Hakikat Belajar Landasan Teori

12

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Pada landasan teori ini akan dijelaskan teori-teori yang mendukung penelitian yang akan dilaksanakan. Landasan teori ini berisi tentang penjelasan mengenai hakikat belajar, faktor yang mempengaruhi belajar, pengertian pembelajaran, hasil belajar, karakteristik anak usia SD, hakikat IPA, pembelajaran IPA di SD, materi sifat-sifat cahaya, strategi pembelajaran, strategi Practice-Rehearsal Pairs, dan pembelajaran konvensional. Secara lengkap, teori-teori tersebut akan dijelaskan di bawah ini.

2.2.1 Hakikat Belajar

Belajar merupakan hal yang sangat penting bagi proses perkembangan individu menuju kedewasaan. Setiap individu pada hakikatnya telah melaksanakan kegiatan belajar dalam kehidupan sehari-hari, baik disadari ataupun tidak disadari. Dari mulai bangun tidur sampai menjelang tidur lagi selalu diiringi dengan kegiatan belajar Rifa’i 2009: 2. Beberapa pengertian belajar menurut ahli: 1 Gage dan Berliner 1983 dalam Rifa’i 2009: 82 menyatakan bahwa belajar adalah proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. 2 Slavin dalam 1994 Rifa’i 2009: 82 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. 13 3 Morgan 1986 dalam Rifa’i 2009: 82 menyatakan bahwa belajar adalah perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. 4 Gagne 1977 dalam Rifa’i 2009: 82 menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Dari pengertian keempat ahli di atas, ada beberapa unsur yang terdapat dalam proses belajar. Unsur-unsur itu di antaranya yaitu proses perubahan perilaku, perubahan perilaku yang relatif permanen, dan perubahan perilaku yang didahului oleh proses pengalaman. Pengertian belajar berbeda dengan pengertian pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan growth menurut Shephert dan Ragan 1982 dalam Rifa’i 2009: 84 merupakan karakteristik individu yang diperoleh dari kehidupan. Pada umumnya istilah pertumbuhan digunakan untuk menunjukkan pertambahan jumlah sesuatu, seperti berat, tinggi, dan sejenisnya. Kemudian pertumbuhan dipengaruhi oleh berbagai faktor di dalam diri seseorang, walaupun tidak selalu demikian. Belajar learning mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari oleh seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari pola-pola perubahan perilakunya. Perkembangan development mengacu pada perubahan yang dihasilkan dari kombinasi pengaruh pertumbuhan dan belajar. Misalnya perkembangan emosional, bukan semata-mata dipengaruhi oleh kematangan fisik, melainkan juga karena faktor belajar. 14 Harold Spears dalam Suprijono 2009: 2 berkata: “Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction.” Dengan kata lain, bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar, dan mengikuti arah tertentu. Berdasarkan pendapat ahli tentang pengertian belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku individu selama periode waktu tertentu yang dilakukan melalui aktivitas sehari-hari seperti mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar, dan mengikuti arah tertentu, kemudian menghasilkan suatu pengalaman sebagai hasil belajar. Belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, baik di dalam ruangan atau di luar ruangan, baik di dalam keadaan formal sekolah maupun non formal di luar sekolah, serta belajar dilakukan sepanjang hayat yakni dari manusia lahir hingga mati. Seseorang dapat dikatakan belajar apabila seseorang mengalami beberapa proses yakni proses sebelum ia dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu. Belajar dapat dikatakan jika seseorang tersebut melakukan suatu aktivitas yang merupakan pengalaman yang diperoleh, sehingga seseorang tersebut dapat memahami makna aktivitas yang ia lakukan. Contohnya ketika seseorang mengenakan pakaian, memikirkan sesuatu dan berjalan kaki dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut belajar. Karena ia melakukan aktivitas untuk mendapatkan pengalaman yang ia lakukan. Contoh lain yaitu manusia pada zaman dulu, ketika mereka menggosok-gosokkan tangan akan timbul panas, saat itu mereka memahami jika benda digosok-gosokkan akan timbul panas, maka mereka berusaha untuk 15 menggosok-gosokkan bambu, kayu kering, ataupun batu, dan akhirnya ditemukan api.

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DEBONG KIDUL KOTA TEGAL

0 16 287

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 KOTA TEGAL

0 15 402

KEEFEKTIFAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SDN 1 PRIGI KABUPATEN BANJARNEGARA

2 19 225

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PECAHAN KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1, 2, 3 KOTA TEGAL

5 24 333

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBOK LUWUNG 01 KABUPATEN TEGAL

0 20 216

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI KARYA RANCANGAN SENDIRI DI SD NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 9 167

Pengaruh Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sifat-sifat Cahaya

0 7 188

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANYAM VAS BUNGA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUNGGAL.

0 1 24

EKSPERIMEN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DAN Eksperimen Strategi Practice-Rehearsal Pairs dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Siswa SMP Negeri 3 Colomadu 2011/2012.

0 0 17

EKSPERIMEN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DAN Eksperimen Strategi Practice-Rehearsal Pairs dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Siswa SMP Negeri 3 Colomadu 2011/2012.

0 0 14