Hasil Penelitian Analisis Akhir Uji Hipotesis

72 maka akan menghasilkan jangkauan. Jangkauan dari nilai hasil belajar kelompok kontrol sebesar 45. Deskripsi data postes tes akhir dapat dilihat pada tabel 4.8. Data selengkapnya mengenai hasil nilai postes kelas VA dan kelas VB dapat dilihat pada lampiran 25. Tabel 4.8 Deskripsi Data Nilai Postes No. Ukuran Kelompok Eksperimen Kontrol 1 Rata-rata mean 81,43 72,41 2 Median 85 75 3 Modus 100 70 4 Simpangan Baku 14,812 12,351 5 Jangkauan 50 45 6 Nilai Terendah 50 45 7 Nilai Tertinggi 100 90 Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen 81,43 sedangkan kelas kontrol 72,41. Selisih antara kedua rata-rata tersebut adalah 9,02. Dilihat dari selisih rata-rata kedua kelas tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan nilai yang signifikan setelah diberikan perlakuan.

4.4 Hasil Penelitian

Hasil penelitian akan menjelaskan kumpulan data berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian merupakan rekap data dari hasil belajar siswa salama penelitian berlangsung. Penelitian dilaksanakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V dengan materi pokok unsur cerita. Pada hari Selasa 16 73 April 2013 dan Rabu 18 April 2013, penelitian dilaksanakan di kelas VA SD Negeri Pesarean 01 sebagai kelompok eksperimen. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan strategi catatan terbimbing. Dari pembelajaran tersebut, diperoleh data hasil belajar siswa sebagaimana tercantum pada tabel 4.9 dan gambar 4.1. Data selengkapnya mengenai nilai perolehan siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi unsur cerita pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dibaca pada lampiran 25. Tabel 4.9 Distribusi Nilai Hasil Belajar Kelompok Eksperimen No. Nilai x Frekuensi f x.f Rata-rata 1 50 1 50 = 81,43 2 55 3 60 2 120 4 65 2 130 5 70 1 70 6 75 2 150 7 80 2 160 8 85 2 170 9 90 2 180 10 95 4 380 11 100 3 300 f = 21 f.x = 1710 Penelitian pada kelas VB SD Negeri Pesarean 01 sebagai kelompok kontrol dilaksanakan pada hari Senin 15 April 2013 dan Rabu 17 April 2013 dengan menggunakan strategi ekspositori. Data distribusi frekuensi hasil belajar kelompok kontrol dapat dibaca pada tabel 4.10. 74 Tabel 4.10 Distribusi Nilai Hasil Belajar Kelompok Kontrol No. Nilai x Frekuensi f x.f Rata-rata 1 45 2 90 = 72,41 2 50 3 55 2 110 4 60 1 60 5 65 2 130 6 70 6 420 7 75 5 375 8 80 2 160 9 85 4 340 10 90 3 270 f = 27 f.x = 1955 Berdasarkan tabel 4.9 dan tabel 4.10 diketahui bahwa rata-rata nilai hasil belajar kelas eksperimen VA yaitu 81,43 dan kelas kontrol 72,41. Nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelas kontrol. Selisih nilai rata-rata kedua kelas tersebut yaitu 9,02. Dapat disimpulkan pada kedua kelas tersebut terdapat perbedaan hasil belajar setelah masing-masing diberi perlakuan.

4.5 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis ini dilakukan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam menganalisis data khususnya untuk menentukan rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi data pretes dan data postes. Data yang akan diuji yaitu data nilai hasil belajar dari tes pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia materi unsur cerita di kelas V SD Negeri Pesarean 01 Kabupaten Tegal. Uraian mengenai uji prasyarat 75 data pretes tes awal dan uji prasyarat data postes tes akhir selengkapnya akan dijelaskan sebagai berikut:

4.5.1 Uji Prasayarat Data Pretes

Data pretes merupakan data yang digunakan untuk mengetahui kemampuan awal kelas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data ini untuk memastikan kemampuan kedua kelas sama. Penelitian dapat dilaksanakan apabila kemampuan awal kedua kelas tidak berbeda secara signifikan. Pada umumnya materi tes awal ini ditekankan pada bahan-bahan penting yang seharusnya sudah diketahui atau dikuasai oleh siswa sebelum mereka diberi pelajaran kepada mereka. Sebelum melakukan uji analisis tes awal, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji kesamaan rata-rata, uji normalitas dan uji homogenitas.

4.5.1.1 Uji Kesamaan Rata-rata

Uji kesamaan rata-rata pada penelitian ini dilakukan terhadap data nilai pretes kelompok yang akan digunakan sebagai subjek penelitian, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Pretes dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 April 2013 pada kelompok kontrol dan Senin, 15 April 2013 pada kelompok eksperimen. Data nilai pretes selengkapnya pada lampiran 22. Untuk menguji kesamaan rata-rata, peneliti menggunakan uji independent sample t-test pada program SPSS versi 20 dengan taraf signifikansi 5 atau 0,05. Hasil uji independent sample t-test terhadap data nilai pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dibaca pada tabel 4.11 berikut: 76 Tabel 4.11 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Data Pretes t-test for Equality of Means T df Sig. 2-tailed Mean Difference Std. Error Difference Nilai Pretes Equal variances assumed ,182 46 ,856 ,794 4,359 Equal variances not assumed ,179 39,837 ,859 ,794 4,437 Berdasarkan tabel 4.11, dapat diketahui nilai signifikansi = 0,856. Angka signifikansi tersebut lebih dari 0,05 0,856 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Hasil uji kesamaan rata-rata dengan uji independent sample t-test dapat dilihat pada lampiran 24.

