Variabel Terikat Variabel Bebas

82 Berdasarkan keterangan yang disampaikan guru bahasa Indonesia tersebut menjadikan salah satu faktor peneliti dalam memilih kompetensi dasar 13.1 yaitu memahami pembacaan cerita pendek sebagai subjek penelitian, karena memahami pembacaan cerita pendek merupakan salah satu bentuk apresiasi karya sastra yang terdapat dalam kurikulum tingkat SMA.

3.3 Variabel Penelitian

Jenis variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel terikat dan variable bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan memahami cerita pendek dan variable bebas dalam penelitian ini yaitu model berpikir induktif dan media film pendek. Penggunaan dua variabel tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

3.3.1 Variabel Terikat

Kemampuan memahami cerita pendek merupakan kegiatan mendengarkan cerita pendek dengan penuh perhatian dan pemahaman untuk dapat menikmati dan mengapresiasi cerita pendek dengan mempelajari unsur intrinsik cerita pendek. Target yang diharapkan dalam kemampuan memahami cerita pendek adalah siswa dapat menyimak cerita pendek sesuai aspek penilaian memahami cerita pendek. Aspek-aspek penilaian tersebut antara lain: 1 ketepatan menentukan latar dan buktinya; 2 ketepatan menentukan tokoh utama disertai dengan buktinya; 3 ketepatan siswa dalam menentukan watak tokoh utama serta buktinya; 4 ketepatan siswa menjelaskan cara pengarang dalam menyajikan 83 tokoh utama; 5 ketepatan siswa menyebutkan alur beserta buktinya; 6 ketepatan siswa menentukan konflik cerita pendek disertai bukti; 6 ketepatan siswa menentukan klimaks cerita pendek dengan buktinya. Penelitian tindakan kelas dikatakan berhasil dalam pemelajaran memaami cerita pendek apabila telah memenuhi batas ketuntasan minimal dengan skor 75 pada masing-masing siswa.

3.3.2 Variabel Bebas

Model berpikir induktif merupakan salah satu model pembelajaran sastra yang digunakan untuk memahami cerita pendek dengan mengarahkan siswa dalam memahami pembacaan cerita pendek dan mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar. Media film pendek merupakan alat bantu pendukung pembelajaran Pembelajaran dengan model pembelajaran Berpikir induktif dengan media film pendek merupakan sebuah pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi berpasangan dengan bantuan media film penek. Melalui model pembelajaran ini siswa dilatih bagaimana mengutarakan pendapat kepada teman diskusinya. Selain itu, siswa juga dilatih untuk bisa menerima pendapat orang lain serta menghargai perbedaan yang ada. Model pembelajaran berpikir induktif memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Media film pendek membantu siswa dalam pembelajaran khususnya pembelajaran menyimak, keunggulan model dan media pembelajaran ini adalah adanya partisipasi siswa dalam pembelajaran yang dibantu media pembelajaran film pendek. 84

3.4 Indikator Kinerja

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 4 56

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TAYANGAN KEHIDUPAN SOSIAL ORANG ORANG PINGGIRAN SISWA KELAS X 6 SMA N 1 JAKENAN

1 22 341

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN INTELEGENSI TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PENDEK SISWA SMA AL AZHAR MEDAN.

0 2 30

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta T

1 3 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

0 1 14

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Dengan Metode Probing Prompting Learning Melalui Media Film.

2 3 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK MEMBACA RETENSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BELIK PEMALANG.

0 0 1

DESKRIPSI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS XI MIA SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA.

0 2 87

PENINGKATAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA

1 1 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Deskripsi Pembelajaran Menulis Cerita Pendek pada Siswa Kelas XI MIA SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun 2015 - KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA IPS KELAS XI SMA NEGERI 1 JERUKLEGI KABUPATEN CI

0 0 24