaran yang akan dicapai serta tidak sinkron dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan.
4. Rendahnya pemanfaatan Sistem Informasi perencanaan dan pengendalian perencanaan pembangunan daerah serta rendahnya kapasitas aparatur
pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Dan sebagai tindaklanjut terhadap permasalahan yang dihadapi Pemerintah
Daerah Kabupaten Bulukumba maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Percepatan pelaksanaan kegiatan fisik terkait proses tender dan percepatan pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan.
2. Membangun sistem informasi perencanaan dan pengendalian perencanaan pembangunan daerah yang berbasis teknologi serta peningkatan kapasitas
aparatur pemerintah daerah. 3. Melakukan Revisi RPJMD Kabupaten Bulukumba Tahun 2016-2021 dengan
menyesuaikan Organisasi Perangkat Daerah yang telah dibentuk dan pembagian urusan dan kewenangan antara pusat dan daerah serta target dan indikator
sasaran yang tidak berorientasi hasil atau tidak menggambarkan output penting yang ingin dicapai.
4. Memastikan Organisasi Perangkat Daerah melaksanakan Permenpan dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam penyusunan dokumen Laporan Kinerja OPD.
5. Meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan.
6. Peningkatan kualitas pelayanan untuk mendekatkan dan memudahkan masyarakat serta menyederhanakan sistem dan prosedur pelayanan.
PENETAPAN KINERJAPERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KAB. BULUKUMBA TAHUN 2016