Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan kondisi awal RPJMD.
Halaman 47 Infrastruktur Jalan dimana pada tahun 2016 tersedia anggaran sebesar ± 113 milyar
rupiah. Indikator sasaran ini memang merupakan indikator pencapaian yang
membutuhkan waktu jangka panjang untuk dapat menuntaskannya, karena jalan kabupaten yang panjang sedangkan kemampuan anggaran pemerintah daerah setiap
tahun untuk meningkatkanmemelihara jalan tersebut tidak signifikan untuk dapat menjangkau semuanya. Setiap tahun pemerintah daerah tetap menganggarkan
peningkatanrehabilitasi dan pemeliharaan jalan kabupaten agar layak pakai kondisi menjadi baik tetapi jumlah jalan kabupaten yang mengalami penurunan fungsi
rusak ringanberat selalu saja bertambah mengingat proses perjalanan waktu yang menyebabkan menyusutmenurunnya nilaikualitas jalan tersebut menjadi tidak layak
pakai. Data dari Dinas Bina Marga Kabupaten Bulukumba, menggambarkan bahwa
jalan di Kabupaten Bulukumba sepanjang 1.211,52 km, dan yang ditingkatkandirehabilitasi sepanjang 161,76 km sehingga sampai dengan tahun 2016
panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik mencapai 728,37 km atau 60,12 persen dan sisanya sepanjang 483,15 km atau 39,88 persen dalam kondisi baik sedang, rusak
ringan dan rusak berat.
Kedua, Pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya kualitas dan
kuantitas infrastruktur publik daerah yang berkeadilan
melalui indikator Persentase
jembatan dalam kondisi baik dengan capaian tahun 2016 sebesar 103,15 persen artinya persentase jembatan dalam kondisi baik pada Tahun 2016 meningkat
mencapai 87,68 persen jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan di Tahun yang sama yakni hanya sebesar 85 persen. Secara umum peningkatan persentase
capaian tersebut juga disebabkan karena alokasi anggaran untuk program dan kegiatan yang mendukung langsung capaian indikator tersebut terjadi peningkatan
yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2016 tersedia anggaran sebesar ± 11,5 milyar rupiah untuk pembangunan jembatan.
Ketiga, Pencapaian kinerja untuk sasaran meningkatnya kualitas dan
kuantitas infrastruktur publik daerah yang berkeadilan melalui indikator Persentase
luas jaringan irigasi yang terpelihara dan direhabilitasi dengan capaian tahun 2016
sebesar 93,33 persen artinya persentase luas jaringan irigasi yang terpelihara dan direhabilitasi pada Tahun 2016 mencapai 42 persen jika dibandingkan dengan target
yang ditetapkan di tahun yang sama yakni sebesar 45 persen. Persentase peningkatan capaian tersebut secara umum disebabkan karena pada tahun 2016 alokasi anggaran
untuk program dan kegiatan yang mendukung langsung capaian indikator tersebut melalui program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya terjadi peningkatan anggaran sebesar ± 29 milyar rupiah. Kendala yang dihadapi secara umum adalah pengerjaan jaringan irigasi dilaksanakan selalu
terlambat dengan menunggu atau menyesuaikan kondisi masyarakat petani yang masih membutuhkan air untuk tanamannya. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut
dapat ditempuh dengan melakukan perencanaan H-1 yang artinya untuk proses perbaikan atau rehabilitasi jaringan irigasi baik sekunder maupun tersier
perencanaannya di susun pada tahun n-1 atau tahun sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Keempat, Pencapaian kinerja untuk sasaran Meningkatnya kualitas dan
kuantitas infrastruktur publik daerah yang berkeadilan melalui indikator Persentase
Halaman 48 rumah tangga pengguna air bersih
dengan capaian tahun 2016 sebesar 116,85 persen, artinya persentase rumah tangga pengguna air bersih pada tahun 2016 meningkat
mencapai 84,3 persen jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan di tahun yang sama yakni sebesar 72,14 persen.
Beberapa program pemerintah yang menunjang pencapaian target tersebut antara lain: Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Pamsimas,
program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
masyarakat, Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan PPIP, Sistem Penyediaan Air Minum Ibukota Kecamatan SPAM IKK yang telah dilaksanakan
mulai tahun 2013 di Kecamatan Herlang dan berlanjut di tahun-tahun berikutnya dengan menyisir ibukota kecamatan lainnya.
Sebagai gambaran akan kami sajikan data desakelurahan penerima program Pamsimas mulai tahun 2008-2014 sebagai berikut: tahun 2008 sebanyak 9
desakelurahan, tahun 2009 sebanyak 15 desakelurahan, tahun 2010 sebanyak 15 desakelurahan, tahun 2011 sebanyak 8 desakelurahan, tahun 2012 sebanyak 8
desakelurahan, tahun 2013 sebanyak 12 desakelurahan, tahun 2014 sebanyak 10 desakelurahan, dan tahun 2015 sebanyak 10 desakelurahan. Total desakelurahan
yang telah tersentuh program Pamsimas dari tahun 2008-2015 sebanyak 87 desakelurahan dan untuk selanjutnya Program Pamsimas III yang di tahun 2016
dimulai dengan perencanaan dan pemilihan desakelurahan yang selanjutnya di tahun 2017 akan dimulai pelaksanaan fisik di lapangan.
Untuk memaksimalkan pencapaian target sasaran ini dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit dan selama ini pendanaan mayoritas di dukung oleh pendanaan
yang bersumber dari APBN, sehingga ke depannya untuk lebih memaksimalkan pencapaian sasaran ini diharapkan pendanaan lebih banyak didukung dalam bentuk
program dan kegiatan yang bersumber dari APBD kabupaten.