58
Jumlah butir soal yang dibutuhkan sebanyak 20 butir soal. Jumlah butir soal sudah memenuhi jumlah butir soal yang dibutuhkan dengan menggunakan 9 butir
soal paralel dan menggunakan 7 butir soal yang tidak paralel. Dua puluh butir soal tersebut disusun kembali untuk dipakai sebagai instrumen. Instrumen butir soal dan
kunci jawaban selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21. Hasil penghitungan 20 butir soal yang valid ada pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Instrumen Soal yang Valid
Keterangan Soal valid yang digunakan
sebagai instrumen Soal valid yang tidak
digunakan sebagai instrumen Nomor Soal
1, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10, 20, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 34, 37, 38,
39, 40 2, 21, 25, 31, 32
Jumlah 20 butir soal
5 butir soal
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa terdapat 25 butir soal valid. Dari 25 butir soal yang valid tersebut hanya 20 butir soal yang akan dijadikan sebagai
instrumen dan 5 butir tidak dijadikan sebagai instrumen.
4.1.2 Uji Reliabilitas
Setelah diuji validitasnya, soal tersebut diuji reliabilitasnya. Reliabilitas
adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara
berulang. Pengujian reliabilitas tidak dilakukan pada semua butir soal yang telah dibuat, melainkan pada soal yang sudah valid. Jadi, soal yang akan diuji
reliabilitasnya ada 25 butir soal yang sebelumnya telah diuji validitasnya. Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Untuk
59
penghitungannya secara lengkap menggunakan program SPSS versi 20. Hasil uji reliabilitas yang diperoleh setelah data dihitung menggunakan program SPSS versi
20, selengkapnya pada lampiran 18. Simpulan dari nilai Cronbach’s Alpha dari 25 butir soal sebesar 0,913 seperti terlihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.913 25
Uji reliabilitas biasanya menggunakan batas tertentu untuk menentukan reliabel atau tidaknya suatu instrumen. Menurut Sekaran 1992 dalam Priyatno
2010: 98 reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Dengan melihat nilai Alpha pada kolom
Cronbach’s Alpha, kita dapat menentukan reliabel tidaknya suatu instrumen. Nilai Cronbach’s Alpha
menunjukkan nilai 0,913 dan jika mengacu pada pendapat Sekaran berarti nilai 0,913 di atas 0,8 yang berarti baik, sehingga instrumen soal
sudah terbukti reliabel.
4.1.3 Analisis Taraf Kesukaran Soal
Soal yang telah melalui uji validitas dan uji reliabilitas, kemudian diuji taraf kesukaran untuk soal tersebut. Soal diuji taraf kesukarannya dengan tujuan supaya
memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan reliabilitas. Soal dikatakan berkualitas baik apabila memiliki jumlah yang
proporsional antara soal dengan kategori mudah, sedang, dan sukar. Selain itu, soal
60
dikatakan baik apabila soal tersebut tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi siswa untuk
memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di
luar jangkauannya. Jumlah taraf kesukaran 20 soal harus sesuai dengan persentase yang dibutuhkan. Persentase yang dibutuhkan yaitu 25 soal dengan taraf
kesukaran mudah, 50 soal dengan taraf kesukaran sedang, dan 25 soal dengan taraf kesukaran sukar.
Taraf kesukaran soal dihitung dengan cara membagi jumlah siswa yang menjawab dengan benar dengan jumlah seluruh siswa kelas uji coba. Jika indeks
kesukaran soal diperoleh untuk nomor tertentu bernilai antara 0,00 – 0,30, maka soal tersebut dapat dikatakan soal sukar, sedangkan untuk soal yang memiliki
indeks kesukaran antara 0,30 – 0,70, soal tersebut dikatakan soal sedang. Untuk soal yang dikatakan mudah memiliki indeks kesukaran antara 0,71 – 1,00. Hasil
perhitungan taraf kesukaran 40 butir soal ada pada lampiran 19. Berikut hasil penghitungan taraf kesukaran untuk 40 soal pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Analisis Indeks Kesukaran Butir Soal
Keterangan Soal dengan indeks
kesukaran Mudah Soal dengan indeks
kesukaran Sedang Soal dengan indeks
kesukaran Sukar
Nomor Soal 2, 3, 4, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 23, 25, 30,
31, 32, 33, 35, 36, 38
1, 6, 7, 18, 21, 22, 24, 26, 28, 29, 34,
37 5, 20, 27, 39, 40
Jumlah 23 butir soal
12 butir soal 5 butir soal
61
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa setelah melakukan perhitungan taraf kesukaran 40 butir soal yang diujicobakan, diperoleh hasil 23
butir soal yang memiliki taraf kesukaran mudah, 12 butir soal sedang, dan 5 butir soal sukar. Sesuai dengan kriteria soal yang baik untuk dijadikan sebagai instrumen
yaitu soal yang sudah dinyatakan valid dan reliabel. Soal yang valid dan reliabel serta memenuhi kriteria taraf kesukaran dapat dibaca pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Analisis Indeks Kesukaran 20 Butir Soal
Keterangan Soal dengan taraf
kesukaran mudah yang valid dan
reliabel Soal dengan taraf
kesukaran sedang yang valid dan
reliabel Soal dengan taraf
kesukaran sukar yang valid dan
reliabel Nomor Soal
4, 8, 9, 10, 38 1, 6, 7, 22, 24, 26,
28, 29, 34, 37 5, 20, 27, 39, 40
Jumlah 5 butir soal
10 butir soal 5 butir soal
Berdasarkan tabel 4.5, diperoleh hasil indeks kesukaran 20 butir soal di atas, menunjukkan bahwa terdapat 5 butir soal sulit, 10 butir soal sedang, dan 5
butir soal mudah. Jumlah klasifikasi indeks kesukaran soal tersebut sudah memenuhi syarat untuk persentase taraf kesukaran soal yang dibutuhkan. Hasil
selengkapnya mengenai perhitungan taraf kesukaran dapat dibaca pada lampiran 19.
4.1.4 Analisis Daya Pembeda Soal