2.16 Kompetensi Kebutuhan Lingkungan Sehat
Tabel 19 Distribusi Frekuensi Kompetensi Mahasiswa Jalur A Semester Akhir Program Pendidikan Sarjana Berdasarkan Kebutuhan Lingkungan Sehat
No Tindakan
Mampu dengan
mahir Mampu
tapi belum mahir
Mampu dengan
bimbingan Belum
bisa f
f f
f 1
Kesehatan lingkungan 917.0
30 56.6 14 26.4
00 2
Stimulus lingkungan 11 20.8
30 56.6 12 22.6
0 0 3
Stabilitas lingkungan 11 20.8
22 41.5 20 37.7
0 0 4
Kolaborasi dan fasilitasi 917.0 30 56.6
14 26.4 00
5 Pendidikan kesehatan
17 32.1 20 37.7
16 30.2 0 0
6 Kontrol infeksi
8 15.1 14 26.4
29 54.7 2 3.8
7 Manajemen isolasi
5 9.4 14 26.4
30 56.6 47.5
8 Teknik isolasi
5 9.4 13 24.5
29 54.7 6 11.3
Hasil penelitian kompetensi klinik mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan mengenai kompetensi kebutuhan
lingkungan sehat, pada 53 responden ternyata menunjukkan mayoritas mampu melakukan tapi belum mahir dengan rata-rata 21,63 40,8 yaitu untuk tindakan
menyediakan objek yang menunjang kesehatan lingkungan, memodifikasi stimulus lingkungan yang sehat, menjaga stabilitas lingkungan, melakukan
kolaborasi dan fasilitasi dalam menciptakan lingkungan yang sesuai standar, memberikan pendidikan kesehatan tentang parameterindikator kesehatan
lingkungan dan minoritas belum bisa melakukan dengan rata-rata 1,50 2,8 yaitu untuk tindakan melaksanakan manajemen teknik isolasi dalam rangka pemberian
kemoterapi. Hasil ini memberikan arti bahwa mayoritas mahasiswa jalur A semester
akhir program pendidikan sarjana keperawatan telah yakin walaupun belum mahir untuk melakukan kompetensi kebutuhan lingkungan sehat karena didasarkan telah
Universitas Sumatera Utara
terbiasa melakukan tindakan-tindakan kompetensi kebutuhan lingkungan sehat dalam kegiatan sehari-sehari. Namun masih perlu dipelajari bagaimana
lingkungan yang sehat bagi setiap individu, karena setiap individu memiliki kebutuhan lingkungan sehat yang berbeda-beda.
2.17 Kompetensi Kebutuhan Ibu Hamil
Tabel 20 Distribusi Frekuensi Kompetensi Mahasiswa Jalur A Semester Akhir Program Pendidikan Sarjana Berdasarkan Kebutuhan Ibu Hamil
No Tindakan
Mampu dengan
mahir Mampu
tapi belum mahir
Mampu dengan
bimbingan Belum
bisa f
f f
f 1
Pemeriksaan ibu hamil 7 32.1
20 37.7 26 49.1
0 0 2
Penyuluhan nutrisi ibu 10 18.9
28 52.8 15 28.3
0 0 3
Perawatan payudara 13 24.5
29 54.7 11 20.8
0 0 4
Pendidik senam hamil 8 15.1
28 52.8 17 32.1
0 0 5
Penyuluhan imunisasi 10 18.9
28 52.8 15 28.3
0 0 6
Pndidik kebersihan diri 16 30.2
28 52.8 917.0
0 0 7
Persiapan persalinan 12 22.6
26 49.1 15 28.3
0 0 8
Perawatan bayi 11 20.8
29 54.7 12 22.6
1 1.9 9
Denyut jantung janin 13 24.5
24 45.3 15 28.3
1 1.9 10
Memonitor janin 47.5
17 32.1 3260.4
0 0 11
Pemeriksaan USG 2 3.8
14 26.4 2547.2
12 22.6 12
Tes kehamilan 15 28.3
28 52.8 10 18.9
0 0 13
Konsultasi rujukan 47.5
14 26.4 24 45.3
11 20.8 14
Ibu hamil komplikasi 47.5
11 20.8 27 50.9
11 20.8 15
Konsultasi kehamilan 5 9.4
12 22.6 31 58.5
5 9.4
Hasil penelitian kompetensi klinik mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan mengenai kompetensi kebutuhan ibu
hamil, pada 53 responden ternyata menunjukkan mayoritas mampu melakukan tapi belum mahir dengan rata-rata 22,40 42,9 yaitu untuk tindakan memberi
penyuluhan tentang nutrisi ibu hamil, memberi penyuluhan tentang perawatan payudara, memberi penyuluhan tentang senam hamil, memberi penyuluhan
Universitas Sumatera Utara
tentang imunisasi, memberi penyuluhan tentang kebersihan diri, memberi penyuluhan tentang perawatan bayi, memberi penyuluhan tentang persiapan
persalinan, mendengar denyut jantung janin, melakukan tes kehamilan HCG test dan minoritas belum bisa melakukan dengan rata-rata 2,73 5,2 yaitu untuk
tindakan menyiapkan pemeriksaan USG sistem reproduksi, melaksanakan konsultasi rujukan kehamilan bila terjadi kehamilan patologis, memenuhi
kebutuhan ibu hamil dengan komplikasi. Hasil ini memberikan arti bahwa mayoritas mahasiswa jalur A semester
akhir program pendidikan sarjana keperawatan telah yakin walaupun belum mahir untuk melakukan kompetensi kebutuhan ibu hamil karena telah mendapat
pengarahan dan keterampilan di laboratorium keperawatan. Namun, mahasiswa perlu mendapat pengamatan secara langsung kepada pasien yang sebenarnya agar
lebih mahir dalam melakukan tindakan-tindakan kompetensi kebutuhan ibu hamil.
Universitas Sumatera Utara
2.18 Kompetensi Kebutuhan Ibu Melahirkan