2. Pembahasan
Mengingat pokok-pokok temuan dalam penelitian secara keseluruhan saling terkait maka pembahasan tidak dilakukan sendiri-sendiri.
a. Pariwisata sebagai Multi-disciplinary Approach
Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan produksi yang sangat kompleks karena berkaitan erat dengan waktu,
daerah regional, nasional dan internasional. Pariwisata bukanlah suatu kegiatan yang beroperasi dalam ruang hampa. Pariwisata merupakan
suatu kegiatan yang sangat terkait dengan masalah ekonomi, sosial, budaya, keamanan, ketertiban, institusi sosial yang mengaturnya
maupun lingkungan alam. Oleh karena itu studi kepariwisataan dikembangkan dengan pendekatan yang bersifat multi disiplin multi-
disciplinary approach. Selain sebagai sumber penerimaan devisa, industri pariwisata dirasakan pula memiliki banyak elemen yang
mendorong transformasi ekonomi, dari karakter masyarakat pertanian menuju masyarakat industri. Dari masyarakat yang subsistet menuju
masyarakat yang berorientasi pasar. Proses transformasi itu dapat terjadi karena kemampuan sektor pariwisata dalam menciptakan
berbagai hal seperti mendorong berkembangnya teknologi padat karya, usaha-usaha bidang pariwisata yang berskala kecil dan dimiliki serta
dioperasikan secara lokal Mengingat industri kepariwisataan merupakan salah satu bidang
yang komplek, maka sektor ini tidak dapat dipandang hanya dari satu sisi positipnya, yaitu seperti mengharapkan datangnya perolehan
pendapatan, tetapi sisi negatifnya juga harus diperhitungkan De Kadt dalam Heru Nugroho,2001:58. Lebih dari itu bagaimana komitmen
pemerintah beserta stake holder pariwisata yang lain dalam merespon persaingan yang kian menajam. Namun yang biasanya tidak langsung
disadari oleh masyarakat adalah bekerjanya berbagai kepentingan di balik industri kepariwisataan baik politik maupun ekonomi. Terlebih
lagi industri pariwisata yang bergulir sekarang ini pada dasarnya berkaitan dengan keterlibatan dan bertemunya berbagai kepentingan
politik ekonomi banyak pihak. Oleh karena itu, pembahasan kepariwisataan
tidak dapat
dipahami dari
onesided tetapi
multidimensional dan multidisiplin.
b. Pariwisata Karanganyar dalam Perspektif Teori Kritis