sehingga calon
konsumen memiliki
penilaian tertentu
dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk itu Ries Trout dalam
Kasali,2001:506-508. Jadi dapat dikatakan bahwa positioning merupakan penciptaan posisi suatu merek produk tertentu dalam
kognisi ingatan para konsumen dikaitkan dengan merek-merek lain yang menjadi pasaingnya. Pemasar mengerti keberadaan produk dalam
rantai kehidupan dan bagaimana itu diklasifikasikan. Produk mungkin diposisikan dalam berbagai cara yang berbeda. Pada umumnya mereka
dibedakan oleh cara mereka menjadi berbeda, manfaatnya, keterangan- keterangan segmen pasar berkaitan dengan daya tariknya atau cara
mereka diklasifikasikan. Terlebih lagi konsumen menghadapi sebuah pertarungan hebat yaitu pertarungan antara berbagai merek dan produk
yang berebut masuk untuk mendapatkan sepotong kapling dalam benaknya, sehingga dalam hal ini positioning menentukan keberhasilan
suatu merek.
e. Harga pricing
Harga merupakan isyarat komunikasi pemasaran yang juga penting. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran yang
memberikan pendapatan bagi perusahaan dan ketiga unsur bauran pemasaran lainnya penyebab timbulnya biaya. Penentuan harga tidak
semata di dasarkan pada perhitungan ekonomis laba-rugi, tetapi juga perlu memperhatikan faktor-faktor sosio-psikologis dan budaya dari
segmen pasar sasaran. Suatu produk yang dijual murah tidak akan
memberikan jaminan bahwa produk tersebut akan laku di pasaran. Bahkan akan diperoleh citra negatif, misalnya produk yang murah
dipersepsikan sebagai produk yang kualitasnya jelek dan hanya diperuntukkan bagi kelompok masyarakat lapisan bawah. Oleh karena
itu penentuan harga perlu dikaitkan daengan karakteristik sosio- demografis dan psikografis segmen konsumen pasaran.
f. Tempat place
Konsep tempat place menunjuk pada pola distribusi dan lokasi perolehan produk bagi para konsumen. Kegiatan distribusi produk
dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai yang diperlukan.
g. Promosi promotion
Demi keberhasilan tujuan pemasaran, sebagai marketer professional, perlu mengamati secara jeli setiap peluang dan
kesempatan, bagaimana kompetisi dan target pasar yang akan dibidik serta melihat keputusan membeli konsumen sebagai mata rantai dari
proses pemasaran yang ada. Oleh karena itu sebelum keputusan promosional ditetapkan, analisis dan strategi pemasaran mesti terlebih
dahulu dilakukan. Seperti dalam Belch and Belch 2001;40-42, analisis dan startegi ini mencakup tiga aspek yaitu
1. Analisis terhadap peluang yang ada opportunity analysis Analisis ini mengarah pada identifikasi pasar yang
merupakan area dimana trend pasar diketahui. Perusahaan mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen dan mengetahui
bahwa produk yang ada misalnya belum memuaskan konsumen. Melalui analisi peluang, perusahaan dapat mengetahui produk yang
ada, atau produk baru yang ada, atau produk yang ada dari pasar yang baru, dan seterusnya.
2. Analisis kompetitif competitive analysis Pada tahap analisis ini seorang pemasar menjadi tajam dan
peka terhadap segmentasi pasar. Perlu disadari bahwa tidak mungkin mengembangkan strategi pemasaran untuk semua
konsumen. Apa yang tampaknya dapat dilakukan adalah mencoba mengidentifikasikannya
menjadi kelompok-kelompok
besar pembeli yang mempunyai kebutuhan yang sama atau hamper sama
dan merespon yang hampir sama terhadap tindakan pemasaran. 3. Analisis terhadap target pasar target marketing
Seorang marketer mestinya sejak awal menyadari bahwa tidak mungkin menjaring semua jenis konsumen. Di samping tidak
realistis terhadap konsumen, justru tidak fokus dalam membidik konsumen itu sendiri. Selanjutnya instrumen kerja pemasar adalah
menentukan berapa banyak segmen-segmen tersebut yang akan
dimasuki dan menentukan segmen-segmen mana yang paling potensial.
h. Pelayanan Pelanggan customer services