2.13 Kompetensi Kebutuhan Interaksi Sosial
Tabel 16 Distribusi Frekuensi Kompetensi Mahasiswa Jalur A Semester Akhir Program Pendidikan Sarjana Berdasarkan Kebutuhan Interaksi Sosial
No Tindakan
Mampu dengan
mahir Mampu
tapi belum mahir
Mampu dengan
bimbingan Belum
bisa
f f
f f
1 Interaksi terapeutik
917.0 23 43.4
18 34.0 3 5.7
2 Interupsi antisosial
5 9.4 2547.2
22 41.5 1 1.9
3 Terapi modalitas
10 18.9 14 26.4
26 49.1 3 5.7
4 Manajemen konflik
2 3.8 24 45.3
26 49.1 1 1.9
5 Manajemen stress
47.5 30 56.6
18 34.0 1 1.9
6 Manajemen tarik diri
6 11.3 28 52.8
16 30.2 3 5.7
7 Manajemen depresi
3 5.7 23 43.4
24 45.3 3 5.7
8 manajemen klien agresif 3 5.7
27 50.9 23 43.4
0 0 9
Manajemen mania 47.5
21 39.6 27 50.9
1 1.9 10 komunikasi klien marah 8 15.1
22 41.5 22 41.5
1 1.9 11 Teknik orientasi
7 32.1 2547.2
20 37.7 1 1.9
12 Siapkan psikoterapi 3 5.7
2547.2 22 41.5
3 5.7 13 Observasi bunuh diri
2 3.8 27 50.9
23 43.4 1 1.9
14 Observasi halusinasi 10 18.9
22 41.5 18 34.0
3 5.7 15 Berpikir realistis
14 26.4 20 37.7
16 30.2 3 5.7
16 Mengenal perasaannya 11 20.8
27 50.9 14 26.4
1 1.9 17 Ekspresikan waham
11 20.8 23 43.4
16 30.2 3 5.7
18 Mengurangi manipulasi 8 15.1
19 35.8 26 49.1
0 0
Hasil penelitian kompetensi klinik mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan mengenai kompetensi kebutuhan
interaksi sosial, pada 53 responden ternyata menunjukkan mayoritas mampu melakukan tapi belum mahir dengan rata-rata 23,61 45,6 yaitu untuk tindakan
melaksanakan interaksi sosial terapeutik, melaksanakan teknik untuk menginterupsi sikap antisosial, melaksanakan manajemen stress, melaksanakan
manajemen klien menarik diri, melaksanakan manajemen klien agresif, melakukan teknik komunikasi klien marah, melakukan berbagai teknik orientasi,
mempersiapkan klien dilakukan psikoterapi, melakukan observasi perilaku bunuh
Universitas Sumatera Utara
diri, melakukan observasi perilaku halusinasi, mengajar dalam berpikir realistis, mengajar klien mengenal perasaannya, membimbing klien dalam
mengekspresikan pikiranperasaan waham dan minoritas belum bisa melakukan dengan rata-rata 1,78 3,4 yaitu untuk tindakan melaksanakan terapi modalitas,
melaksanakan manajemen klien depresi. Hasil ini memberikan arti bahwa mayoritas mahasiswa jalur A semester
akhir program pendidikan sarjana keperawatan telah yakin walaupun belum mahir dalam memenuhi kompetensi klinik kebutuhan interaksi sosial karena didasarkan
telah terbiasa melakukan tindakan-tindakan kompetensi kebutuhan interaksi sosial dalam berinteraksi dengan berbagai orang di kehidupan sehari-hari.
2.14 Kompetensi Kebutuhan Kehilangan