attachment ibu dan bayi, merawat bayi segera lahir, memotong dan mengikat tali pusat, menolong persalinan dengan tindakan khusus, melaksanakan rujuk
persalinan, menerima konsultasi persalinan dan minoritas mampu melakukan dengan mahir dengan rata-rata 2,56 4,9 yaitu untuk tindakan melaksanakan
ikatan tali kasih bounding attachment ibu dan bayi, melakukan persalinan kala I keadaan normal, melakukan pemeriksaan fisik ibu melahirkan.
Hasil ini memberikan arti bahwa mayoritas mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan masih perlu dibimbing dalam
memenuhi kompetensi klinik kebutuhan ibu melahirkan karena masih belum ada pengalaman ataupun pengamatan secara langsung kepada pasien yang sebenarnya.
2.19 Kompetensi Kebutuhan Bayi Baru Lahir
Tabel 22 Distribusi Frekuensi Kompetensi Mahasiswa Jalur A Semester Akhir Program Pendidikan Sarjana Berdasarkan Kebutuhan Bayi Baru Lahir
No Tindakan
Mampu dengan
mahir Mampu
tapi belum mahir
Mampu dengan
bimbingan Belum
bisa f
f f
f 1
Menilai apgar score 23.8
36 67.9 13 24.5
2 3.8 2
Pemeriksaan fisik bayi 5 9.4
36 67.9 10 18.9
2 3.8 3
Memandikan bayi 917.0
33 62.3 11 20.8
0 0 4
Memakaikan pakaian 1324.5
31 58.5 917.0
0 0 5
Mengatur suhu kamar 5 9.4
3260.4 14 26.4
2 3.8 6
Merawat tali pusat 47.5
2547.2 22 41.5
2 3.8 7
Ibu merawat tali pusat 3 5.7
22 41.5 24 45.3
47.5 8
Ibu cara menyusui 1120.8
27 50.9 15 28.3
0 0 9
Masase payudara 11 20.8
27 50.9 13 24.5
2 3.8 10
Stimulasi tumbuh bayi 5 9.4
27 50.9 19 35.8
2 3.8 11
RJP pada bayi 0 0
18 34.0 27 50.9
8 15.1 12
Rujukan bayi baru lahir 3 5.7
21 39.6 2547.2
47.5 13
Konsultasi bayi 1 1.9
22 41.5 28 52.8
2 3.8
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian kompetensi klinik mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan mengenai kompetensi kebutuhan bayi
baru lahir, pada 53 responden ternyata menunjukkan mayoritas mampu melakukan tapi belum mahir dengan rata-rata 27,46 51,8 yaitu untuk tindakan
menilai apgar score, melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, memandikan bayi, memakaikan pakaian bayi, mengatur suhu kamar dan tempat tidur bayi,
merawat tali pusat, mengajarkan ibu cara menyusui ASI, mengajarkan ibu melakukan massase payudara, melakukan stimulasi tumbuh kembang bayi dan
minoritas belum bisa melakukan dengan rata-rata 2,31 4,4 yaitu untuk tindakan mengajarkan ibu merawat tali pusat, melakukan resusitasi jantung paru pada bayi,
melaksanakan rujukan bayi baru lahir. Hasil ini memberikan arti bahwa mayoritas mahasiswa jalur A semester
akhir program pendidikan sarjana keperawatan telah yakin walaupun masih belum mahir untuk melakukan kompetensi kebutuhan bayi baru lahir karena belum
adanya pengalaman ataupun pengamatan secara langsung kepada pasien yang sebenarnya.
Universitas Sumatera Utara
2.20 Kompetensi Kebutuhan Post Partum