Pengertian Menyimak Hakikat Menyimak

2.2.1 Hakikat Menyimak

Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengertian menyimak, tujuan menyimak, dan jenis-jenis menyimak.

2.2.1.1 Pengertian Menyimak

Keterampilan menyimak merupakan salah satu kemampuan memahami pesan yang disampaikan melalui bahasa lisan. Kegiatan menyimak dilakukan secara sengaja atau terencana serta ada usaha untuk memahami cerita pendek. Senada dengan pendapat Tarigan dalam Saddhono dan Slamet, 2012:11 bahwa hakikat menyimak adalah kegiatan memahami isi bahan simakan. Pengertian keterampilan menyimak juga dikemukakan Henry Guntur Tarigan 1983: 19 menjelaskan menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh pembicara melalui ujian atau bahasa lisan. Jadi, kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang disengaja, direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu yang menimbulkan aktivitas berpikir dalam menyimak. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam usaha peningkatan kemampuan menyimak siswa. Salah satu di antaranya adalah keterlibatan interaksi penyimak dengan pembicara. Oleh karena itu, para siswa tidak mungkin dapat melaksanakan tugas menyimak dengan baik apabila mereka terganggu oleh pembicaraan orang lain. Berbagai faktor kesulitan dalam menyimak, antara lain 1 latar belakang pengetahuan penyimak; 2 susunan informasi yang kurang kronologis; 3 kelengkapan dan kejelasan informasi; 4 pembicaraan dalam cerita pendek yang menggunakan kata ganti lebih sulit dipahami daripada menggunakan kata benda; 5 sesuatu yang dideskripsikan dalam cerita pendek yang disimak mengandung hubungan statis ataukah hubungan dinamis. Dari uraian tersebut dapat ditarik simpulan bahwa menyimak adalah kegiatan mendengarkan lambang-lambang bunyi bahasa yang dilakukan dengan sengaja dan penuh perhatian disertai pemahaman dan apresiasi untuk memperoleh pesan, informasi, menangkap isi, dan merespon makna yang terkandung di dalamnya.

2.2.1.2 Tujuan Menyimak

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 4 56

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TAYANGAN KEHIDUPAN SOSIAL ORANG ORANG PINGGIRAN SISWA KELAS X 6 SMA N 1 JAKENAN

1 22 341

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN INTELEGENSI TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PENDEK SISWA SMA AL AZHAR MEDAN.

0 2 30

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta T

1 3 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

0 1 14

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Dengan Metode Probing Prompting Learning Melalui Media Film.

2 3 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK MEMBACA RETENSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BELIK PEMALANG.

0 0 1

DESKRIPSI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS XI MIA SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA.

0 2 87

PENINGKATAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA

1 1 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Deskripsi Pembelajaran Menulis Cerita Pendek pada Siswa Kelas XI MIA SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun 2015 - KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA IPS KELAS XI SMA NEGERI 1 JERUKLEGI KABUPATEN CI

0 0 24