Hasil Belajar Landasan Teori

18 pihak berperan dan berbuat baik secara aktif di dalam suatu kerangka kerja frame work dan dengan menggunakan cara dan kerangka berpikir frame of reference yang seyogianya dipahami dan disepakati bersama. Dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen penting, yaitu siswa, rencana pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan guru. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran adalah suatu interaksi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuan. Guru dapat dikatakan berhasil membelajarkan siswa jika perubahan yang diharapkannya, terjadi pada perilaku dan pribadi siswanya. Begitu pula dengan siswa, dapat dikatakan belajarnya berhasil jika ia telah mengalami perubahan- perubahan setelah menjalani proses belajar tersebut pada perilaku dan pribadi seperti yang diharapkan gurunya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa belajar-mengajar yang di dalamnya terjadi interaksi antara siswa dengan siswa dan guru dengan siswa secara aktif baik secara verbal maupun nonverbal. Proses interaksi yang berlangsung itu ditandai dengan adanya komunikasi aktif baik secara verbal atau nonverbal yang dilakukan oleh guru dan siswa. Pembelajaran dapat berlangsung jika terdapat komponen-komponen pembelajaran, yaitu siswa, guru, rencana pembelajaran, dan tujuan pembelajaran.

2.2.4 Hasil Belajar

Menurut Rifa’i 2009: 85 hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Oleh 19 karena itu apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Suprijono 2009: 5 mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Gagne dalam Suprijono 2009: 5 mengatakan hasil belajar berupa: 1 Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis; 2 Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang; 3 Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri; 4 Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani; 5 Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Bloom dalam Suprijono 2009: 6 menjelaskan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge pengetahuan dan ingatan, comprehension pemahaman, menjelaskan, meringkas, dan contoh, application menerapkan, analysis menguraikan dan menentukan hubungan, synthesis mengorganisasikan, merencanakan, dan membentuk bangunan baru, dan evaluation menilai. Domain afektif adalah receiving sikap menerima, responding memberikan respon, valuing nilai, organization organisasi, characterization karakterisasi. Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan 20 produktif, teknik fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara menurut Lindgren dalam Suprijono 2009: 7 hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar yang mencakup tiga ranah belajar yakni kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif mencakup kemampuan memahami, mengingat, menjelaskan, meringkas, menerapkan, menganalisis, mengorganisasi, dan menilai. Ranah afektif mencakup sikap, nilai, respon, dan karakter. Sedangkan ranah psikomotor mencakup keterampilan produktif, teknik fisik, teknik sosial, teknik manajerial, dan teknik intelektual. Hasil belajar tidak hanya mencakup perubahan satu ranah saja, melainkan mencakup semua ranah potensi yang dimiliki oleh manusia. Oleh karen itu, hasil belajar tidak dapat dilihat dari satu aspek atau ranah saja, tetapi hasil belajar dilihat secara komprehensif ke semua aspek atau ranah.

2.2.5 Karakteristik Anak Usia SD

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DEBONG KIDUL KOTA TEGAL

0 16 287

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 KOTA TEGAL

0 15 402

KEEFEKTIFAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SDN 1 PRIGI KABUPATEN BANJARNEGARA

2 19 225

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PECAHAN KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1, 2, 3 KOTA TEGAL

5 24 333

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBOK LUWUNG 01 KABUPATEN TEGAL

0 20 216

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI KARYA RANCANGAN SENDIRI DI SD NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 9 167

Pengaruh Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sifat-sifat Cahaya

0 7 188

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANYAM VAS BUNGA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUNGGAL.

0 1 24

EKSPERIMEN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DAN Eksperimen Strategi Practice-Rehearsal Pairs dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Siswa SMP Negeri 3 Colomadu 2011/2012.

0 0 17

EKSPERIMEN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DAN Eksperimen Strategi Practice-Rehearsal Pairs dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Siswa SMP Negeri 3 Colomadu 2011/2012.

0 0 14