yang akan menjadi landasan gerak adalah agribisnis dan wisata. Adapun industri tidak mendapatkan prioritas seperti kedua sektor tersebut. Sama dengan RPJPD,
RPJMD Kabupaten Bandung Barat 2008-2013 tampaknya juga mencoba untuk mengembangkan wilayah Kabupaten Bandung Barat dengan orientasi ekonomi
masyarakat yang memanfaatkan sumberdaya lokal. Adapun untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan melalui 6 misi, yaitu:
1. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, professional, efektif, efisien, dan ekonomis yang berbasis pada sistem penganggaran
yang pro-publik. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak, cerdas,
sehat, dan berdaya saing. 3. Memberdayakan perekonomian daerah berbasis ekonomi kerakyatan yang
berorientasi pada pengembangan sektor agribisnis dan agro wisata dalam upaya pengentasan kemiskinan.
4. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan. 5. Meningkatkan kualitas derajat kehidupan masyarakat yang berkeadilan.
6. Modernisasi desa melalui peningkatan kapasitas pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.
4.6.6.2.Strategi dan Kebijakan
Strategi dan kebijakan ini merupakan prioritas pembangunan jangka menengah dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah dirumuskan. Adapun
strategi dan kebijakan RPJMD Kabupaten Bandung Barat ditampilkan pada Tabel 43
di bawah ini:
Tabel 43 Strategi dan Kebijakan RPJMD Kabupaten Bandung Barat 2008-2013
No Strategi Kebijakan
1 Penataan SDM
mencakup sumber daya aparatur
pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat yang berakhlak
mulia, cerdas, sehat dan berdaya saing
Meningkatkan kapasitas aparat pemerintah
Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan publik
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mendukung visi dan misi KBB
Mengembangkan sarana dan prasarana
Lanjutan Tabel 43 No Strategi
Kebijakan
Meninkgatkan rasa aman bagi golongan pekerja
2 Menjadikan Bandung Barat
sebagai kabupaten agro industri Meningkatkan kemampuan petani
dalam bidang agribisnis Melakukan pendampingan untuk
menjaga berjalannya program Me-revitalisasi penyuluhan
Mengembangkan sarana dan prasarana Mengembangkan koperasi
Membuat kebijakan perluasan areal tanam
Mempromosikan potensi usaha daerah 3
Menjadikan Bandung Barat sebagai daerah tujuan wisata
terdepan di Tatar Bandung yang berwawasan lingkungan
Meningkatkan kesadaran para pihak tentang program pengembangan wisata
alam
Melengkapi sarana prasarana pendukung kepariwisataan
Memenuhi anggaran untuk pengembangan wisata alam
Mengembangkan kelembagaan pengelolaan wisata alam yang kuat dan
berkesinambungan
Mengembangkan informasi dan publikasi mengenai daerah wisata di
Kabupaten Bandung Barat
4 Pengembangan ekonomi
kerakyatan dengan sasaran peningkatan kualitas usaha kecil
menengah dan penyadaran berkoperasi
Membuat kebijakan yang mendukung UKM dan koperasi
Mengembangkan kelembagaan koperasi
Mengembangkan produk dan akses pasar
5 Akselerasi kebijakan penguatan
otonomi desa Meningkatkan pemahaman dan
kapasitas para pihak
Sumber: RPJMD Kabupaten Bandung Barat 2008-2013
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis ini dibagi menjadi 7 bagian, yaitu: 1 struktur perekonomian, 2 identifikasi sektor unggulan dalam perspektif internal Kabupaten Bandung
Barat sector-based inward looking, 3 identifikasi sektor unggulan dalam perspektif wilayah yang lebih luas sector-based outward looking, 4 identifikasi
lokasi sektor unggulan spatial-based, 5 identifikasi ketimpangan wilayah, kebocoran wilayah, dan pembangunan berkelanjutan, 6 identifikasi
kelembagaan, dan 7 strategi pengembangan wilayah Kabupaten Bandung Barat.
5.1 Struktur Perekonomian
Pembahasan struktur perekonomian dilakukan untuk mengetahui analisis dasar perekonomian makro Kabupaten Bandung Barat. Struktur perekonomian ini
utamanya dicerminkan dari struktur produk domestik regional bruto PDRB Kabupaten Bandung Barat. Analisis ini membahas 1 kontribusi sektor, 2 laju
pertumbuhan sektor, dan 3 PDRB per kapita
5.1.1 Kontribusi Sektor PDRB
Kontribusi masing-masing sektor dalam PDRB dianalisis untuk melihat secara umum struktur perekonomian Kabupaten Bandung Barat. Rentang waktu 4
tahun digunakan sebagai cara untuk mengetahui tren kontribusi sektor yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat sehingga dapat menangkap adanya pola perubahan
struktur perekonomian wilayah tersebut. Ekonomi Kabupaten Barat terbentuk oleh sektor industri yang dominan, diikuti oleh perdagangan, hotel, restoran, serta
pertanian. Namun dilihat dari struktur tenaga kerja, Kabupaten Bandung Barat didominasi oleh tenaga kerja pertanian. Secara detail, kontribusi sektor
perekonomiannya dapat dilihat pada Tabel 43 berikut ini.
Secara umum, dari tahun 2000 sampai 2006, industri pengolahan industri tanpa migas merupakan sektor yang menyumbangkan kontribusi PDRB terbesar
bagi Kabupaten Bandung Barat. Kontribusi per tahun sektor ini cukup konsisten di persentase 46 sehingga diprediksi akan terus menjadi kontributor utama
PDRB Kabupaten Bandung Barat meskipun ada kecenderungan untuk menurun. Sektor kedua yang berkontribusi terbesar adalah sektor perdagangan,
hotel, dan restoran dengan persentase yang konsisten antara tahun 2000-2006 sebesar 18 . Adapun sektor terkecil yang berkontribusi terhadap PDRB
Kabupaten Bandung Barat adalah pertambangan dan penggalian, yaitu secara konsisten berkisar 0,5 .
Meskipun hamparan lahan pertanian di Kabupaten Bandung Barat masih sangat luas, namun secara ekonomi makro, kontribusi sektor pertanian terhadap
PDRB Kabupaten Bandung Barat ada di peringkat ketiga. Secara umum, ada kecenderungan kontribusi ini menurun. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya
konversi guna lahan pertanian menjadi lahan terbangun. Kecuali sub-sektor kehutanan, semua sub-sektor pertanian ada kecenderungan menurun selama kurun
waktu 2000-2006. Beberapa sub-sektor dan atau sektor ekonomi yang mengalami
kecenderungan kenaikan adalah: 1. Penggalian
2. Listrik, gas, air bersih 3. Bangunan
4. Perdagangan, hotel, restoran 5. Bank
Naiknya, sektor penggalian menandakan kegiatan penggalian di Kabupaten Bandung Barat dalam rentang tahun 2000-2006 memberikan
kontribusi yang luar biasa. Namun tentunya, penggalian adalah kegiatan yang tidak berkelanjutan karena pada sewaktu-waktu di masa depan akan habis karena
merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan Kecenderungan naiknya kontribusi 1 listrik, gas, air bersih, 2
bangunan, 3 perdagangan, hotel, restoran, 4 bank merupakan indikasi terjadi