Pemasaran Pariwisata PARIWISATA DAN PARIWISATA BUDAYA

Kebijakan pariwisata telah membawa implikasi luas, baik pada kegiatan kepariwisataan itu sendiri, maupun bagi pengelolaan lingkungan alam, sosial dan budaya sebagai sumber daya yang menjadi andalan utama dalam kegiatan pariwisata.

4. Pemasaran Pariwisata

Pemasaran wisata diartikan sebagai upaya-upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan oleh Organisasi Pariwisata Nasional dan atau badan-badan usaha pariwisata, pada taraf internasional, nasional dan lokal guna memenuhi kepuasan wisatawan baik secara kelompok maupun pribadi masing-masing, dengan maksud meningkatkan pertumbuhan pariwisata Wahab,1989:156. Suatu pendekatan pemasaran bermula dari pihak pelanggan atau pembeli. Perubahan-perubahan teknologi, sosiologi, ekonomi dan bahkan politik, membuktikan kebijakan untuk menciptakan dan mempertahankan kepuasan pelanggan sebagai tujuan akhir dan pusat kebijakan organisasi pariwisata dalam mencapai tujuan-tujuannya. Dalam kepariwisataan yang kini merupakan salah satu industri yang kompleks maka organisasi-organisasi pariwisata nasional khususnya di negara-negara penerima wisatawan, harus ditata, diorganisasi dan dijalankan menurut konsep-konsep manajemen dan pemasaran ilmiah modern. Hal ini dilakukan apabila tujuan-tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan pariwisata ingin dicapai. Alat utama pendukung dalam managemen tersebut adalah keuangan, produksi, pemasaran. Fungsi-fungsi manajemen itu dikaji dan ditangani secara berbeda pada berbagai sektor dan usaha, hal ini tergantung pada seni pengelolaan manajer maupun hakekat sektor usaha yang digumuli serta penekanan alat-alat manajemen yang didahulukan. Situasi lingkungan ekstern dan intern badan usaha itu membawa tekanan yang dapat menjadi suatu unsur penting untuk kesuksesan atau kegagalan. Menurut Salah Wahab, Ph.D. 1989:156, pemasaran pariwisata ditandai dengan unsur-unsur yang akan mengarah pada manajemen organisasi pariwisata nasional atau dalam badan usaha wisata: a. Makna pemasaran wisata adalah suatu filsafat bagi manajemen. Artinya bahwa suatu proses yang terus-menerus yang mempersyaratkan keseluruhan pembentukan organisasi pariwisata nasional dan membimbingnya pada suatu perubahan. b. Makna pemasaran pariwisata adalah seperangkat teknik-teknik koordinasi untuk mencapai sesuatu hal yang telah direncanakan. c. Orientasi pemikiran dalam makna pemasaran wisata terarah pada kepuasan konsumen dengan cara pencocokan penawaran wisata dengan permintaannya. Pariwisata dalam pengertian sebagai perpindahan sementara orang- orang dari bermacam-macam tempat tinggal, iman dan agama, dan yang mempunyai pola hidup yang berbeda, beragam harapan, motivasi-motivasi yang tidak dapat diukur standarnya, karena itu pariwisata adalah suatu gejala yang sangat sensitif yang memerlukan cara penanganan yang berbeda. Pariwisata di daerah tujuan harus diperlakukan sebagai suatu sektor pertumbuhan ekonomi yang menuntut perencanaan yang baik dan ditata secara sempurna. Pandangan pemasaran harus menjadi suatu teknik yang rapi dari manajemen. Hal ini berarti penataan dan penanganan organisasi pariwisata sebagai sektor ekonomis harus berdaya guna dan tepat guna. Hal ini memerlukan suatu pengkajian yang terus-menerus mengenai fungsi-fungsi dan penyesuaian organisasi pariwisata itu dengan keadaan teknik, perilaku dan lembaga-lembaga yang begitu cepat berkembang. Fungsi pemasaran Wahab,1989:47 dalam organisasi pariwisata harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang mencakup: a. Mengorganisasi fungsi manajemen. b. Menyediakan staf organisasi pemasaran. c. Mengembangkan rencana jangka pendek dan menengah. d. Memimpin operasi pemasaran. e. Mengukur penampilan dan melakukan pengawasan Konsep pemasaran pariwisata diartikan sebagai suatu reorientasi kebijakan usaha dan suatu pembenahan total dalam pemikiran-pemikiran dasar dan penerapannya dalam manajemen organisasi hal ini membantu organisasi pariwisata untuk menetapkan suatu sistem komunikasi yang efektif dan konsisten dengan para wisatawan yang real maupun potensial di pasaran. Karena itu, konsep pemasaran menurut Salah Wahab. Ph.D. 1989:150 mendorong membuka jalan pintas di dalam sistem pariwisata, dengan keempat fungsi di dalamnya: a. Pembatasan pengertian pasaran, baik yang real maupun yang potensial. b. Komunikasi, untuk memikat permintaan dengan cara meyakinkan wisatawan bahwa daerah tujuan wisata yang tersedia dengan daya tarik, fasilitas dan jasa-jasanya, akan memenuhi selera mereka daripada daerah tujuan wisata lain. c. Umpan balik, untuk memenuhi permintaan yang telah diproyeksi dan dianalisis. d. Pengawasan hasilnya, untuk mengukur, menilai, menghitung hasil- hasil dan pendapatan yang diperoleh Pendekatan pemasaran pariwisata yang sekarang diutamakan adalah konsumen melalui fungsi terpadu yang mengarahkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan suatu pertumbuhan pasar untuk produk tertentu. Konsep pemasaran terpadu dalam pariwisata digambarkan sebagai berikut: Atau, Gambar 2.1 Sumber: Manajemen Pariwisata, Salah Wahab, 1989 Konsumsi Pemasaran terpadu Produksi Wisatawan sebagai pelanggan Pemasaran terpadu Penghasilan melalui kepuasan wisatawan Perpaduan pemasaran wisata, sebagaimana diungkapkan Soekadijo 2000:1 dapat dilihat pada cakupan unsur-unsur yang biasa dikenal dengan 4-P; product, price, promotion dan place: a. Kebijakan produk product, yaitu memajukan suatu perencanaan pengembangan penawaran yang harmonis, yang cocok dengan kebutuhan, selera dan harapan-harapan wisatawan dari berbagai pasaran. b. Kebijakan harga price, merupakan hasil studi tentang harga, dengan mempertimbangkan berbagai segi yang berkaitan dengan kebijakan harga. c. Rencana-rencana promosi promotion. d. Tempat-tempat place atau jalur-jalur distribusi dan penjualan pada pasaran-pasaran yang telah diseleksi. Jadi kegiatan pemasaran tempat tujuan wisata sangat diperlukan oleh daerah-daerah yang memiliki banyak potensi di tanah air. Tentunya upaya kegiatan ini menjadi sangat penting dalam kerangka penyelenggaraan otonomi daerah di Indonesia sampai kepada Pemerintahan Daerah Tingkat II satu diantaranya Kabupaten Karanganyar. Pemasaran tempat wisata yang dirancang dengan baik akan memberikan tambahan penerimaan asli daerah, dan mendorong proses multiplier perkembangan ekonomi lokalitas di sekitar daerah tujuan wisata dengan memperhatikan berbagai komponen kombinasi antara pemasaran pariwisata dengan komunikasi pemasaran sehingga hasil yang dicapai optimal.

