commit to user 94
seperti tekstil, jamu dan pembuatan karung, dengan maksud agar sebuah industri mampu memperoleh keuntungan.
Sumber : Analisis, 2010
Gambar 4.7 Daerah Asal Tenaga Kerja
4.3.2.2 Keterkaitan Faktor Penunjang Proses Produksi
Faktor penunjang proses produksi meliputi kondisi fisik lahan, ketersediaan air, sarana dan prasarana pendukung, aksesibilitas, harga lahan, iklim
dan sumber energi. Pada tabel 4.7, terlihat bahwa semua variabel memiliki keterkaitan yang
erat namun relatif independen dalam membentuk faktor penunjang proses produksi. Semua variabel berkorelasi positif dengan faktor penunjang proses
produksi yang berarti bahwa semua variabel dalam studi penelitian ini sebagai faktor yang penting dalam preferensi lokasi pengusaha.
Kelengkapan sarana prasarana pendukung, aksesibilitas yang lancar, ketersediaan sumber energi dan air yang cukup, iklim dan kondisi fisik lahan yang
baik menjadikan harga lahan dimana sebuah industri pabrik berdiri menjadi mahal tinggi. Kebutuhan terhadap lahan industri ini, masih tetap dapat dijangkau
karena didukung oleh kemampuan industri dalam memperoleh lokasi lahan yang ditunjukkan dengan besarnya modal yang dimiliki, yaitu rata-rata lebih dari 20
juta rupiah. Meskipun iklim terkait dengan musim dan temperatur tidak begitu mempengaruhi aktivitas industri, namun kondisi iklim terkait dengan curah hujan
akan mendukung ketersediaan air yang cukup.
17 13
11
5 10
15 20
Sekitar lokasi pabrik dalam zona industri
Luar zona industri dalam kabupaten
Luar kabupaten luar provinsi
commit to user 95
Sumber : Analisis, 2010
Gambar 4.8 Katerkaitan Faktor Penunjang Proses Produksi
Kondisi fisik lingkungan yang umum sesuai dengan kriteria lokasi industri adalah lokasi yang bebas banjir, bebas longsor dan memiliki kemiringan
tanah yang rendah. Namun dengan perkembangan teknologi, hambatan-hambatan dapat diminimalkan. Berdasarkan hasil survey, faktor fisik lingkungan yang
sesuai dengan kriteria lokasi industri bagi para pengusaha di zona industri Palur adalah bebas banjir 85, dan bebas longsor 15. Terkait dengan kondisi fisik
lingkungan, upaya untuk menjaga kondisi lingkungan sekarang ini perlu ditingkatkan mengingat lokasi industri yang berada di dekat lahan pertanian
beririgasi teknis yang diharapkan produktif. Perkembangan industri yang begitu pesat dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan fisik alam akibat
pencemaran yang dihasilkan industri. Bagi industri-industri yang berorientasi pada pasar, sarana dan prasarana
pendukung sangatlah diperlukan. Misalnya bangunan pasar dan pertokoan, halte bagi karyawan, perumahan bagi karyawan, fasilitas kesehatan, fasilitas
telekomunikasi, dan fasilitas pengolahan limbah. Kelengkapan sarana dan prasarana ikut menjadi daya tarik bagi pendirian industri. Salah satu upaya untuk
meminimalkan biaya perusahaan adalah mengurangi biaya transportasi karyawan. Sehingga dengan tersedianya perumahan yang dekat dengan lokasi industri bagi
karyawan terutama bagi penglaju diharapkan juga dapat meminimalkan biaya transportasi dan disisi lain memberikan kesejahteraan bagi para karyawan
Harga lahan Kondisi fisik lahan
Iklim
Sarana prasarana pendukung
Aksesibilitas Ketersediaan air
Sumber energi
commit to user 96
sehingga meningkatan semangat karyawan dalam bekerja. Untuk fasilitas pengolahan limbah pada saat ini, masih bersifat terpadu, namun keberadaan
fasilitas ini menjadi sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar lokasi industri.
