78
Berdasarkan tabel 4.13, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi uji F dari data yang diuji adalah sebesar 0,509, dimana 0,509 0,05, maka dapat dinyatakan
bahwa data homogen.
4.5.2 Uji Prasayarat Data Postes
Data tes akhir merupakan data yang diperoleh setelah melakukan penelitian. Pengambilan data tes akhir dilakukan pada akhir pembelajaran. Data ini untuk
memastikan kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran. Materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang penting, yang telah diajarkan kepada siswa,
dan baiasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal. Maka hasil keberhasilan dapat dilihat jika hasil tes akhir itu lebih baik daripada tes awal, maka
dapat diartikan bahwa program pengajaran telah berjalan dan berhasil dengan sebaik-baiknya. Uji prasyarat analisis ini dilakukan untuk menentukan langkah-
langkah selanjutnya dalam menganalisis data. Uraian selengkapnya akan dikemukakan sebagai berikut:
4.5.2.1 Uji Normalitas Data Postes
Uji normalitas data hasil belajar postes kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam penelitian ini menggunakan uji Lilliefors dengan bantuan
program SPSS versi 20. Data hasil uji normalitas selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 26, sedangkan simpulan data hasil uji normalitas data dengan program
SPSS versi 20 dapat dibaca pada tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Data Postes
VAR00001 Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
df Sig.
Statistic Df
Sig. VAR00002
Eksperimen ,148
21 ,200
,926 21
,115 Kontrol
,165 27
,058 ,934
27 ,088
79
Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi Sig. kedua data, baik data kelompok kontrol
maupun eksperimen pada kolom Kolmogorov-Smirnov
a
. Apabila nilai signifikansinya lebih dari 0,05 maka data dapat dinyatakan berdistribusi normal.
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada kelompok kontrol sebesar 0,058, sedangkan pada kelompok eksperimen sebesar
0,200. Nilai signifikansi data kelompok kontrol dan eksperimen ternyata lebih dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.
Setelah data diketahui berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji
homogenitas. 4.5.2.2 Uji Homogenitas Data Postes
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui terpenuhi tidaknya sifat homogen pada varians antarkelas. Uji homogenitas data dilakukan setelah data
diketahui berdistribusi normal. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas data. Uji homogenitas data dapat dilakukan
dengan menggunakan uji Levene dengan menggunakan program SPSS versi 20. Data hasil uji homogenitas data dapat dilihat pada lampiran 27, sedangkan
simpulan data hasil uji homogenitas data dengan program SPSS versi 20 dapat dibaca pada tabel 4.15 berikut:
Tabel 4.15 Hasil Uji Homogenitas Data Postes
Nilai Equal variances
assumed Equal variances not
assumed Levene’s Test for
Equality of Variances F 1.863
Sig. .179
80
Untuk mengetahui data homogen atau tidak, dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi Sig. uji F pada kolom nilai equal variances assumed.
Jika nilai signifikansi uji F
≥ 0,05 maka dapat diartikan bahwa data homogen. Sebaliknya, jika nilai signifikansi uji F 0,05 maka data tidak homogen. Berdasarkan tabel
4.15, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi uji F dari data yang diuji adalah sebesar 0,179, dimana 0,179 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa data homogen.
4.6 Analisis Akhir Uji Hipotesis
Secara umum hipotesa atau hipotesis merupakan dugaananggapan yang diungkap berdasarkan teori-teori yang dipelajari untuk menyelesaikan suatu
masalah. Dugaananggapan awal sering disebut hipotesis nol atau hipotesis awal. Sedangkan dugaananggapan yang diperlukan untuk menyanggah dugaan awal
disebut hipotesis alternatif. Kebenaran dari suatu hipotesis masih perlu diuji melalui beberapa pengujian. Suatu hipotesis dapat diuji apabila hipotesis tersebut
dirumuskan dengan benar. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta
memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai masalah pendidikan, peneliti harus
melangkah lebih jauh dari pada sekedar mengumpukan fakta yang berserakan, untuk mencari generalisasi dan antar hubungan yang ada diantara fakta-fakta
tersebut. Antar hubungan dan generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting untuk memahami persoalan. Hipotesis yang telah terencana dengan
baik akan memberikan arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis