Sikap terhadap peraturan Aspek sosial budaya pejabat A. Persepsi dan perhatian pejabat terhadap penyuluhan

94 80 20 60 40 40 100 20 80 40 60 60 20 40 60 80 100 120 TGL PKL SMG PT RMB BTL tahu tidak tahu Ilustrasi 18. Grafik rekapitulasi pengolah dan pedagang terhadap teknologi Selanjutnya untuk melihat pengaruh pendidikan terhadap teknologi dari pengolah dan pedagang dilakukan analisis Chi-Square, maka untuk Pati dan Kabupaten Rembang mempunyai hubungan yang signifikan. Sedangkan untuk Kabupaten Tegal, Pekalongan, Kota Semarang, maupun Bantul tidak ada pengaruh yang nyata antara pendidikan terhadap teknologi dari pengolah dan pedagang. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 11, 19, 25, 34, dan 44.

E. Sikap terhadap peraturan

Sampling yang dilakukan pada awal Nopember 2005 di 6 enam lokasi penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap peraturan sebagian besar nelayan tidak mengetahuinya. Misalnya untuk nelayan di wilayah Tegal, Semarang, Rembang dan Bantul tidak mengetahui peraturan yang berkaitan dengan cara penangkapan ikan. Sedangkan untuk nelayan di wilayah Pekalongan dan Pati sebagian besar mengetahui peraturan yang berkaitan dengan cara penangkapan ikan. Sedangkan sikap terhadap penggunaan bahan kimia tambahan ilegal sebagian besar nelayan tidak setuju. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini : 95 30 70 80 40 20 70 30 100 20 60 80 20 40 60 80 100 120 TGL PKL SMG PT RMB BTL tahu tidak tahu Ilustrasi 19. Grafik rekapitulasi sikap nelayan terhadap peraturan Selanjutnya untuk melihat pengaruh pendidikan terhadap peraturan dari nelayan dilakukan analisis Chi-Square, maka untuk Kabupaten Tegal, Pekalongan, Pati, maupun Kabupaten Rembang mempunyai hubungan yang signifikan. Sedangkan untuk Bantul tidak ada pengaruh yang nyata antara pendidikan terhadap peraturan dari nelayan. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 12, 20, 35, 45, dan 55. 10 10 10 90 100 90 100 80 70 10 30 20 40 60 80 100 120 TGL PKL SMG PT RMB BTL setuju tidak setuju tidak tahu Ilustrasi 20. Grafik rekapitulasi sikap nelayan terhadap bahan kimia tambahan ilegal Selanjutnya untuk melihat pengaruh pendidikan terhadap bahan kimia tambahan ilegal dari nelayan dilakukan analisis Chi-Square, maka untuk Kabupaten Tegal, maupun Bantul mempunyai hubungan yang signifikan. 96 Sedangkan untuk Kabupaten Pekalongan, Kota Semarang, Pati, maupun Rembang tidak ada pengaruh yang nyata antara pendidikan terhadap bahan kimia tambahan ilegal dari nelayan. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 14, 26, 47 dan 57. Sampling yang dilakukan pada awal Nopember 2005 di 6 enam lokasi penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap peraturan sebagian besar pengolah dan pedagang tidak mengetahuinya. Misalnya untuk pengolah dan pedagang di wilayah Tegal, Semarang, Pati dan Bantul tidak mengetahui peraturan yang berkaitan dengan cara penanganan maupun pengolahan ikan. Sedangkan untuk pengolah dan pedagang di wilayah Pekalongan dan Rembang sebagian besar mengetahui peraturan yang berkaitan dengan cara penanganan maupun pengolahan ikan. Sedangkan sikap terhadap penggunaan bahan kimia tambahan ilegal sebagian besar pedagang dan pengolah tidak setuju. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini : 20 60 40 80 40 80 40 100 60 20 60 20 40 60 80 100 120 TGL PKL SMG PT RMB BTL tahu tidak tahu Ilustrasi 21. Grafik rekapitulasi sikap pengolah pedagang terhadap peraturan Selanjutnya untuk melihat pengaruh pendidikan terhadap peraturan dari pengolah pedagang dilakukan analisis Chi-Square, maka untuk Kabupaten, Pekalongan maupun Kabupaten Rembang mempunyai hubungan yang signifikan. 97 Sedangkan untuk Kabupaten Tegal, Kota Semarang, Pati, maupun Bantul tidak ada pengaruh yang nyata antara pendidikan terhadap peraturan dari pengolah pedagang. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 13, 21, 36, 46 dan 56. 100 100 60 40 80 100 40 60 20 20 40 60 80 100 120 TGL PKL SMG PT RMB BTL setuju tidak setuju tidak tahu Ilustrasi 22. Grafik rekapitulasi sikap pengolah pedagang terhadap bahan kimia tambahan ilegal Selanjutnya untuk melihat pengaruh pendidikan terhadap bahan kimia tambahan ilegal dari pengolah pedagang dilakukan analisis Chi-Square, maka untuk Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan, Kota Semarang, Pati, Rembang maupun Bantul tidak ada pengaruh yang nyata antara pendidikan terhadap bahan kimia tambahan ilegal dari pengolah pedagang. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 27, 37, dan 48. Sedangkan Direktur Direktorat Surveillance Penyuluhan Keamanan Pangan SPKP BPOM menyatakan bahwa masalah utama yang menyebabkan rendahnya keamanan pangan ada dua hal. Yang pertama, pelaksanaan kebersihan dan sanitasi yang masih sangat kurang. Dan kedua, penggunaan bahan berbahaya yang sebetulnya tidak boleh untuk pangan. Mereka masih pergunakan bahan berbahaya karena faktor ketidaktahuan, katanya. 98

F. Aktivitas di luar usaha