- Tanggapan masyarakat mengenai kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar di candi Ceto
berkaitan dengan upacara religi 4. Wisatawan baik domestik maupun manca negara
- Informasi mengenai alasan berkunjung ke objek wisata Candi Ceto dan atau Candi Sukuh
- Tanggapan maupun respon terhadap nilai-nilai budaya yang ada.
2. Tempat dan peristiwa, yaitu kronologis upacara dari awal hingga akhir. 3. Dokumen dan arsip tentang upacara ritual.
J. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif yang dimaksudkan untuk memperoleh gambaran khusus yang bersifat menyeluruh tentang apa
yang tercakup dalam permasalahan yang diteliti yang dilakukan di lapangan pada waktu pengumpulan data.
Analisis data dimaksudkan untuk mendapatkan simpulan-simpulan mengenai permasalahan penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara
induktif, sehingga disebut naturalistic inquiry Sutopo,2002:39. Penelitian induktif berawal dari kasus-kasus yang bersifat khusus berdasar pengalaman
nyata yaitu ucapan dan perilaku subjek penelitian maupaun situasi lapangan penelitian, untuk kemudian dirumuskan menjadi model, konsep, teori atau
definisi yang bersifat umum. Induksi adalah proses dimana peneliti mengumpulkan data dan kemudian mengembangkan teori dari data tersebut
dan serting disebut grounded theory Moleong,2002:157. Selanjutnya penelitian induksi ini dianalisis menggunakan metode analisis Miles
Hubberman 1992, yang terdapat tiga komponen pokok yang merupakan model saling terjalin atau model interaktif Miles,1992:16-20 yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. a. Reduksi data
Reduksi data dapat dikatakan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data
“kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif
berlangsung. Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya
dapat ditarik dan diverifikasi. b. Penyajian data
Merupakan rangkaian informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Dengan melihat penyajian data, penelitian akan
dapat mengerti tentang apa yang terjadi serta memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis.
c. Penarikan kesimpulan Dari sajian data yang telah tersusun, selanjutnya peneliti dapat
menarik suatu kesimpulan akhir.
Milles dan Hubberman menjelaskan bahwa dalam kegiatan analisis dan kegiatan pengumpulan data merupakan proses siklus dan interaktif. Peneliti
bergerak diantara empat “sumbu” kumparan selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak-balik diantara kegiatan reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Keseluruhan aktivitas di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Teknik analisis interaktif Miles and Hubberman
Dalam penelitian ini tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Persiapan
Kegiatan ini meliputi survei di Candi Ceto dan Dinas Pariwisata kabupaten Karanganyar.
2. Pengumpulan data - Melakukan wawancara dan observasi sesuai dengan panduan yang
telah dibuat - Melakukan review pada data yang diperoleh dan mengatur sesuai
kebutuhan analisis. Pada penelitian ini, data hasil wawancara di Pengumpulan data
Reduksi data Penarikan kesimpulan
Penyajian data
lapangan dengan pejabat Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar yang berupa data secara lisan penulis review ke dalam bentuk tulisan.
3. Analisis data - Mengecek kelengkapan data hasil review dan memilah-milah sesuai
sub pokok bahasan penelitian - Melakukan analisis sesuai data di lapangan dan berdasar telaah dari
teori-teori yang diinterpretasikan oleh penulis - Membuat simpulan berkaitan dengan rumusan permasalahan sesuai
hasil data di lapangan penelitian 4. Menulis laporan
- Menulis laporan hasil analisis yang selanjutnya penulis sajikan pada BAB IV.
- Menarik kesimpulan akhir, setelah analisis data lapangan dengan telaah teori-teori dilakukan.
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
A. Lokasi dan Penduduk
1. Letak dan Kondisi Geografis
Kabupaten Karanganyar merupakan satu dari berbagai daerah obyek wisata yang banyak tujuan wisata di Jawa Tengah. Karanganyar memiliki
berbagai potensi berupa pesona alam bentang pegunungan, peninggalan sejarah berupa candi, perkebunan teh yang membentang luas dan beriklim
sejuk. Karanganyar berjarak 15 km dari Kota Surakarta, yang terkenal dengan sebutan Kota Budaya, sehingga mudah dijangkau dengan berbagai
macam kendaraan. INTANPARI, Industri-Pertanian-Pariwisata merupakan potensi
Kabupaten Karanganyar yang mendapatkan prioritas untuk dikembangkan. Hal ini pun didukung dengan Semboyan Kabupaten Karanganyar yaitu
TENTERAM Tenang, Teduh, Rapi, Aman dan Makmur. Berbagai potensi wisata dimiliki oleh Kabupaten Karanganyar, baik
obyek wisata maupun industri pariwisata. Candi Ceto merupakan satu diantara objek wisata candi yang cukup memadai dan mendapat perhatian
lebih dari pemerintah kabupaten. Di sekitar Candi Ceto lingkungan alamnya sangat mendukung, dengan pemandangan alamnya yang indah di
sekitarnya ada perkebunan teh serta hutan lindung. Adanya perkebunan teh, dikembangkan sebagai paket wisata agrobisnis, memetik teh, outbond,
dan sebagainya.