Kampanye makan ikan Pengembangan Kebijakan Keamanan Produk Perikanan

145 Ilustrasi 28. Diagram Alir Penyimpangan Tata Niaga Formalin

4.7.4. Kampanye makan ikan

Maraknya pemberitaan soal penggunaan bahan formalin pada bahan makanan menyebabkan pengolah, pedagang makanan khususnya produk ikan asin maupun ikan segar. Kondisi tersebut membuat para pengolah atau pedagang melakukan kampanye. Misalnya acara Kampanye Mi Antiformalin, di Gedung Pascasarjana Auditorium Prof. Soenardi Undip Jl. Hayamwuruk Semarang, Selasa 1712006. Koordinator Koperasi Mi Ayam Kota Atlas menyatakan bahwa acara tersebut selain untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang mi antiformalin, juga bertujuan sebagai syukuran atas pengumuman pemerintah yang menyatakan Kota Semarang bebas dari formalin. Berbeda dengan produk perikanan, Kampanye Gerakan Makan Ikan hanya diprakarsai di tingkat pusat saja IT-B2 2001 terakhir impor formalin IP-B2 KONSUMEN DISTRIBUTOR Repacking bahan berbahaya ke dalam kemasan kecil tanpa label yang benar PENGECER TOKO KIMIA Repacking bahan berbahaya ke dalam kemasan kecil tanpa label yang benar IRT PANGAN PRODUSEN LOKAL Negara Asal Di Luar negeri 146 yaitu bertempat di Muara Angke pada hari Sabtu, 2812006. Sarsintorini Putra 2006 menyatakan bahwa perlu dilakukan makan bersama dan pembagian gratis ikan asin, mi basah, bakso, dll. Sedangkan di Rembang, puluhan nelayan serta bakul ikan yang berada di lingkup Tempat Pelelangan Ikan TPI Tanjungsari, Rembang, melakukan kampanye makan ikan laut bersama, Selasa 1712006 sore. Aksi tersebut dilakukan oleh para nelayan, karena prihatin atas isu formalin, yang sangat memukul kehidupan mereka. Kampanye makan ikan atau produk pangan lainnya yang dilakukan pengolah pedagang dipandang sangat efektif. Hal itu sebagai bentuk pemberitahuan kepada masyarakat bahwa ada pengolah pedagang yang menjajakan bahan makanan tanpa ditambah bahan pengawet. Acara tersebut sebaiknya dapat difasilitasi oleh Pemerintah. Hal ini semata-mata agar masyarakat tidak terlampau khawatir dengan bahan makanan yang dikonsumsi. Seperti kita ketahui bersama bahwa makanan yang diduga mengandung formalin adalah tahu, mi, bakso dan ikan. Padahal makanan tersebut yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, Koperasi Mi dan Bakso Mandiri Semarang meminta pemerintah mengambil langkah nyata terkait dengan penurunan omzet dagangannya dan teman-temannya. Misalnya dengan melakukan kampanye yang akan mampu mengubah persepsi masyarakat sehingga akan berimbas pada jumlah dagangan yang meningkat. 147

4.7.5. Penyadaran masyarakat