Komunikasi Budaya BUDAYA DAN UPACARA RELIGI

4. Komunikasi Budaya

Dilihat dari aspek komunikasi maka dapat ditarik definisi tentang komunikasi budaya yaitu sebagai suatu transmisi pesan-pesan budaya, atau informasi mengenai nilai-nilai, norma-norma. Kepercayaan, pandangan hidup dari suatu sumber kepada penerima. Seperti diungkapkan oleh Tilaar 2000:55 komunikasi budaya adalah pembudayaan atau transmisi pesan- pesan mengenai nilai-nilai dan norma-norma budaya melalui media tertentu yang melibatkan tiga unsur utama yaitu unsur-unsur yang ditransmisi, proses transmisi terdiri dari imitasi, identifikasi, dan sosialisasi dan cara transmisi melalui peran serta atau bimbingan. Dalam upacara religi tidak terlepas dari fungsi komunikasi yaitu komunikasi ritual. Sebagaimana William I. Gorden dalam Deddy Mulyana,2002:5 mengemukakan tentang empat fungsi komunikasi yaitu komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual dan komunikasi instrumental. Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara serentak. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun, sepanjang hidup, yang disebut oleh para antropolog sebagai rites of passage Mulyana,2002:25. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa, negara, ideologi, atau pada agama. Komunikasi ritual sering juga bersifat ekspresif, menyatakan perasaan terdalam seseorang. Kegiatan komunikasi ritual memungkinkan para pesertanya berbagi komitmen emosional dan menjadi perekat bagi kepaduan mereka, juga sebagai pengabdian kepada kelompok. Komunikasi ritual kadang-kadang juga bersifat mistik dan mungkin sulit dipahami orang-orang di luar komunitas tersebut. Hingga kapanpun ritual tampaknya akan tetap menjadi kebutuhan manusia, meskipun bentuknya berubah-ubah demi pemenuhan jati dirinya sebagai individu, sebagai anggota komunitas sosial, dan sebagai salah satu unsur dari alam semesta. Hubungan antara kebudayaan dan komunikasi mempunyai dasar teoritis yang kuat seperti dikemukakan oleh Carley H. Dodd 1998:36-37: a. Kebudayaan mengajarkan aturan-aturan yang signifikan, ritual-ritual dan prosedur-prosedur membimbing sikap pada waktu tertentu seperti bagaimana cara berpakaian, kapan dan apa yang dimakan, kapan harus datang dan pergi, bagaimana bekerja, dan sebagainya. Proses ini sering disebut sosialisasi yang mengacu pada pembentukan perasaan, perilaku dan komunikasi tentang pantas dan tidak pantas dalam aturan kultural. b. Kebudayaan memperkuat apa yang baik dan buruk, yang benar dan inti pemahaman mengenai dunia diajarkan dalam konteks kultural. c. Kebudayaan mengajarkan relationship. Jadi hubungan yang terbentuk dalam kebudayaan menggerakkan suatu peran dan harapan yang dinamis seperti bagaimana bersikap dan berperilaku. Kebudayaan membentuk dan memelihara hubungan dengan cara-cara setiap kebudayaan mengajarkan gaya berkomunikasi dan kebudayaan mempunyai kekuatan untuk membentuk persepsi yang mengikat orang-orang dalam kehidupan bersama.

B. TEORI KRITIS DAN KOMODIFIKASI BUDAYA

1. Teori Kritis

E.M. Griffin dalam bukunya A First Look At Communication Theory, memetakan adanya kecenderungan beberapa pendekatan dalam tradisi lingkungan komunikasi. Dalam penelitian-penelitian ilmu komunikasi terdapat tujuh tradisi yang biasa dipakai yaitu Tradisi Psikologi Sosial The Socio-Psichological Tradition, Tradisi Cybernetik The Cybernetic Tradition, Tradisi Retorika The Retorical Tradition, Tradisi Semiotik The Semiotic Tradition, Tradisi Kritis The Critical Tradition, dan Tradisi Fenomenologi atau The Phenomenological Tradition Narwaya,2006:86. Pada penelitian ini, berpijak pada tradisi kritis. Pendekatan-pendekatan kritis menyelidiki kondisi-kondisi sosial untuk mengungkapkan pengaturan-pengaturan yang merusak, biasanya tersembunyi di balik peristiwa sehari-hari Littlejohn,2001:207. Kebanyakan teori kritis mengajarkan bahwa pengetahuan adalah kekuatan, karena pemahaman cara-cara untuk mengambil tindakan dan merubah kekuatan-kekuatan yang menekan. Dalam ilmu sosial kritis melakukan sebuah usaha sadar untuk memadukan teori dan tindakan. Penelitian kritis bertujuan mengungkapkan cara-cara dimana kepentingan-kepentingan yang berbenturan dan dimana konflik-konflik diselesaikan dengan keuntungan kelompok-kelompok tertentu terhadap yang lain. Proses dominasi seringkali tersembunyi dari pandangan, dan

Dokumen yang terkait

Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adata Moponika (studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adat Moponika Di KOta Gorontalo)

0 37 82

UPACARA RELIGI DAN PEMASARAN PARIWISATA STUDI TENTANG KOMODIFIKASI TABOT DI PROPINSI BENGKULU

4 36 154

Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Travelling Dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Utara

0 39 193

KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PARIWISATA JEPARA Komunikasi Pemasaran Terpadu Pariwisata Jepara (Studi Deskriptif Kualitatif Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu Pariwisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara).

0 1 15

PENDAHULUAN Komunikasi Pemasaran Terpadu Pariwisata Jepara (Studi Deskriptif Kualitatif Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu Pariwisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara).

0 2 54

KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PARIWISATA JEPARA (Studi Deskriptif Kualitatif Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu Komunikasi Pemasaran Terpadu Pariwisata Jepara (Studi Deskriptif Kualitatif Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu Pariwisata oleh D

0 0 15

NILAI PENDIDIKAN RELIGI PADA UPACARA SELAPANAN DALAM TRADISI ADAT JAWA Nilai Pendidikan Religi Pada Upacara Selapanan Dalam Tradisi Adat Jawa (Studi Kasus di Desa Talang Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten).

0 1 15

NILAI PENDIDIKAN RELIGI PADA UPACARA SELAPANAN DALAM TRADISI ADAT JAWA Nilai Pendidikan Religi Pada Upacara Selapanan Dalam Tradisi Adat Jawa (Studi Kasus di Desa Talang Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten).

0 1 14

KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PARIWISATA DI KABUPATEN KLATEN OLEH DINAS KEBUDAYAAN, KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PARIWISATA DI KABUPATEN KLATEN OLEH DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KLATEN.

0 0 16

AKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PARIWISATA NGARGOYOSO (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Aktivitas Komunikasi Pemasaran Pariwisata Kec. Ngargoyoso, Kab. Karanganyar yang dilakukan Oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Karanganyar Tahun 2016).

0 0 135