38
Aspek Pengkajian Kriteria
Sumber Data Alat Analisis
4. Kelembagaan a. Lingkup Kelembagaan
b. Evaluasi Kelembagaan c. Pengembangan
Kelembagaan d. Law enforcement
e. Koordinasi antar institusi
Sekunder 1. Deskriptif
2. Analisis Kelembagaan
5. Kebijakan keamanan pangan
a. Perundang-undangan b. Peraturan
c. Kinerja Kebijakan efektivitas,
efisiensi, responsivitas, ketepatan
Sekunder 1. Tabulasi
2. Deskriptif
3.5.1. Analisis teknis
Analisis teknis dimaksudkan untuk mengidentifikasi cara penanganan dan pengolahan serta bahan kimia yang digunakan dalam mal-praktek oleh pelaku
usaha perdagangan dan pengolahan ikan. Identifikasi bahan kimia hanya dilakukan secara kualitatif, tidak sampai secara kuantitatif. Analisis kualitatif
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya bahan kimia, sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kandungan bahan kimia
yang terdapat dalam produk. Analisis kualitatif dilakukan terhadap bahan kimia formalin, boraks, dan bahan pewarna. Analisis dilakukan di laboratorium dengan
menggunakan prosedur analisa Tonaka et al., 1990, Pearson’s 1881, dan AOAC 1984. Cara uji formalin dan boraks sesuai dengan SII.2457-90, Cara Uji Bahan
Tambahan Makanan Bahan Pengawet yang dilarang untuk makanan. Sedangkan cara uji warna makanan sesuai dengan SII.2458-90, Cara Uji Pewarna Tambahan
Makanan Lampiran 4.
39
3.5.2. Analisis ekonomi A. Analisis Dampak Terhadap Pendapatan
Analisis keuntungan dimaksudkan untuk mengetahui dampak mal-praktek penggunaan bahan tambahan makanan terhadap tingkat pendapatan perdagangan
dan pengolahan hasil perikanan. Keuntungan adalah selisih antara penerimaan total dan biaya-biaya.
Keuntungan dapat ditingkatkan dengan cara meminimumkan biaya dengan mempertahankan tingkat penerimaan yang diperoleh dan meningkatkan total
penerimaan dengan mempertahankan total biaya tetap. Keuntungan dapat dituliskan sebagai berikut :
TC TR
− =
π dimana:
π = Keuntungan pendapatan TR = Total Revenue penerimaan total
TC
= Total Cost total biaya
Menurut Rangkuti, F 2002 menyatakan bahwa Total Revenue TR diperoleh dari perkalian antara produksi Q dengan harga rata-rata kg P,
sedangkan Total Cost TC diperoleh dari penjumlahan seluruh biaya-biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan usaha perdagangan dan pengolahan.
Berdasarkan persamaan diatas maka untuk melihat dampak mal-praktek terhadap tingkat pendapatan pedagang dan pengolah hasil perikanan dilakukan
dengan cara membandingkan tingkat pendapatan melakukan mal-praktek dengan tidak melakukan mal-praktek. Untuk menghitung dampak mal-praktek dapat
didekati dengan rumus sebagai berikut:
40
2 1
π π
π
− =
∆
dimana: π
∆
= dampak terhadap pendapatan keuntungan
1
π = tingkat pendapatan pedagang pengolah melakukan mal-praktek
2
π = tingkat pendapatan pedagang pengolah tanpa melakukan mal-praktek
B. Analisis pemasaran
Analisis pemasaran dimaksudkan untuk mengidentifikasi pemasaran dari produk segar olahan mal-praktek dan rantai distribusi pemasaran dari bahan
tambahan makanan ilegal. Indentifikasi pemasaran mencakup rantai pemasaran, wilayah, sistem penjualan, dan target pasar. Analisis pemasaran menggunakan
metode tabulasi dan deskriptif.
3.5.3. Analisis sosial budaya A. Analisis sosial budaya pengolah pedagang
Analisis ini dimaksudkan untuk menelaah aspek sosial kelompok pedagang dan pengolah hasil perikanan. Analisis diarahkan pada karakteristik
pedagang pengolah umur, jenis kelamin, pendidikan, lama usaha, anggota keluarga, domisili, suku, sikap kerja, hubungan sosial, aktivitas diluar usaha,
sikap terhadap inovasi teknologi dan peraturan perundangan-undangan, tingkat kesejahteraan, pengetahuan dan persepsi serta aspirasi dari kelompok pedagang
dan pengolah hasil perikanan terhadap bahan tambahan makanan. Analisis dilakukan dengan metode deskriptif dan tabulasi serta kuantitatif. Analisis
kuantitatif menggunakan uji statistik Chi-Square untuk hubungan antar variabel.
41 Adapun rumus Chi-Square adalah sebagai berikut Djarwanto, 2003 :
∑
− =
e e
f f
f
2 2
χ
dimana: =
f frekuensi hasil pengamatan
=
e
f frekuensi yang diharapkan
b. Analisis sosial budaya konsumen
Analisis ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen produk-produk olahan hasil perikanan yang menggunakan bahan tambahan
makanan ilegal umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, wilayah domisili, pengetahuan dan persepsi konsumen, preferensi daya beli, dan aspirasi konsumen
terhadap mutu produk ikan. Analisis dilakukan dengan metode deskriptif dan tabulasi. Disamping menggunakan metode deskriptif, analisis konsumen juga
menggunakan metode kuantitatif untuk melihat hubungan antar variabel. Metode kuantitatif tersebut adalah uji statistik Chi-Square dengan rumus Djarwanto,
2003 seperti yang diuraikan diatas.
3.5.4. Analisis kelembagaan
Analisis ini dimaksudkan untuk menelaah kelembagaan terkait dengan mutu dan keamanan pangan perdagangan dan pengolahan hasil perikanan.
Keterkaitan tersebut dapat berupa lembaga yang memiliki kompetensi dalam kebijakan, pengawasan, maupun yang tanggap dan proaktif terhadap masalah-
masalah yang potensial menganggu keamanan konsumen dalam mengkonsumsi