mahasiswa masih memerlukan bimbingan untuk melakukan tindakan-tindakan keperawatan kebutuhan oksigen.
2.2 Kompetensi Kebutuhan Nutrisi
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Kompetensi Mahasiswa Jalur A Semester Akhir Program Pendidikan Sarjana Berdasarkan Kebutuhan Nutrisi
No Tindakan
Mampu dengan
mahir Mampu
tapi belum mahir
Mampu dengan
bimbingan Belum
bisa f
f f
f 1
Pemenuhan kalori 2 3.8
18 34.0 27 50.9
6 11.3 2
Memasang NGT 3 5.7
25 47.2 19 35.8
6 11.3 3
Mencabut NGT 5 9.4
20 37.7 20 37.7
8 15.1 4
Memberi makan NGT 7 13.2
2547.2 15 28.3
6 11.3 5
Minum dari mulut 23 43.4
23 43.4 7 13.2
0 0 6
Makanminum bayi 18 34.0
17 32.1 18 34.0
00 7
Makan melalui flowcare 4 7.5 9 17.0
29 54.7 11 20.8
8 Gastro dan yeyenum
0 0 7 13.2
25 47.2 21 39.6
9 Penyuluhan tentang diet 18 34.0
26 49.1 9 17.0
0 0 10 Berattinggi badan
46 86.8 4 7.5
3 5.7 0 0
11 Antropometri 23 43.4
19 35.8 10 18.9
11.9 12 Memonitor nutrisi
12 22.6 26 49.1
13 24.5 23.8
13 Pemasukkan makan 8 15.1
31 58.5 12 22.6
2 3.8 14 Membuat susu formula
25 47.2 15 28.3
9 17.0 4 7.5
15 Perawatan preoperative 1 1.9 10 18.9
30 56.6 1222.6
16 Perawatan intra operatif 0 0 11 20.8
28 52.8 14 26.4
17 Perawatan post operatif 0 0 8 15.1
32 60.4 13 24.5
18 Nutrisi parenteral 2 3.8
12 22.6 27 50.9
12 22.6
Hasil penelitian kompetensi klinik mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan mengenai kompetensi kebutuhan nutrisi
pada 53 responden ternyata menunjukkan mayoritas mampu melakukan dengan bimbingan dengan rata-rata 23,52 44,7 yaitu untuk tindakan mempertimbangkan
pemenuhan kebutuhan kalori harian, mencabut NGT, memberi makanminum pada bayi, memberi makan melalui flowcare, memberi makan melalui gastro dan
Universitas Sumatera Utara
yeyenum, melakukan perawatan pre operatif sistem saluran pencernaan, melakukan perawatan intra operatif sistem pencernaan, melakukan perawatan post
operatif sistem pencernaan, memberikan nutrisi parenteral sesuai program medis dan minoritas belum bisa melakukan dengan rata-rata 6,56 12,4 yaitu sebagian
mahasiswa untuk tindakan memberi makan melalui gastro dan yeyenum, melakukan perawatan intra operatif sistem pencernaan, melakukan perawatan post
operatif sistem pencernaan. Hasil ini memberikan arti bahwa mayoritas mahasiswa jalur A semester
akhir program pendidikan sarjana keperawatan masih perlu dibimbing dalam memenuhi kompetensi klinik kebutuhan nutrisi. Salah satu yang mempengaruhi
status kesehatan pasien adalah status nutrisi. Pemberian nutrisi pada pasien tidak boleh sembarangan dan harus diperhitungkan kadar nutrisi yang dibutuhkan
pasien. Mayoritas mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan yang belum memiliki pengalaman ataupun pengamatan secara
langsung terhadap pasien membutuhkan bimbingan dalam pelaksanaan kompetensi kebutuhan nutrisi.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kompetensi Kebutuhan Integritas Jaringan