commit to user 49
Ketinggian tanah rata-rata di zona industri Palur adalah 100 dpl. Kondisi kemiringan tanah di zona ini tergolong datar, namun di lokasi yang berdekatan
dengan Sungai Bengawan Solo, sedikit curam dengan tingkat erosi yang cukup tinggi.
Iklim yang terjadi di zona industri Palur tidak jauh berbeda dengan iklim yang mempengaruhi Kabupaten Karanganyar, yaitu iklim tropis, dengan musim
hujan dan musim kemarau silih berganti sepanjang tahun. Temperatur rata-rata sepanjang tahun berkisar antara 21
o
-31
o
C. Kondisi iklim tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap pertanian yang ada di zona Palur karena telah diterapkan
pola sawah irigasi teknis sehingga pertanian tidak terlalu bergantung pada kondisi iklim. Begitu pula dengan industri, karena industri-industri di zona industri Palur
umumnya tidak memiliki masalah dengan keadaan iklim dan cuaca. Ketersediaan lahan pertanian dan lahan pekarangan yang luas di kawasan
Palur menyebabkan banyak investor atau pengusaha yang melirik lahan tersebut untuk digunakan sebagai lahan industri. Lokasi potensial yang dimiliki zona
tersebut mendorong pertumbuhan industri semakin pesat, dan memicu pula terjadinya perubahan fungsi lahan pertanian menjadi lahan untuk untuk aktivitas
lainnya, misal perumahan dan komersial.
3.4.3 Struktur Kota dan Penggunaan Lahan
Secara umum, pola penggunaan lahan mengikuti kombinasi arahan kebijakan pemerintah dan mengikuti perkembangan aktivitas masyarakat pada
masa sebelumnya. Penggunaan lahan secara intensif sebenarnya berada di Desa Jaten yang merupakan ibukota Kecamatan Jaten. Sedangkan penggunaan lahan
industri sendiri cenderung tersebar mengikuti arah jalan-jalan, terutama jalan arteri primer Palur-Sragen. Akibat perkembangan industri yang pesat, kemudian
mulai berkembang aktivitas-aktivitas yang bersifat komersial di zona tersebut. Pusat komersial yang ada di zona tersebut awalnya terpusat di pertigaan jalan
Palur, kemudian berkembang ke arah jalan utama. Pusat komersial yang ada berupa pasar, pertokoan dan perkantoran. Aktivitas di zona Palur semakin
berkembang lagi setelah dibangunnya sebuah sub terminal di samping pasar Palur.
commit to user 50
Selain aktivitas industri dan ekonomi, di zona industri Palur juga mulai dikembangkan untuk zona perumahan. Berdasarkan informasi, minat para
pengembang terhadap lokasi perumahan di zona ini cukup tinggi. Beberapa komplek perumahan bahkan telah ditempati masyarakat yang umumnya dari
golongan menengah. Komplek-komplek perumahan tersebut antara lain adalah Perumahan Ngringo Indah, Dagen Permai, Sroyo Indah, dan Gunungsari Permai.
Lokasi-lokasi aktivitas tersebut mengikuti sumbu jalan utama, dari pertigaan Palur ke arah utara, mengikuti jalan arteri primer Palur-Sragen, ke arah timur mengikuti
jalan kolektor primer Palur-Karanganyar, dan ke arah barat mengikuti jalan arteri primer Palur-Surakarta.
Pemanfaatan lahan di zona industri Palur didominasi oleh tanah pertanian sebesar 51, pekaranganbangunan sebesar 43, dan lainnya sebesar 6.
Lahan sawah yang ada di zona industri Palur merupakan lahan yang produktif dengan
didukung saluran irigasi sehingga masa panen minimal bisa dua kali dalam setiap tahunnya. Untuk melihat penggunaan lahan eksisting zona industri Palur tahun
2009 dan rencana penggunaan lahan zona industri Palur tahun 1991-2001, dapat dilihat pada gambar 3.3 dan gambar 3.4.
Distribusi pemanfaatan lahan di zona industri Palur dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1 Pemanfaatan Lahan Eksisting Tahun 2009 dan Rencana Tahun 1991-2001
di Zona Industri Palur Ha
Pemanfaatan Eksisting
Rencana Industri
82,25 80,39
Perumahan 673,772
390,43
Pertanian 741,788
1.176,58
Fasosum 46,57
12,99 Jalan dan saluran
81,63 15,38
Jalur hijau 14,55
13,50 perdagangan
68,71 20,00
Sumber : Kecamatan Jaten Dalam Angka, 2009dan diolah
Gambar 3.3 Peta Penggunaan Lahan Eksisting Zona Industri Palur Tahun 2009
Gambar 3.4 Peta Rencana Penggunaan Lahan Zona Industri Palur Tahun 1991-2001
commit to user 53
3.4.4 Karakteristik Kependudukan