Penawaran Internal Penawaran Eksternal

commit to user 69 melalui pembangunan industri menjadi salah satu faktor berkembangnya industri. Industri lebih fleksibel dalam metode, kompetisi dan output yang diihasilkannya daripada pertanian. Selain itu penilaian kemampuan juga dapat dilihat dari besarnya modal atau investasi yang dikeluarkan untuk membeli lahan atau menyewa bangunan lihat tabel 3.11. Hal lain yang menjadi pertimbangan aktivitas industri untuk memilih lokasi adalah segmen pasar. Dalam proses produksi, hasil akhir yang ingin dicapai adalah bagaimana hasil produksi tersebut dapat memperoleh keuntungan maksimum.

3.4.11 Karakteristik Penawaran Lahan Industri

Dalam penawaran lahan, sistem-sistem yang terkait yaitu sistem pengembangan lahan dan sistem lingkungan. Sehingga untuk mengetahui karakteristik penawaran lahan industri ini dapat dilihat melalui dua sisi, yaitu penawaran internal dan penawaran eksternal.

3.4.11.1 Penawaran Internal

Penawaran internal ini dapat dilihat dari karakteristik fisik dan karakteristik lokasional. · Karakteristik fisik Kondisi fisik di Zona industri Palur memang tergolong sesuai dengan kebutuhan industri. Berdasarkan standar teknis untuk kawasan industri, lahan yang datar dan bebas banjir menjadi salah satu pilihan yang sesuai dengan kebutuhan industri lihat sub bab 3.2.2. · Karakteristik lokasional Lokasi Zona industri Palur ini sangat strategis, merupakan daerah pinggiran kota yang juga merupakan simpul transportasi, dilalui jalan arteri dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan dekat dengan pusat Kota Surakarta lihat sub bab 3.2.1

3.4.11.2 Penawaran Eksternal

Penawaran eksternal ini dapat dilihat dari ketersediaan sarana dan prasarana, faktor ekonomis lahan, dan faktor kebijakan pemerintah. · Ketersediaan sarana dan prasarana commit to user 70 Kedekatan Zona industri Palur dengan pusat Kota Surakarta memberikan keuntungan yaitu ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dan menunjang keberadaan industri. Keberadaan sarana dan prasarana ini juga sangat diperhatikan pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar, yang bisa dilihat dari peningkatan penyediaan fasilitas-fasilitas pendukung aktivitas industri, misalnya pembuatan dan perbaikan jalan tanah menjadi jalan aspal, bekerjasama dengan pihak swasta membangun pom bensin, renovasi dan penertiban pasar Palur, serta pembangunan sub terminal Palur. Akses menuju Zona industri Palur ini sangat mudah, terlebih lagi setelah pemerintah Kota Surakarta yang membuat jalan lingkar Surakarta-Karanganyar sehingga arus kendaraan antar kota tidak menumpuk di pertigaan Palur yang rawan kemacetan. Jalan lingkar tersebut berujung di Zona industri Palur sehingga arus kendaraan tetap melewati Zona industri Palur lihat sub bab 3.2.6. · Faktor ekonomis lahan Pola pikir masyarakat pemilik lahan dalam menjual lahan ikut menjadi salah satu pendorong berkembangnya industri di Zona industri Palur. Para pemilik lahan tidak memiliki kontrol terhadap kekuatan alam dari lingkungan fisik yang mereka kelola. Tanaman lebih tergantung pada kondisi alam, dan usaha-usaha untuk tidak bergantung pada alam seperti pembuatan saluran irigasi, pemberian pupuk, dan proses pengolahan dan pemeliharaan tanaman memerlukan biaya dan tenaga yang cukup besar. Ditambah lagi, pajak lahan yang harus mereka keluarkan tidaklah sedikit, mengingat lahan berada di kawasan industri Palur dan berada di pinggir jalan arteri sehingga pajak yang dikeluarkan juga berbeda dengan lahan di daerah lain lihat sub bab 3.2.7. · Faktor kebijakan pemerintah Kebijakan pemerintah yang memberlakukan pembatasan industri adalah sejak dikeluarkannya surat keputusan dari gubernur pada tahun 1980. Sebelum keluarnya surat tersebut, dalam RTRK 1980-1990 daerah palur telah ditetapkan sebagai kawasan industri. Sehingga sebelum tahun 1990 commit to user 71 sebenarnya cukup banyak industri-industri yang berkembang di Zona industri Palur. Namun pada kenyataannya setelah dibuatkan RTRK Palur 1991-2001 dan telah ada peraturan yang membatasi kegiatan industri di Zona industri Palur, masih ada banyak industri yang diijinkan berlokasi di luar batas yang telah ditetapkan lihat sub bab 3.1.4. Data-data terkait preferensi dari sisi pengusaha dan pemilik lahan pertanian yang dianalisis sebagai input data analisis faktor dapat dilihat pada lampiran B. commit to user 72

BAB 4 PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan industri di zona industri Palur yang meliputi luas serta sebaran, dan proses perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan industri dengan mengaitkan sistem-sistem yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan perkotaan. Selain itu juga akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan yang terjadi yang merupakan hasil dari analisis dengan menggunakan metode analisis faktor. Dengan demikian akan diketahui faktor-faktor apa saja yang paling berpengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan industri di zona industri Palur.

4.1 Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Menjadi Lahan

Industri di Zona Industri Palur Lahan merupakan salah satu unsur dari lingkungan hidup dan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pada lahanlah manusia bergantung untuk segala macam aktivitas masyarakat di daerah bersangkutan. Permasalahan utamanya adalah keberadaan lahan yang terbatas, sedangkan kebutuhan manusia akan lahan tidak ada batasnya selama kehidupan manusia masih berjalan. Perubahan penggunaan lahan yang penting adalah perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian. Bila hal ini berlangsung secara terus menerus, akan berakibat buruk bagi pengembangan sektor pertanian karena dengan semakin besarnya penyusutan lahan pertanian akan berakibat pada menurunnya produksi panganpertanian. Padahal sudah bukan rahasia lagi bahwa ciri utama masyarakat Indonesia adalah masyarakat agraris yang berarti masih banyak orang yang menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian.