38
2.3 Kerangka Berpikir
Karakteristik kajian IPA adalah alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi, dan benda-benda lain di luar angkasa.
Materi-materi yang dikaji dalam IPA harus diajarkan langsung dengan benda-benda konkret nyata agar siswa mengenal langsung objek yang sedang dipelajari. Tidak
hanya itu, IPA juga mengkaji gejala-gejala atau proses yang terjadi pada suatu objek yang dalam pembelajarannya memerlukan adanya percobaan atau
eksperimen. Percobaan atau eksperimen tersebut dilakukan untuk membuktikan suatu teori atau untuk menemukan suatu hal baru atas dasar teori yang sudah ada.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, IPA harus diajarkan dengan strategi atau model tertentu disesuaikan dengan karakteristik materi yang akan diajarkan dan
kebutuhan serta latar belakang siswa. Pemilihan dan penerapan strategi atau model yang tepat akan menghasilkan hasil belajar siswa yang maksimal. Penerapan
strategi atau model pembelajaran juga perlu dilakukan secara bervariasi agar siswa dalam mengikuti pembelajaran tidak merasa jenuh atau bosan. Selain itu,
pembelajaran harus dapat membentuk pengalaman belajar, agar siswa memiliki pengalaman belajar yang berkesan dan akan diingatnya terus-menerus dalam
ingatan jangka panjang. Untuk itu, perlu diterapkan strategi atau model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan PAIKEM.
Namun kenyataan di lapangan, banyak guru yang mengajarkan IPA dengan strategi atau model yang berpusat pada guru. Guru pada umumnya hanya
melakukan ceramah, tanya jawab, penugasan, dan praktek yang belum menyeluruh pada semua siswa di kelas. Pembelajaran yang berpusat pada guru akan
39 mengakibatkan siswa pasif, merasa jenuh dan bosan, serta minat siswa dalam
belajar berkurang, karena siswa hanya mendengarkan ceramah guru dan mengandalkan guru sebagai sumber belajar. Selanjutnya pembelajaran akan
berlangsung hanya satu arah, yaitu dari guru ke siswa tanpa ada interaksi atau timbal balik dari siswa. Hal ini mengakibatkan keaktifan dan hasil belajar siswa
kurang maksimal. Berdasarkan hal di atas, yaitu strategi atau model yang diterapkan di dalam
kelas masih menerapkan strategi atau model pembelajaran konvensional dan atas dasar teori-teori yang sudah ada, maka dalam penelitian ini peneliti akan
menerapkan strategi Practice-Rehearsal Pairs latihan praktik berpasangan dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, khususnya pembelajaran IPA di kelas V.
Namun karena strategi ini belum pernah dilakukan penelitian, khususnya di Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah 1 dan 3 Kota Tegal, maka penelitian tentang
penerapan strategi ini perlu dilakukan. Dengan dilakukannya penelitian eksperimen yang dilakukan oleh peneliti ini diharapkan dapat memberikan inovasi
pembelajaran yang bervariasi dan menjadi pembuktian apakah penerapan strategi Practice-Rehearsal Pairs latihan praktik berpasangan efektif atau tidak jika
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang biasa dilakukan oleh guru di dalam kelas.
Berikut akan dijelaskan bagan kerangka berpikir dalam penelitian ini.
IPA mempelajari benda-benda konkret yang
ada di alam semesta IPA harus diajarkan dengan
menerapkan strategi atau model pembelajaran yang sesuai karakteristik
40
2.4 Hipotesis