Kompetensi Kebutuhan Obat-Obatan Pembahasan

Hasil ini memberikan arti bahwa mayoritas mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan telah yakin walaupun belum mahir untuk melakukan kompetensi kebutuhan istirahat dan tidur karena didasarkan telah terbiasa melakukan tindakan-tindakan kompetensi kebutuhan istirahat dan tidur dalam kegiatan sehari-hari. Akan tetapi tiap individu berbeda kebutuhan istirahat dan tidurnya, oleh karena itu mahasiswa perlu mengetahui lebih banyak lagi tentang bagaimana menyesuaikan kebutuhan istirahat tidur yang berbeda- beda pada setiap individu.

2.8 Kompetensi Kebutuhan Obat-Obatan

Tabel 11 Distribusi Frekuensi Kompetensi Mahasiswa Jalur A Semester Akhir Program Pendidikan Sarjana Berdasarkan Kebutuhan Obat-Obatan No Tindakan Mampu dengan mahir Mampu tapi belum mahir Mampu dengan bimbingan Belum bisa F f f f 1 Menghitung obat 6 11.3 18 34.0 27 50.9 2 3.8 2 Mengatur guna obat 11 20.8 16 30.2 26 49.1 0 0 3 Memberi obat klien 2547.2 19 35.8 917.0 0 0 4 Obat melalui oral 38 71.7 11 20.8 47.5 0 0 5 Obat melalui intra cutan 17 32.1 28 52.8 8 15.1 0 0 6 Obat melalui sub cutan 15 28.3 28 52.8 10 18.9 0 0 7 Obat melalui intra vena 11 20.8 27 50.9 15 28.3 0 0 8 Obat intra muscular 17 32.1 27 50.9 8 15.1 1 1.9 9 Obat melalui buccal 20 37.7 24 45.3 8 15.1 1 1.9 10 Obat melalui sublingual 18 34.0 26 49.1 8 15.1 1 1.9 11 Obat melalui kulit 23 43.4 24 45.3 6 11.3 0 0 12 Penyuluhan tntang obat 18 34.0 29 54.7 3 5.7 3 5.7 13 Efek samping obat 8 15.1 21 39.6 22 41.5 2 3.8 14 Efek samping obat 8 15.1 22 41.5 14 26.4 917.0 15 Obat-obat kemoterapi 10 18.9 13 24.5 21 39.6 917.0 Hasil penelitian kompetensi klinik mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan mengenai kompetensi kebutuhan obat- Universitas Sumatera Utara obatan pada 53 responden ternyata menunjukkan mayoritas mampu melakukan tapi belum mahir dengan rata-rata 22,20 41,9 yaitu untuk tindakan memberikan obat melalui intra cutan, memberikan obat melalui sub cutan, memberikan obat melalui intra vena, memberikan obat melalui intra muscular, memberikan obat melalui buccal, memberikan obat melalui sublingual, memberikan obat melalui kulit, memberi penyuluhan tentang obat-obatan, kolaborasi efek samping obat- obatan dan minoritas belum bisa melakukan dengan rata-rata 1,87 3,5 yaitu untuk tindakan kolaborasi efek samping obat-obatan, melakukan persiapan dan memberikan obat-obatan kemoterapisteroid sesuai program. Hasil ini memberikan arti bahwa mayoritas mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan telah yakin walaupun belum mahir untuk melakukan kompetensi kebutuhan obat-obatan karena telah mendapat keterampilan di laboratorium keperawatan seperti memberikan obat melalui intra cutan, memberikan obat melalui sub cutan, memberikan obat melalui intra vena, memberikan obat melalui intra muscular. Namun, keterampilan yang telah didapat sebaiknya perlu dilatih secara berkala agar lebih mahir. Universitas Sumatera Utara

2.9 Kompetensi Kebutuhan Sirkulasi