Kompetensi Kebutuhan Psikososial dan Spiritual

2.12 Kompetensi Kebutuhan Psikososial dan Spiritual

Tabel 15 Distribusi Frekuensi Kompetensi Mahasiswa Jalur A Semester Akhir Program Pendidikan Sarjana Berdasarkan Kebutuhan Psikososial dan Spiritual No Tindakan Mampu dengan mahir Mampu tapi belum mahir Mampu dengan bimbingan Belum bisa f f f f 1 Pengkajian konsep diri 3 5.7 2547.2 24 45.3 1 1.9 2 Menggunakan grup 59.4 23 43.4 22 41.5 3 5.7 3 Grup psikoterapis 5 9.4 17 32.1 23 43.4 8 15.1 4 Pengajaran komunikasi 5 9.4 2547.2 22 41.5 1 1.9 5 Teknik penguatan 1 1.9 31 58.5 20 37.7 1 1.9 6 Komunikasi terapeutik 6 11.3 3260.4 14 26.4 1 1.9 7 Mnjadi pendengar aktif 5 9.4 41 77.4 6 11.3 1 1.9 8 Fasilitasi lingkungan 7 32.1 33 62.3 10 18.9 3 5.7 9 Menghargai sistem nilai 11 20.8 31 58.5 8 15.1 3 5.7 10 Fasilitasi klien berduka 12 22.6 26 49.1 10 18.9 5 9.4 11 Peningkatan konsep diri 8 15.1 3260.4 10 18.9 3 5.7 12 Pemenuhan spiritual, 8 15.1 3260.4 12 22.6 1 1.9 13 Menerima kenyataan 917.0 21 39.6 22 41.5 1 1.9 14 Mengobservasi perilaku 8 15.1 30 56.6 14 26.4 1 1.9 15 Terapi kelompok 6 11.3 24 45.3 20 37.7 3 5.7 Hasil penelitian kompetensi klinik mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan mengenai kompetensi kebutuhan psikososial dan spiritual, pada 53 responden ternyata menunjukkan mayoritas mampu melakukan tapi belum mahir dengan rata-rata 28,20 53,2 yaitu untuk tindakan melaksanakan pengkajian tentang kebutuhan konsep diri, menggunakan grup sebagai sistem pendukung dan aktivitas, melaksanakan pengajaran komunikasi asertif, mengajarkan teknik penguatankoping, mengajarkan teknik komunikasi terapeutik interpersonal, melakukan teknik-teknik untuk menjadi pendengar aktif, memfasilitasi lingkungan yang asertif, melaksanakan cara menghargai sistem nilai dan keyakinan klien, melaksanakan cara-cara untuk Universitas Sumatera Utara memfasilitasi klien yang sedang berduka, melakukan teknik-teknik peningkatan konsep diri, memfasilitasi klien terhadap pemenuhan kebutuhan spiritual, sentuhan terapeutik, bimbingan rohani, mengobservasi perilakupikiran-pikiran yang tidak realistis, melaksanakan terapi kelompok dan minoritas belum bisa melakukan dengan rata-rata 2,40 4,5 yaitu untuk tindakan menggunakan grup sebagai psikoterapis. Hasil ini memberikan arti bahwa mayoritas mahasiswa jalur A semester akhir program pendidikan sarjana keperawatan telah yakin walaupun belum mahir untuk melakukan kompetensi kebutuhan psikososial dan spiritual karena didasarkan setiap orang pasti pernah melakukan tindakan kebutuhan psikososial dan spiritual di kehidupan masing-masing. Namun untuk memfasilitasi orang lain untuk melakukan tindakan-tindakan kompetensi kebutuhan psikososial dan spiritual ini ada hambatan yaitu kurangnya sarana dan prasarana. Universitas Sumatera Utara

2.13 Kompetensi Kebutuhan Interaksi Sosial