Menurut Misra 1982,
pengembangan wilayah merupakan suatu upaya untuk mendorong terjadinya perkembangan wilayah secara harmonis melalui
pendekatan yang bersifat komperhensif mencakup aspek fisik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Menurut Rustiadi et al. 2008
, perencanaan pengembangan wilayah merupakan bidang kajian yang mengintegrasikan berbagai cabang ilmu untuk
memecahkan masalah-masalah pembangunan serta aspek-aspek proses politik, manajemen, dan administrasi perencanaan pembangunan yang berdimensi ruang
dan waktu. Menurut
Rustiadi et al. 2008 , perencanaan pengembangan wilayah
merupakan sekumpulan ilmu yang mencakup aspek:
1. Pemahaman, yakni mencakup ilmu-ilmu pengetahuan dan teori-teori
untuk memahami fenomena fisik alamiah hingga sosial ekonomi di dalam dan antarwilayah. Selanjutnya, pengetahuan mengenai ilmu sistem
merupakan alat penting untuk memahami keterkaitan unsur-unsur fisik dan non-fisik wilayah guna mengenal dan mendalami permasalahan maupun
potensi pengembangan wilayah.
2. Perencanaan, yakni mencakup proses formulasi masalah, visi, misi, dan
tujuan pembangunan; teknik-teknik desain dan pemetaan; sistem pengambilan keputusan; hingga perancangan teknis dan kelembagaan
perencanaan.
3. Kebijakan, yakni mencakup pendekatan-pendekatan evaluasi serta proses
pelaksanaannya, termasuk proses politik, administrasi, dan manajerial
pembangunan.
Menurut Nugroho dan Dahuri 2004
, secara luas perencanaan pembangunan wilayah diartikan sebagai suatu upaya merumuskan dan
mengaplikasikan kerangka teori ke dalam kebijakan ekonomi dan program pembangunan yang di dalamnya mempertimbangkan aspek wilayah dengan
mengintegrasikan aspek sosial dan lingkungan menuju tercapainya kesejahteraan yang optimal.
Anwar dan Rustiadi. 2000 lebih menekankan konsep pengembangan
wilayah pada keterpaduan antara pembangunan secara sektoral, kewilayahan, dan institusional. Pembangunan berbasis pengembangan wilayah dan lokal
memandang penting keterpaduan antarsektor, antarspasial keruangan, serta antarpelaku pembangunan di dalam maupun antardaerah. Dengan demikian, setiap
program-program pembangunan sektoral dilaksanakan dalam kerangka pembangunan wilayah.
Menurut Anwar dan Rustiadi 2000
, terlepas dari berbagai definisi pengembangan wilayah yang ada, tujuan pengembangan wilayah seharusnya
diarahkan untuk mencapai: 1 pertumbuhan ekonomi, 2 pemerataan, 3 keberlanjutan ekosistem.
Dalam suatu negara yang sangat luas dan kondisi sosial ekonomi serta geografis wilayah yang sangat beragam seperti Indonesia, pengembangan wilayah
regional development sangat penting dalam mendampingi pembangunan nasional. Tujuan pengembangan wilayah sangat bergantung pada permasalahan
serta karakteristik spesifik wilayah yang terkait, namun pada dasarnya ditujukan pada pendayagunaan potensi serta manajemen sumber-sumber daya melalui
pembangunan perkotaan, pedesaan dan prasarana untuk peningkatan kondisi sosial dan ekonomi wilayah tersebut. Pada tingkat nasional pengembangan
wilayah juga ditujukan untuk memperkuat integrasi ekonomi nasional melalui keterkaitan linkages, serta mengurangi kesenjangan antarwilayah
Firman, 2008 .
2.4 Pendekatan Sektoral dalam Pengembangan Wilayah