Keterkaitan Faktor Eksternal Produksi

commit to user 98 kendaraan angkutan sarana angkutan dan jaringan jalan prasarana jalan, seperti perkapalan dan angkutan udara yang memudahkan lintas antar daerah. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan bagi industri dalam perolehan bahan baku yang sulit didapat di daerah sendiri dan akan memudahkan dalam transaksi ekspor- impor dalam skala yang lebih besar. Pembangunan jalan raya memberi dampak terhadap daerah sekitarnya, semakin lebar dan keras jalan yang bersangkutan maka semakin besar dampaknya. Di daerah dampak ini akan tumbuh kegiatan ekonomi yang memanfaatkan jalan raya tersebut. Jalan raya tersebut akan merangsang timbulnya sarana angkutan baru yang mendorong kegiatan ekonomi. Berkaitan dengan kondisi aksesibilitas di zona industri Palur, keberadaan jalan provinsi arteri primer Palur-Surakarta dan Palur-Sragen serta jalan kolektor primer Palur-karanganyar yang melintasi zona Palur mengakibatkan perkembangan industri yang sangat pesat di sepanjang jalan raya. Hal tersebut juga memberi dampak pada terjadi perkembangan aktivitas perekonomian dan mendorong terjadinya perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi industri maupun kegiatan lain.

4.3.2.3 Keterkaitan Faktor Eksternal Produksi

Faktor eksternal proses produksi meliputi kedekatan dengan CBD, intervensi pemerintah, sikap penerimaan masyarakat, stabilitas keamanan, sosialisasi RTRK, dan jangkauan pasar. Dari tabel 4.10 terlihat bahwa variabel kedekatan dengan CBD, intervensi pemerintah, sikap penerimaan masyarakat dan stabilitas keamanan memiliki keterkaitan yang erat dalam membentuk faktor penunjang proses produksi. Kedekatan dengan CBD dalam artian industri berlokasi dengan sasaran utama dekat dengan pusat kota sangat penting karena dengan berada dekat dengan CBD yang sarat dengan berbagai fasilitas pelayanan memudahkan interaksi dengan masyarakat untuk mendukung proses produksi. Kemudahan dalam pasar, tentu saja akan mempermudah distribusi pemasaran produk kepada konsumen. Selain itu, lokasi yang dekat dengan pasar akan meminimalkan biaya transportasi. Namun pada kenyataannya, industri-industri di zona industri Palur telah memiliki commit to user 99 pasar tersendiri. Dari keseluruhan industri yang berada di zona industri Palur, sebagian besar produknya dipasarkan di Wilayah Perkotaan Surakarta. Adapun yang juga dipasarkan ke luar pulau luar negeri hanya sebagian kecil. Bentuk intervensi pemerintah yang bertujuan untuk mengarahkan industri agar berlokasi disuatu tempat, misalnya untuk pemerataan pembangunan, dorongan maupun larangan tersusun dalam bentuk rencana penggunaan lahan yang berbeda di wilayah nasional, regional, dan lokal. Kebijaksanaan yang dapat menarik para investor adalah Peraturan Daerah yang jelas dan konsisten, serta jelasnya pajak dan dihapuskannya pungutan-pungutan. Sistem birokrasi yang mudah dan sederhana merupakan hal yang sangat diinginkan oleh industri. Bantuan secara finansial bagi para responden tidak begitu penting, maka yang diharapkan adalah kebijaksanaan dan pelaksanaan yang bersifat mendukung. Faktor yang juga dianggap sangat penting adalah sikap penerimaan masyarakat sekitar terhadap kehadiran industri dan stabilitas keamanan daerah yang terjamin. Kondisi lingkungan sosial kemasyarakatan berkaitan erat dengan kelangsungan industri dalam jangka waktu lama. Faktor ini merupakan salah satu faktor yang dibentuk melalui pendekatan-pendekatan dengan melibatkan peran berbagai pihak, baik dari pihak pengusaha, pemerintah, maupun masyarakat itu sendiri. Sejauh ini, sikap penerimaan masyarakat di zona industri Palur terhadap keberadaan industri dipandang positif. Hal ini dapat dilihat dari sisi keuntungan yang sama-sama diperoleh kedua pihak. Sedangkan stabilitas keamanaan dirasa sangat penting terutama berkaitan dengan pengamanan aset perusahaan dan mempengaruhi suasana aktivitas kerja.

4.3.3 Analisis Faktor Penawaran yang Mempengaruhi Perubahan