Kompetensi Kebutuhan Integritas Jaringan

2.3 Kompetensi Kebutuhan Integritas Jaringan

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Kompetensi Mahasiswa Jalur A Semester Akhir Program Pendidikan Sarjana Berdasarkan Kebutuhan Integritas Jaringan No Tindakan Mampu dengan mahir Mampu tapi belum mahir Mampu dengan bimbingan Belum bisa f f f f 1 Membalut luka 12 22.6 17 32.1 23 43.4 1 1.9 2 Mengobservasi jaringan 5 9.4 21 39.6 23 43.4 47.5 3 Perawatan luka 6 11.3 22 41.5 23 43.4 2 3.8 4 Buang jaringan mati 5 9.4 19 35.8 23 43.4 6 11.3 5 Irigasi lukadrainage 5 9.4 10 18.9 31 58.5 7 32.1 6 Perawatan drain luka 0 0 15 28.3 27 50.9 11 20.8 7 Perawatan gips 0 0 7 32.1 36 67.9 10 18.9 8 Memasang bidai 0 0 15 28.3 31 58.5 7 32.1 9 Fiksasi dan relaksasi 4 7.5 22 41.5 25 47.2 2 3.8 10 Pertolongan pertama 2 3.8 19 35.8 25 47.2 7 32.1 11 Perawatan luka bakar 0 0 8 15.1 36 67.9 917.0 12 Menjahit luka 0 0 8 15.1 24 45.3 21 39.6 13 Mengangkat jahitan 1 1.9 10 18.9 26 49.1 16 30.2 14 Perawatan preoperatif 0 0 3 5.7 37 69.8 13 24.5 15 Perawatan intra operatif 2 3.8 5 9.4 29 54.7 17 32.1 16 Perawatan post operatif 2 3.8 6 11.3 30 56.6 15 28.3 Hasil penelitian kompetensi klinik mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan mengenai kompetensi kebutuhan integritas jaringan pada 53 responden ternyata menunjukkan mayoritas mampu melakukan dengan bimbingan dengan rata-rata 28,06 52,9 yaitu untuk tindakan membalut luka dengan verband dan elastic verband, irigasi lukadrainage, membuang jaringan mati, melakukan perawatan drainage luka, melakukan perawatan gips, memasang bidai, melakukan pertolongan pertama pada luka, melakukan perawatan luka bakar, menjahit luka pada keadaan emergency, mengangkat jahitan, melakukan perawatan preoperatif sistem integument, melakukan perawatan intra operatif sistem integument, melakukan perawatan post Universitas Sumatera Utara operatif sistem integument dan minoritas mampu melakukan dengan mahir dengan rata-rata 2,75 5,2 yaitu untuk tindakan melakukan tindakan membalut luka dengan verband dan elastic verband. Hasil ini memberikan arti bahwa mayoritas mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan masih perlu dibimbing dalam memenuhi kompetensi klinik kebutuhan integritas jaringan. Tindakan dalam kompetensi kebutuhan integritas jaringan membutuhkan tekhnik steril, mencegah terjadinya infeksi dan membutuhkan keterampilan khusus seperti tindakan menjahit luka. Bagi mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan yang mayoritasnya belum pernah melakukan tindakan-tindakan kebutuhan integritas jaringan secara langsung kepada pasien masih membutuhkan bimbingan untuk melakukannya. Menurut saya perlu dilakukan latihan yang rutin untuk memperlancar keterampilan tindakan-tindakan kompetensi kebutuhan integritas jaringan, karena semakin sering dilakukannya tindakan maka semakin siap dan mahir mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan untuk melakukan tindakan-tindakan dari kompetensi kebutuhan integritas jaringan. Universitas Sumatera Utara

2.4 Kompetensi Kebutuhan Cairan dan Elektrolit