4.5.1.2 Uji Normalitas Data Pretes

Uji normalitas data pretes kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam penelitian ini menggunakan uji Lilliefors dengan bantuan program SPSS versi 20. Data hasil uji normalitas selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 23, sedangkan simpulan data hasil uji normalitas data dengan program SPSS versi 20 dapat dibaca pada tabel 4.12 berikut: VAR00001 Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. VAR00002 Eksperimen ,179 21 ,079 ,935 21 ,175 Kontrol ,134 27 ,200 ,929 27 ,066 Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi Sig. kedua data, baik data kelompok kontrol maupun eksperimen pada kolom Kolmogorov-Smirnov a . Apabila nilai 77 signifikansinya lebih dari 0,05 maka data dapat dinyatakan berdistribusi normal. Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada kelompok kontrol sebesar 0,200, sedangkan pada kelompok eksperimen sebesar 0,079. Nilai signifikansi data kelompok kontrol dan eksperimen ternyata lebih dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Setelah data diketahui berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas.

4.5.1.3 Uji Homogenitas Data Pretes

Uji homogenitas data dilakukan setelah data diketahui berdistribusi normal. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas data. Uji homogenitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji Levene dengan menggunakan program SPSS versi 20. Data hasil uji homogenitas data dapat dilihat pada lampiran 24, sedangkan simpulan data hasil uji homogenitas data dengan program SPSS versi 20 dapat dibaca pada tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene’s Test for Equality of Variances F 0,509 Sig. 0,479 Untuk mengetahui data homogen atau tidak, dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi Sig. uji F pada kolom nilai equal variances assumed. Jika nilai signifikansi uji F ≥ 0,05 maka dapat diartikan bahwa data homogen. Sebaliknya, jika nilai signifikansi uji F 0,05 maka data tidak homogen. 78 Berdasarkan tabel 4.13, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi uji F dari data yang diuji adalah sebesar 0,509, dimana 0,509 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa data homogen.

4.5.2 Uji Prasayarat Data Postes

Data tes akhir merupakan data yang diperoleh setelah melakukan penelitian. Pengambilan data tes akhir dilakukan pada akhir pembelajaran. Data ini untuk memastikan kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran. Materi tes akhir ini adalah bahan-bahan pelajaran yang penting, yang telah diajarkan kepada siswa, dan baiasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal. Maka hasil keberhasilan dapat dilihat jika hasil tes akhir itu lebih baik daripada tes awal, maka dapat diartikan bahwa program pengajaran telah berjalan dan berhasil dengan sebaik-baiknya. Uji prasyarat analisis ini dilakukan untuk menentukan langkah- langkah selanjutnya dalam menganalisis data. Uraian selengkapnya akan dikemukakan sebagai berikut:

4.5.2.1 Uji Normalitas Data Postes

Uji normalitas data hasil belajar postes kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam penelitian ini menggunakan uji Lilliefors dengan bantuan program SPSS versi 20. Data hasil uji normalitas selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 26, sedangkan simpulan data hasil uji normalitas data dengan program SPSS versi 20 dapat dibaca pada tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Data Postes VAR00001 Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. VAR00002 Eksperimen ,148 21 ,200 ,926 21 ,115 Kontrol ,165 27 ,058 ,934 27 ,088 79 Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi Sig. kedua data, baik data kelompok kontrol maupun eksperimen pada kolom Kolmogorov-Smirnov a . Apabila nilai signifikansinya lebih dari 0,05 maka data dapat dinyatakan berdistribusi normal. Berdasarkan tabel 4.14 di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada kelompok kontrol sebesar 0,058, sedangkan pada kelompok eksperimen sebesar 0,200. Nilai signifikansi data kelompok kontrol dan eksperimen ternyata lebih dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Setelah data diketahui berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. 4.5.2.2 Uji Homogenitas Data Postes Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui terpenuhi tidaknya sifat homogen pada varians antarkelas. Uji homogenitas data dilakukan setelah data diketahui berdistribusi normal. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas data. Uji homogenitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji Levene dengan menggunakan program SPSS versi 20. Data hasil uji homogenitas data dapat dilihat pada lampiran 27, sedangkan simpulan data hasil uji homogenitas data dengan program SPSS versi 20 dapat dibaca pada tabel 4.15 berikut: Tabel 4.15 Hasil Uji Homogenitas Data Postes Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene’s Test for Equality of Variances F 1.863 Sig. .179 80 Untuk mengetahui data homogen atau tidak, dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi Sig. uji F pada kolom nilai equal variances assumed. Jika nilai signifikansi uji F ≥ 0,05 maka dapat diartikan bahwa data homogen. Sebaliknya, jika nilai signifikansi uji F 0,05 maka data tidak homogen. Berdasarkan tabel 4.15, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi uji F dari data yang diuji adalah sebesar 0,179, dimana 0,179 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa data homogen.

