commit to user 28
2.5 Tinjauan Terhadap Lahan
2.5.1 Pengertian Lahan
Tata guna lahan landuse adalah komponen keseluruhan dari suatu bentang alam yang mencakup tutupan vegetasi, tanah, kemiringan, permukaan
geomeorfologis, sistem hidrologis dan kehidupan binatang di dalamnya Nurlambang, 2002:2. Terkadang istilah lahan sering disalahartikan dengan
istilah lain sehingga tidak jarang lahan diartikan semata-mata oleh tanah, atau bahkan disamaartikan dengan ruang space. Namun sesungguhnya ketiganya
memiliki definisi dan pengertian yang berbeda-beda. Yang dimaksud dengan tanah soil adalah bagian dari lahan yang merupakan kerak atau lapisan teratas
bumi yang mampu menunjang kehidupan tanaman secara permanen dan mengatur tata air pada lapisan tersebut.
Pengertian lahan dapat ditinjau dari dua segi Lichfield dan Drabkin, 1980:5, yaitu:
· Ditinjau dari segi fisik geografi, lahan adalah tempat dimana sebuah hunian tercipta dan mempunyai kualitas fisik yang penting dalam
penggunaannya. · Ditinjau dari segi ekonomi, lahan adalah suatu sumberdaya alam yang
mempunyai peranan penting dalam produksi.
2.5.2 Hubungan Lahan dan Aktifitas Pertanian
Lahan pertanian adalah lahan yang digunakan untuk usaha produksi bahan makanan utama seperti beras, palawija jagung, kacang-kacangan dan ubi-ubian,
dan tanaman holtikultura seperti sayur-sayuran Orleanti, 2000:35. Beberapa masalah pembangunan ekonomi khususnya di dunia ketiga,
orang tidak akan lepas dari masalah pertanian. Sedangkan berbicara masalah pertanian, kita tidak bisa terlepas dari lahan. Meskipun mulai saat ini dirintis
pertanian tanpa lahan dengan teknologi dan sejenisnya namun tidak sampai beberapa dekade, lahan untuk pertanian masih dibutuhkan mengingat mahalnya
teknologi tersebut. Pertanian tangguh yang mampu berfungsi seperti tersebut diatas menjadi harapan untuk mempercepat proses pembangunan negara-negara
berkembang.
commit to user 29
Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah perbaikan masalah- masalah yang menyangkut pemilikan lahan bahkan kalau dipandang perlu bisa
dilakukan land reform Reksohadiprojo, 1998:64-65.
2.5.3 Hubungan Lahan dan Aktifitas Industri