Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

Memperhatikan uraian latar belakang dan perumusan masalah di atas, ada beberapa pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apa yang menjadi sektor-sektor unggulan Kabupaten Bandung Barat sector-based inward looking? 2. Bagaimana keterkaitan sektor-sektor unggulan dengan wilayah yang lebih luas sector-based outward looking? 3. Dimana lokasi pemusatan sektor-sektor unggulan spatial-based? 4. Apakah terjadi ketimpangan, kebocoran, dan keberlanjutan pengembangan wilayah? 5. Apakah kelembagaan yang ada bisa mendukung pengembangan wilayah? 6. Bagaimana strategi pengembangan wilayah berbasis kewilayahan di Kabupaten Bandung Barat?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk: 1. Mengidentifikasi sektor-sektor unggulan Kabupaten Bandung Barat sector-based inward looking; 2. Mengidentifikasi keterkaitan sektor-sektor unggulan dengan wilayah yang lebih luas sector-based outward looking; 3. Mengidentifikasi lokasi pemusatan sektor-sektor unggulan spatial-based; 4. Mengidentifikasi ketimpangan, kebocoran, dan keberlanjutan pengembangan wilayah; 5. Mengidentifikasi dukungan kelembagaan terhadap pengembangan wilayah; 6. Menyusun strategi pengembangan wilayah berbasis kewilayahan di Kabupaten Bandung Barat.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan wilayah Kabupaten Bandung Barat di era otonomi daerah untuk semua pemangku kebijakan pada umumnya dan terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat pada khususnya. Selain itu, penelitian ini bisa digunakan sebagai dasar penelitian lanjutan yang berkaitan dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat.

1.5 Kerangka Pemikiran

Anwar dan Rustiadi 2000 mengemukakan bahwa pembangunan berbasis pengembangan wilayah dan lokal memandang penting keterpaduan antara pembangunan secara 1 sektoral, 2 kewilayahan, dan 3 institusional kelembagaan. Artinya bahwa konsep pengembangan wilayah merupakan hubungan saling kait-mengkait antara sektor sector-based, ruang spatial- based, dan kelembagaan di dalam maupun antarwilayah outward looking. Empat komponen dasar inilah yang kemudian menjadi kerangka dasar analisis penelitian ini. Dalam konteks sektoral, perkembangan ekonomi wilayah terjadi melalui pertumbuhan sektor ekonomi unggulan serta adanya diversifikasi dan keterkaitan antarsektor ekonomi. Hubungan ini dapat berupa hubungan ke depan forward linkages –merupakan hubungan dengan penjualan hasil produksi atau disebut sebagai daya dorong atau juga derajat kepekaan- dan hubungan ke belakang backward linkages –merupakan hubungan dengan bahan bakumentah atau disebut sebagai daya penyebaran atau daya tarik Enirawan, 2007 . Wilayah, yang dalam penelitian ini adalah Kabupaten Bandung Barat, adalah satu kesatuan integral antara sektor dan ruang. Identifikasi sektor-sektor unggulan dari analisis yang dihasilkan tentunya akan menghasilkan sektor-sektor prioritas dalam lingkup wilayah Kabupaten Bandung Barat secara integral. Oleh karena itu, hasil dari analisis ini lebih bersifat sector-based. Dengan perspektif yang tidak hanya bersifat inward looking, sektor-sektor unggulan di Kabupaten Bandung Barat sendiri juga perlu unggul dalam konteks wilayah yang lebih luas, yaitu Provinsi Jawa Barat. Hasil dari analisis ini akan memunculkan sektor-sektor unggulan yang outward looking karena melihat potensinya dari perspektif Jawa Barat Hasil yang bersifat sector-based yang outward looking perlu juga ditunjang oleh hasil spatial-based, yaitu mampu mengidentifikasi ruang lokasi pengembangan sektor-sektor unggulan. Pengembangan wilayah Kabupaten Bandung Barat berbasis kewilayahan ini –yang memadukan sector-based yang outward looking dan spatial-based - tentunya harus didukung oleh kelembagaan yang berfungsi untuk melaksanakan pembangunan daerah. Menurut Rustiadi et al. 2008 , kelembagaan sebagai aturan main dan organisasi berperan penting dalam mengatur penggunaan alokasi sumberdaya secara efisien, merata, dan berkelanjutan. Pengembangan wilayah saat ini sangat fokus pada isu ketimpangan wilayah, kebocoran wilayah, dan pembangunan berkelanjutan khususnya dalam perhatian lingkungan sehingga turut dianalisis dalam penelitian ini. Dengan demikian, strategi pengembangan wilayah Kabupaten Bandung Barat yang dirumuskan mampu menjawab keragaan sektor, spasial, kelembagaan, dan isu pengembangan wilayah di Kabupaten Bandung Barat. Secara diagramatis, kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini. Gambar 1 Kerangka Pemikiran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA