RPJPD Kabupaten Bandung Barat 2005-2025
Tabel 42 Prioritas dan Upaya RPJPD Kabupaten Bandung Barat 2005-2025
RPJPD Prioritas Upaya
2007-2008 Persiapan
administrasi 2008-2013
Pengembangan agribisnis Standarisasi mutu produk
pertanian Peningkatan keterampilan petani
Pemberian insentif utk mendorong sektor pertanian
kebijakan penggunaan lahan
Ekonomi kerakyatan Revitalisasi UMKM dan
koperasi Fasilitasi kredit pengembangan
usaha Peningkatan keterampilan pelaku
usaha Perumusan kebijakan utk
optimalisasi potensi industri besar
2014-2018 Pengembangan agribisnis
Memfasilitasi nilai tambah produk pertanian
Perluasan dan penanganan pemasaran produk pertanian
Pengembangan sistem pertanian modern
Pengembangan industri penunjang agribisnis
Ekonomi kerakyatan Pengembangan pusat-pusat
ekonomi kerakyatan terspesialisasi per kecamatan
Pengembangan sektor industri kreatif berbasis produk lokal
Pengembangan ekonomi kreatif wisata
Pengembangan skema kemitraan industri besar-menengah-kecil-
koperasi
2019-2023 Pengembangan agribisnis
Pengembangan bibit unggul Insentif penelitian dan
pengembangan agribisnis
Ekonomi kerakyatan Pengembangan sistem jejaring
hulu-hilir Standarisasi mutu produk
Pengembangan kemitraan industri lokal dg industri
nasional internasional
Lanjutan Tabel 42 RPJPD Prioritas
Upaya
2023-2025 Pengembangan agribisnis
Pengembangan produk pertanian berorientasi ekspor
Peningkatan realisasi investasi agribisnis
Peningkatan penyerapan tenaga kerja lokal
Ekonomi kerakyatan Pengembangan daya saing
pelaku ekonomi kerakyatan Pengembangan jejaring
berorientasi ekspor Pengembangan kelembagaan
penjamin mutu
Sumber: RPJPD Kabupaten Bandung Barat 2005-2025
Pada dasarnya pengembangan wilayah khususnya yang menyangkut sektor ekonomi dalam RPJPD Kabupaten Bandung Barat 2005-2025 difokuskan
pada pengembangan agrbisnis dan ekonomi kerakyatan wisata, UMKM, koperasi. Adapun industri besar lebih diperankan sebagai penguat. Dengan
demikian sangat jelas bahwa pengembangan wilayah Kabupaten Bandung Barat tidak semata-mata melihat kemajuan ekonomi makro semata, namun juga
bagaimana masyarakat mayoritas bisa lebih sejahtera. Dalam dokumen ini juga disebutkan bahwa indistri yang dikembang harus ramah lingkungan dan
meminimalisasi eksploitasi air tanah yang berlebihan.