4.6 Analisis Akhir Uji Hipotesis

Secara umum hipotesa atau hipotesis merupakan dugaananggapan yang diungkap berdasarkan teori-teori yang dipelajari untuk menyelesaikan suatu masalah. Dugaananggapan awal sering disebut hipotesis nol atau hipotesis awal. Sedangkan dugaananggapan yang diperlukan untuk menyanggah dugaan awal disebut hipotesis alternatif. Kebenaran dari suatu hipotesis masih perlu diuji melalui beberapa pengujian. Suatu hipotesis dapat diuji apabila hipotesis tersebut dirumuskan dengan benar. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. Untuk dapat sampai pada pengetahuan yang dapat dipercaya mengenai masalah pendidikan, peneliti harus melangkah lebih jauh dari pada sekedar mengumpukan fakta yang berserakan, untuk mencari generalisasi dan antar hubungan yang ada diantara fakta-fakta tersebut. Antar hubungan dan generalisasi ini akan memberikan gambaran pola, yang penting untuk memahami persoalan. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan memberikan arah dan mengemukakan penjelasan. Karena hipotesis 81 tersebut dapat diuji dan divalidasi melalui penyelidikan ilmiah, maka hipotesis dapat mebantu kita untuk memperluas pengetahuan. Uji hipotesis dilakukan setelah semua uji prasyarat terpenuhi, baik uji normalitas maupun uji homogenitas. Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen, maka untuk uji hipotesisnya menggunakan uji independent sample t test dengan bantuan program SPSS versi 20. Uji hipotesis berguna untuk mengetahui kesimpulan penelitian dan untuk mengetahui hipotesis yang diterima. Dalam uji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang harus dijadikan pedoman. Ketentuan tersebut yaitu: jika t hitung t tabel atau nilai signifikansi 0,05, maka Ho diterima, dan jika t hitung ≥ t tabel atau nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sebanyak 48 orang, maka nilai derajat kebebasan dk = n – 2 = 48 – 2 = 46 dan taraf kesalahan 5 untuk uji 2 fihak maka dapat diketahui nilai t tabel = 2,013. Hasil lengkap penghitungan uji hipotesis terdapat pada lampiran 27. Simpulan hasil penghitungan uji hipotesis dengan menggunakan program SPSS versi 20 dapat dibaca pada tabel 4.16 berikut: Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Independent Samples Test Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed t-test for Equality of Means T 2,251 2,199 Df 46 38,617 Sig. 2-tailed ,029 ,034 Mean Difference 9,021 9,021 Std. Error Difference 4,007 4,103 82 95 Confidence Interval of the Difference Lower ,955 ,719 Upper 17,087 17,323 Sebelumnya sudah diketahui bahwa data homogen, karena data homogen, maka dapat dilihat data pada kolom Equal variances assumed. Jika sebelumnya data tidak homogen, maka dapat dilihat data pada kolom Equal variances not assumed . Berdasarkan tabel 4.16, pada kolom Equal variances assumed di atas, dapat diketahui bahwa nilai t hitung = 2,251 dan signifikansi sebesar 0,029. Dari penghitungan tersebut dapat diketahui bahwa t hitung t tabel atau signifikansi dari 0,05. Karena nilai t hitung = 2,251 dan nilai t tabel = 2,013, maka 2,251 2,013. Nilai signifikasi yang diperoleh = 0,029 dan ternyata 0,05. Mengacu pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis tersebut di atas, maka H o ditolak. Jadi kesimpulannya yaitu terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa pada kelas yang menggunakan strategi catatan terbimbing dibandingkan dengan kelas yang menggunakan strategi ekspositori.

4.7 Pembahasan

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MENGIDENTIFIKASI UNSUR UNSUR CERITA ANAK PADA KELAS V SDN GROBOG KULON 01 KABUPATEN TEGAL

4 48 351

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TGT TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MARGA AYU 01 KABUPATEN TEGAL

1 17 365

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN JAWABAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PEMBENTUKAN TANAH DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON2 KOTA TEGAL

0 15 328

Keefektifan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pagerbarang 03 Kabupaten Tegal

0 19 373

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBOK LUWUNG 01 KABUPATEN TEGAL

0 20 216

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI KARYA RANCANGAN SENDIRI DI SD NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 9 167

KEEFEKTIFAN METODE ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI KEPUTUSAN BERSAMA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 RANDUGUNTING KOTA TEGAL

0 38 266

Keefektifan Penggunaan Multimedia Microsoft Powerpoint terhadap Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Transportasi pada Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Pesayangan 01 Kabupaten Tegal

0 9 197

Keefektifan Strategi Crossword Puzzle pada Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Jatimulya 02 Suradadi Tegal

1 19 197

KEEFEKTIFAN STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF PADA KELAS IV SD NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 9 219