commit to user 91
output
Faktor eksternal · Kedekatan dengan CBD
· Intervensi pemerintah · Sikap penerimaan masyarakat
· Stabilitas keamanan · Sosialisasi RTRK
· Jangkauan pasar Faktor input proses
produksi · Modal
· Lokasi bahan baku · Harga bahan baku
· Jumlah tenaga kerja · Tk. Pendidikan tenaga
kerja Faktor penunjang faktor
produksi · Fisik lahan
· Ketersediaan air · Sarana dan prasarana
· Aksesibilitas · Harga lahan
· Iklim · Sumber energi
Input pros
es
Sumber : Analisis, 2010
Gambar 4.4 Keterkaitan Faktor-Faktor Permintaan yang Berpengaruh terhadap
Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Menjadi Industri di Zona Industri Palur
Setiap faktor terbentuk oleh variabel-variabel yang memiliki kesamaan karakteristik yang saling terkait satu sama lain. Keterkaitan antar variabel dapat
dilihat dari tingkatan nilai factor loading dari rotasi faktor yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut ini akan dijelaskan keterkaitan variabel untuk setiap faktor
yang terbentuk.
4.3.2.1 Keterkaitan Faktor Input Proses Produksi
Faktor input produksi meliputi modal, lokasi bahan baku, harga bahan baku, jumlah tenaga kerja, dan tingkat pendidikan tenaga kerja. Dari tabel 4.4
terlihat bahwa modal, jumlah tenaga kerja, lokasi bahan baku, harga bahan baku, dan tingkat pendidikan tenaga kerja memiliki keterkaitan yang erat namun relatif
independen dalam membentuk faktor input proses produksi. Modal dan tenaga
commit to user 92
kerja berkorelasi positif dengan faktor input proses produksi yang berarti bahwa modal dan tenaga kerja dalam studi penelitian ini sebagai faktor dominan dalam
preferensi lokasi pengusaha. Sebaliknya, lokasi bahan baku, harga bahan baku, dan tingkat pendidikan tenaga kerja berpengaruh secara negatif.
Sumber : Analisis, 2010
Gambar 4.5 Keterkaitan Faktor Input Proses Produksi
Bagi sebuah industri, modal akan dipergunakan untuk berbagai keperluan salah satunya adalah untuk membeli bahan baku. Dalam perolehan
sumber bahan baku ini tentunya berkaitan juga dengan harga dan lokasi bahan baku. Semakin jauh lokasi bahan baku dari sebuah pabrik, maka akan
mempengaruhi harga bahan baku yang pada selanjutnya akan menaikkan biaya opersional sebuah industri.
Modal juga akan dipergunakan untuk membayar upah tenaga kerja. Berbicara mengenai tenaga kerja, tidak dapat dilepaskan dari tingkat
pendidikannya. Semakin tinggi tingkatan pendidikannya, maka mereka akan bekerja di tingkatan yang lebih tinggi pula tidak hanya sebagai buruh biasa.
Konsekuensi selanjutnya adalah mereka menuntut upah yang lebih tinggi pula. Sehingga dalam hal ini, semakin banyak jumlah tenaga kerja dan semakin tinggi
tingkat pendidikan tenaga kerjanya, maka akan menyebabkan modal yang akan dikeluarkan untuk pembayaran upah tenaga kerja juga akan tinggi, dan biaya
operasional sebuah industri pun juga akan tinggi.
Modal Lokasi bahan
baku Harga bahan
baku
Jumlah tenaga kerja
Tk. Pendidikan tenaga kerja
commit to user 93
Sebagian besar industri yang terdapat di Palur memiliki modal di atas 20 juta lihat tabel 3.10. Besarnya modal tersebut dapat digunakan untuk
memperoleh lahan, mengorganisasi usaha, menyediakan bangunan yang diperlukan, membeli bahan baku, biaya pemeliharaan, pembayaran upah serta
kebutuhan lainnya untuk kelanjutan usaha. Lokasi bahan baku dan harga bahan baku memiliki keterkaitan dimana
berkat perkembangan teknologi, perolehan bahan baku dan harga bahan baku yang tinggi bukan menjadi salah satu kendala besar dalam aktivitas industri.
Sumber : Analisis, 2010
Gambar 4.6 Perolehan Sumber Bahan Baku
Dari diagram diatas terlihat bahwa jumlah industri yang mendapatkan bahan baku paling banyak berasal dari dalam kota dan luar kota dalam provinsi,
yaitu sebanyak 44 dari seluruh jumlah industri yang terdapat di Palur. Lokasi bahan baku ini termasuk dekat jika dibandingkan dengan yang berasal dari luar
provinsi, bahkan ada yang berasal dari luar jawa dan luar negeri. Kedekatan lokasi bahan baku ini tentunya menguntungkan pengusaha karena akan memperkecil
biaya opresional sebuah industri. Jumlah tenaga kerja di zona industri Palur paling banyak berasal dari
sekitar lokasi pabrik yang masih termasuk ke dalam zona industri Palur. Dari jumlah penduduk yang terdapat di Palur, sekitar 45,73 bekerja di sektor industri
sebagai buruh industri lihat tabel 3.5. Pekerja non ahli tetap, dengan tamatan SLTA lihat tabel 3.4 dianggap penting terutama pada jenis industri padat karya
22
44 17
17 Dalam kota
Dalam kota dan luar kota dalam provinsi
Dalam kota dan luar provinsi
Luar pulau luar negeri
commit to user 94
seperti tekstil, jamu dan pembuatan karung, dengan maksud agar sebuah industri mampu memperoleh keuntungan.
Sumber : Analisis, 2010
Gambar 4.7 Daerah Asal Tenaga Kerja
4.3.2.2 Keterkaitan Faktor Penunjang Proses Produksi