Sumber : Analisis, 2010
Gambar 4.9 Sarana dan Prasarana Pendukung yang Dikehendaki
di Sekitar Lokasi Industri
Permintaan lahan industri di zona industri Palur merupakan salah satu refleksi pengaruh perkembangan aktivitas perkotaan. Keterbatasan lahan di pusat
kota yang tidak seimbang dengan permintaan menyebabkan pencarian lahan ke luar ke daerah pinggiran kota yang sangat potensial, yaitu lahan yang masih luas.
Aktivitas industri memerlukan ruang yang luas baik untuk gedung operasional, perkantoran, gudang dan tempat parkir.
Lokasi pengembangan industri harus didukung oleh ketersediaan energi listrik berdaya besar. Sumber energi listrik merupakan penggerak utama peralatan
industri. Sumber energi yang utama bagi industri-industri di zona industri Palur adalah energi listrik yang dipasok dari PLN. Namun ada beberapa industri yang
memiliki cadangan sumber tenaga dari mesin diesel yang mereka usahakan sendiri dengan alasan bahwa listrik pasokan PLN terkadang tidak mencukupi untuk
menggerakkan mesin-mesin yang umumnya beroperasi selama 24 jam, sehingga
37 37
37 36
32 30
3 4
4 3
4 6
1 2
3 5
5 10
15 20
25 30
35 40
Sangat penting Penting
Tidak penting
commit to user 97
membutuhkan tenaga energi listrik tambahan untuk mendukung kegiatan tersebut.
Sumber : Analisis, 2010
Gambar 4.10 Perolehan Sumber Energi Listrik untuk Aktivitas Industri
di Zona Industri Palur
Seperti juga listrik, air menjadi salah satu elemen yang sangat penting bagi kelangsungan proses produksi. Selain digunakan dalam proses pengolahan,
air juga digunakan untuk media pembuangan limbah industri. Limbah industri yang merupakan sisa-sisa proses pengolahan mengandung zat-zat kimia yang
lebih mudah dihilangkan dengan air, terutama untuk industri tekstil.
Sumber : Analisis, 2010
Gambar 4.11 Sumber Perolehan Air untuk Aktivitas Industri
di Zona Industri Palur
Aksesibilitas dalam hal ini berkaitan erat dengan kelancaran proses produksi terutama dalam mengangkut bahan baku sampai mendistribusikan
produk ke daerah-daerah lain. Semakin tinggi aksesibilitas berarti semakin mudah pencapaian ke daerah lain. Jangkauan pemasaran menjadi semakin tambah luas
akibat perkembangan teknologi terhadap pengangkutan baik perkembangan
51 17
32 PLN
Pembangkit sendiri diesel
42 37
19 Air tanah
permukaan Air PDAM
Gabungan
commit to user 98
kendaraan angkutan sarana angkutan dan jaringan jalan prasarana jalan, seperti perkapalan dan angkutan udara yang memudahkan lintas antar daerah. Hal ini
tentu saja sangat menguntungkan bagi industri dalam perolehan bahan baku yang sulit didapat di daerah sendiri dan akan memudahkan dalam transaksi ekspor-
impor dalam skala yang lebih besar. Pembangunan jalan raya memberi dampak terhadap daerah sekitarnya, semakin lebar dan keras jalan yang bersangkutan
maka semakin besar dampaknya. Di daerah dampak ini akan tumbuh kegiatan ekonomi yang memanfaatkan jalan raya tersebut. Jalan raya tersebut akan
merangsang timbulnya sarana angkutan baru yang mendorong kegiatan ekonomi. Berkaitan dengan kondisi aksesibilitas di zona industri Palur, keberadaan
jalan provinsi arteri primer Palur-Surakarta dan Palur-Sragen serta jalan kolektor primer
Palur-karanganyar yang
melintasi zona
Palur mengakibatkan
perkembangan industri yang sangat pesat di sepanjang jalan raya. Hal tersebut juga memberi dampak pada terjadi perkembangan aktivitas perekonomian dan
mendorong terjadinya perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi industri maupun kegiatan lain.
4.3.2.3 Keterkaitan Faktor Eksternal Produksi