commit to user 78
4.4 Analisis Proses Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Menjadi
Lahan Industri di Zona Industri Palur
Proses terjadinya perubahan penggunaan lahan terkait dengan konsep yang dikemukakan oleh Chapin 1979, dimana pertumbuhan lahan dipengaruhi
oleh keterkaitan atau interaksi antara tiga sistem, yaitu sistem aktivitas kota, sistem pengembangan lahan, dan sistem lingkungan. Sistem aktivitas kota
mewakili sisi permintaan, dan kedua sistem lainnya mewakili sistem penawaran. Hubungan ketiga sistem seperti yang diungkapkan oleh Chapin apabila dikaitkan
dalam kasus di zona industri Palur secara ringkas adalah seperti pada gambar 4.3. Dalam kolom input pada tabel menunjukkan keterkaitan variabel sisi
demand yang tergabung ke dalam tiga faktor. Ketiga faktor tersebut adalah elemen faktor utama proses produksi dalam setiap aktivitas industri, yaitu faktor
input proses produksi, faktor penunjang proses produksi, dan faktor eksternal. Sisi demand tersebut mencerminkan preferensi pengusaha dalam berlokasi industri.
Dipihak lainnya, terdapat sisi supply yang merupakan preferensi pemilik lahan pertanian dalam menjual lahan.
commit to user 79
INPUT PROSES
OUTPUT SISI DEMAND
Sumber : Analisis, 2010
Gambar 4.3 Diagram Alir Proses Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Menjadi Industri
di Zona Industri Palur DEMAND
Perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi
industri :
· Luas lahan industri
bertambah 54,6 ha
· Luas lahan pertanian menurun 126,596 ha
Faktor input proses produksi · Modal
· Lokasi bahan baku · Harga bahan baku
· Jumlah tenaga kerja · Tk. Pendidikan tenaga kerja
Faktor penunjang faktor produksi
· Fisik lahan · Ketersediaan air
· Sarana dan prasarana · Aksesibilitas
· Harga lahan · Iklim
· Sumber energi
Faktor eksternal · Kedekatan dengan CBD
· Intervensi pemerintah · Sikap penerimaan
masyarakat · Stabilitas keamanan
· Sosialisasi RTRK · Jangkauan pasar
Kebijakan pemerintah : RTRK Palur, RTRW Kabupaten
Karanganyar, RUTRK-RDTRK IKK Jaten, SK Gubernur
SUPPLY
· Penghasilan · Luas lahan
· Usia · Pendidikan
· Pekerjaan · Pajaklahan
· Pola pemikiran pemilik lahan · Biaya produksi
· Penawaran tinggi daripengusaha Perkembangan aktivitas industri :
· Penduduk yang bekerja di sektor industri 6736 orang
· Penduduk yang bekerja di sektor pertanian 2430 orang
· PDRB dari sektor industri ADHB 52,08
· PDRB dari sektor pertanian ADHB 20,08
Motivasi penjual lahan pertanian untuk mendukung aktivitas industri
Kebutuhan lahan untuk pembangunan industri
commit to user 80
Dalam prosesnya, terjadi pertemuan antara demand dan supply dimana dari sisi demand, preferensi pengusaha dalam berlokasi industri memerlukan
lahan untuk membangun pabrik dan dari sisi supply, preferensi pemilik lahan pertanian dalam penjualan lahannya mengakibatkan terjadinya perubahan
penggunaan lahan pertanian menjadi industri. Pengaruh perkembangan industri yang pesat dapat dilihat dari bergesernya mata pencaharian penduduk zona Palur
dari sektor pertanian petani buruh tani ke sektor industri karyawan pabrik dan besarnya PDRB yang didapatkan dari sektor industri lebih besar dari sektor
pertanian. Sesuai dengan arahan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam RTRK,
sebelum tahun 1990 masuknya investasi industri di zona Palur justru ditingkatkan dan menjadi salah satu program yang diharapkan mampu meningkatkan
pemasukan yang lebih besar bagi pemerintah Kabupaten Karanganyar. Namun ternyata seiring waktu berjalan, perkembangan industri itu ternyata memberi
dampak atau menyebabkan pada menyempitnya lahan pertanian produktif. Dengan dikeluarkannya peraturan baru yang tertuang dalam RTRK tahun 1991-
2001 dan diperkuat dengan peraturan-peraturan baru, maka pemberian izin lokasi industri di zona industri Palur dibatasi.
Terkait dengan konsep yang dikemukakan oleh Chapin tentang keterkaitan sistem yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan, dapat
diterangkan bahwa sistem aktivitas kota diwakili oleh sisi demand, sistem lingkungan dan pengembangan lahan diwakili oleh sisi supply.
4.5 Analisis Faktor Permintaan dan Penawaran yang Mempengaruhi