2.6 Kompetensi Kebutuhan Kebersihan Diri
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Kompetensi Mahasiswa Jalur A Semester Akhir Program Pendidikan Sarjana Berdasarkan Kebutuhan Kebersihan Diri
No Tindakan
Mampu dengan
mahir Mampu
tapi belum mahir
Mampu dengan
bimbingan Belum
bisa f
f f
f 1
Memandikan klien 15 28.3
29 54.7 6 11.3
35.7 2
Menyisir rambut 38 71.7
11 20.8 47.5
0 0 3
Memasang kap kutu 31 58.5
12 22.6 10 18.9
0 0 4
Mencuci rambut 36 67.9
13 24.5 47.5
0 0 5
Membersihkan mulut 33 62.3
16 30.2 47.5
0 0 6
Menggosok gigi 35 66.0
14 26.4 47.5
0 0 7
Vulva hygiene 29 54.7
16 30.2 8 15.1
0 0 8
Penis hygiene 27 50.9
19 35.8 7 32.1
0 0 9
Memotong kuku 39 73.6
8 15.1 6 11.3
0 0 10
Menyiapkan bed 39 73.6
8 15.1 6 11.3
0 0 11
Membersihkan bed 41 77.4
8 15.1 47.5
0 0 12
Penyuluhan kebersihan 33 62.3
16 30.2 2 3.8
2 3.8 13
Melakukan back rub 14 26.4
14 26.4 21 39.6
47.5 14
Mencukur 30 56.6
13 24.5 8 15.1
2 3.8
Hasil penelitian kompetensi klinik mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan mengenai kompetensi kebutuhan
kebersihan diri pada 53 responden ternyata menunjukkan mayoritas mampu melakukan dengan mahir dengan rata-rata 31,43 59,3 yaitu untuk tindakan
memandikan klien, menyisir rambut, memasang kap kutu, mencuci rambut, membersihkan mulut, menggosok gigi, melaksanakan vulva hygiene,
melaksanakan penis hygiene, memotong kuku, menyiapkan tempat tidur, membersihkan tempat tidur, melaksanakan penyuluhan tentang kebersihan diri,
mencukur dan minoritas belum bisa melakukan dengan rata-rata 0,79 1,5 yaitu untuk tindakan melakukan back rub.
Universitas Sumatera Utara
Hasil ini memberikan arti bahwa mayoritas mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan telah yakin secara mahir untuk
melakukan kompetensi kebutuhan kebersihan diri karena didasarkan telah terbiasa melakukan tindakan-tindakan kompetensi kebutuhan kebersihan diri dalam
kegiatan sehari-hari.
2.7 Kompetensi Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Tabel 10 Distribusi Frekuensi Kompetensi Mahasiswa Jalur A Semester Akhir Program Pendidikan Sarjana Berdasarkan Kebutuhan Istirahat dan
Tidur No
Tindakan Mampu
dengan mahir
Mampu tapi belum
mahir Mampu
dengan bimbingan
Belum bisa
f f
f F
1 Penyuluhan istirahat
1 1.9 29 54.7
17 32.1 6 11.3
2 Keamanan klien
23 43.4 28 52.8
2 3.8 0 0
3 Teknik relaksasi
19 35.8 28 52.8
47.5 2 3.8
4 Latihan gerak ambulasi
13 24.5 24 45.3
16 30.2 0 0
5 Membantu aktivitas
10 18.9 35 66.0
8 15.1 0 0
6 Suasana tenang
30 56.6 17 32.1
47.5 2 3.8
Hasil penelitian kompetensi klinik mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan mengenai kompetensi kebutuhan
istirahat dan tidur pada 53 responden ternyata menunjukkan mayoritas mampu melakukan tapi belum mahir dengan rata-rata 26,83 50,6 yaitu untuk tindakan
melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan istirahat dan tidur, menjaga keamanan klien, melaksanakan teknik relaksasi, memberikan latihan gerak dan
ambulasi, membantu terlaksananya aktivitas yang bervariasi, menciptakan suasana tenang dan minoritas belum bisa melakukan dengan rata-rata 1,67 3,1 yaitu
untuk tindakan melaksanakan penyuluhan tentang kebutuhan istirahat dan tidur.
Universitas Sumatera Utara
Hasil ini memberikan arti bahwa mayoritas mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan telah yakin walaupun belum mahir
untuk melakukan kompetensi kebutuhan istirahat dan tidur karena didasarkan telah terbiasa melakukan tindakan-tindakan kompetensi kebutuhan istirahat dan
tidur dalam kegiatan sehari-hari. Akan tetapi tiap individu berbeda kebutuhan istirahat dan tidurnya, oleh karena itu mahasiswa perlu mengetahui lebih banyak
lagi tentang bagaimana menyesuaikan kebutuhan istirahat tidur yang berbeda- beda pada setiap individu.
2.8 Kompetensi Kebutuhan Obat-Obatan