2.4 Kompetensi Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Kompetensi Mahasiswa Jalur A Semester Akhir Program Pendidikan Sarjana Berdasarkan Kebutuhan Cairan dan
Elektrolit No
Tindakan Mampu
dengan mahir
Mampu tapi belum
mahir Mampu
dengan bimbingan
Belum bisa
f f
f f
1 Pemasangan infus
1 1.9 18 34.0
27 50.9 7 32.1
2 Memonitor infus
917.0 28 52.8
15 28.3 1 1.9
3 Ganti balutan infus
8 15.1 19 35.8
23 43.4 3 5.7
4 Melepas infuse
7 32.1 30 56.6
13 24.5 3 5.7
5 Transfusi darah
0 0 7 32.1
23 43.4 23 43.4
6 Nutrisi parenteral
5 9.4 18 34.0
22 41.5 8 15.1
7 Nutrisi melalui central
3 5.7 6 11.3
28 52.8 16 30.2
8 Status hidrasi
7 32.1 15 28.3
2547.2 6 11.3
9 Status asam basa
5 9.4 10 18.9
21 39.6 17 32.1
10 Irigasi lambung
0 0 16 30.2
30 56.6 7 32.1
11 Pendidikan kesehatan
17 32.1 29 54.7
0 0 7 32.1
12 intake dan output cairan 47.5
13 24.5 31 58.5
5 9.4
Hasil penelitian kompetensi klinik mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan mengenai kompetensi kebutuhan cairan
dan elektrolit pada 53 responden ternyata menunjukkan mayoritas mampu melakukan dengan bimbingan dengan rata-rata 21,50 40,0 yaitu untuk tindakan
melaksanakan pemasangan infus sesuai program medis, mengganti balutan infus, melaksanakan transfusi darah sesuai program medis, memberikan nutrisi
parenteral, memberikan nutrisi melalui central, menentukan status hidrasi, mengobservasi status asam basa, irigasi lambung, mengukur intake dan output
cairan dan elektrolit dan minoritas mampu melakukan dengan mahir dengan rata- rata 5,42 10,1 yaitu untuk tindakan memonitor infus yang terpasang,
memberikan penyuluhan pendidikan kesehatan tentang keseimbangan cairan dan elektrolit.
Universitas Sumatera Utara
Hasil ini memberikan arti bahwa mayoritas mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan masih perlu dibimbing dalam
memenuhi kompetensi klinik kebutuhan cairan dan elektrolit. Mayoritas mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan belum
memiliki pengalaman dan belum pernah menghadapi secara langsung merawat pasien yang mengalami masalah kesehatan dengan kebutuhan cairan dan
elektrolit, seperti belum terbiasanya mereka dalam pemasangan infus, irigasi lambung maupun melakukan transfusi darah sehingga mahasiswa jalur A semester
akhir program pendidikan sarjana keperawatan masih memerlukan bimbingan untuk melakukan kompetensi kebutuhan cairan dan elektrolit.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kompetensi Kebutuhan Eliminasi