D. KOMUNIKASI PEMASARAN

Dokumen yang terkait

Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adata Moponika (studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adat Moponika Di KOta Gorontalo)

0 37 82

UPACARA RELIGI DAN PEMASARAN PARIWISATA STUDI TENTANG KOMODIFIKASI TABOT DI PROPINSI BENGKULU

4 36 154

Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Oleh Komunitas Travelling Dalam Mengembangkan Pariwisata di Sumatera Utara

0 39 193

KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PARIWISATA JEPARA Komunikasi Pemasaran Terpadu Pariwisata Jepara (Studi Deskriptif Kualitatif Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu Pariwisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara).

0 1 15

PENDAHULUAN Komunikasi Pemasaran Terpadu Pariwisata Jepara (Studi Deskriptif Kualitatif Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu Pariwisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara).

0 2 54

KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PARIWISATA JEPARA (Studi Deskriptif Kualitatif Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu Komunikasi Pemasaran Terpadu Pariwisata Jepara (Studi Deskriptif Kualitatif Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu Pariwisata oleh D

0 0 15

NILAI PENDIDIKAN RELIGI PADA UPACARA SELAPANAN DALAM TRADISI ADAT JAWA Nilai Pendidikan Religi Pada Upacara Selapanan Dalam Tradisi Adat Jawa (Studi Kasus di Desa Talang Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten).

0 1 15

NILAI PENDIDIKAN RELIGI PADA UPACARA SELAPANAN DALAM TRADISI ADAT JAWA Nilai Pendidikan Religi Pada Upacara Selapanan Dalam Tradisi Adat Jawa (Studi Kasus di Desa Talang Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten).

0 1 14

KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PARIWISATA DI KABUPATEN KLATEN OLEH DINAS KEBUDAYAAN, KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU PARIWISATA DI KABUPATEN KLATEN OLEH DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KLATEN.

0 0 16

AKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PARIWISATA NGARGOYOSO (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Aktivitas Komunikasi Pemasaran Pariwisata Kec. Ngargoyoso, Kab. Karanganyar yang dilakukan Oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Karanganyar Tahun 2016).

0 0 135