Kompetensi Kebutuhan Oksigen Pembahasan

seksual, kebutuhan lingkungan sehat, kebutuhan ibu hamil, kebutuhan ibu melahirkan, kebutuhan bayi baru lahir, kebutuhan post partum, kebutuhan keperawatan keluarga, dan kebutuhan keperawatan komunitas.

2.1 Kompetensi Kebutuhan Oksigen

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Kompetensi Mahasiswa Jalur A Semester Akhir Program Pendidikan Sarjana Berdasarkan Kebutuhan Oksigen No Tindakan Mampu dengan mahir Mampu tapi belum mahir Mampu dengan bimbingan Belum bisa f f f f 1 Perawatan WSD 2 3.8 7 13.2 25 47.2 19 35.8 2 Postural drainage 4 7.5 32 60.4 13 24.5 47.5 3 O 2 dengan tube kanule 0 0 19 35.8 2547.2 917.0 4 O 2 dengan inhalasi 2 3.8 18 34.0 25 47.2 8 15.1 5 Mengatur posisi tidur 18 34.0 27 50.9 6 11.3 2 3.8 6 Specimen sputum 4 7.5 21 39.6 22 41.5 6 11.3 7 Analisis gas darah 2 3.8 16 30.2 23 43.4 12 22.6 8 Specimen feses 4 7.5 19 35.8 20 37.7 10 18.9 9 Manajemen ventilator 1 1.9 6 11.3 30 56.6 16 30.2 10 Pernafasan dalam 24 45.3 19 35.8 10 18.9 0 0 11 Pengisapan lendir 0 0 26 49.1 27 50.9 0 0 12 Resusitasi jantung paru 4 7.5 24 45.3 23 43.4 2 3.8 13 dokumentasi perawatan 16 30.2 24 45.3 13 24.5 0 0 14 Perawatan tracheostomy 2 3.8 13 24.5 35 66.0 3 5.7 15 Menilai kapiler refill 19 35.8 6 11.3 21 39.6 7 13.2 16 Manajemen tersedak 5 9.4 14 26.4 27 50.9 7 13.2 17 Hemlick manuver 4 7.5 16 30.2 2649.1 7 13.2 18 Monitor IPPB 0 0 6 11.3 28 52.8 19 35.8 19 Pertolongan tenggelam 0 0 8 15.1 22 41.5 23 43.4 20 Bronchial washing 0 0 2 3.8 30 56.6 21 39.6 21 Perawatan pre operatif 0 0 5 9.4 35 66.0 13 24.5 22 Perawatan intra operatif 0 0 6 11.3 28 52.8 19 35.8 23 Perawatan post operatif 0 0 6 11.3 33 62.3 14 26.4 24 Pemeriksaan kesadaran 3 5.7 34 64.2 12 22.6 47.5 25 Pemeriksaan O 2 1 1.9 17 32.1 29 54.7 6 11.3 Hasil penelitian kompetensi klinik mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan mengenai kompetensi kebutuhan Universitas Sumatera Utara oksigen pada 53 responden ternyata menunjukkan mayoritas mampu melakukan dengan bimbingan dengan rata-rata 23,52 44,7 yaitu untuk tindakan melakukan perawatan WSD Water Sealed Drainage, pemberian O 2 dengan tube kanule, pemberian O 2 dengan inhalasi, menyiapkan specimen sputum, menyiapkan specimen analisis gas darah, menyiapkan specimen feses, melaksanakan manajemen ventilator, melaksanakan pengisapan lendir suction oropharingeal, rongga nasopharyngeal, perawatan tracheostomy, menilai kapiler refill, melaksanakan manajemen klien tersedak, melaksanakan teknik hemlick maneuver, monitor Intermitten Pressure Pulmonal Breathing, Bronchial Washing pada klien ETT, melakukan perawatan pre operatif pada kasus pembedahan, melakukan perawatan intra operatif pada kasus pembedahan, melakukan perawatan post operatif pada kasus pembedahan, melakukan pemeriksaan kesadaran pada kebutuhan O 2 dan minoritas mampu dengan mahir dengan rata- rata 4,60 8,7 yaitu untuk tindakan membantu pernafasan dalam dan batuk. Hasil ini memberikan arti bahwa mayoritas mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan masih perlu dibimbing dalam memenuhi kompetensi klinik kebutuhan oksigen. Kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan paling dasar dalam kehidupan manusia. Kekurangan oksigen akan menimbulkan dampak yang bermakna bagi tubuh, salah satunya adalah kematian. Tindakan keperawatan yang diberikan harus tepat karena dapat mempengaruhi pasien secara langsung. Mayoritas mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan belum memiliki pengalaman ataupun pengamatan secara langsung yang dilakukan kepada pasien yang sebenarnya sehingga Universitas Sumatera Utara mahasiswa masih memerlukan bimbingan untuk melakukan tindakan-tindakan keperawatan kebutuhan oksigen.

2.2 Kompetensi Kebutuhan Nutrisi