Pengertian Media Pembelajaran Hakikat Media Pembelajaran

2.2.6.1 Pengertian Media Pembelajaran

Heinich dalam Daryanto, 2011: 4 berpendapat bahwa Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Selain pendapat dari Heinich, Criticos 1996 juga menjelaskan media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Pengertian media pembelajaran juga disebutkan oleh Gagne dalam Sadiman,dkk, 2010:6 menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat memberi stimulus untuk belajar. Berbagai jenis komponen tersebut dapat diartikan sebagai manusia atau orang-orang yang berada di sekitar siswa, kondisi alam sekitar siswa atau tempat berlangsungnya pembelajaran, dan gabungan dari keduanya atau lingkungan tempat proses pembelajaran tersebut. Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat memberi stimulus untuk belajar tersebut media dapat meningkatkan proses belajar siswa Sudjana dan Rivai 2010:2. Lebih ringkas, Arsyad 2011:2 menjelaskan bahwa media adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses belajar mengajar demi mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Media berada di tengah-tengah antara siswa dan guru. Menjadi jembatan perlintasan informasi yang ingin disampaikan oleh guru kepada siswanya. Oleh sebab itu, kedudukan media dalam proses pembelajaran sangatlah penting dan tidak terpisahkan. Sejalan dengan penjelasan Arsyad, Kustandi dan Sutjipto 2011:9 menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses pembelajaran.keberagaman media pembelajaran yang ada membuat guru harus lebih selektif dalam menentukan media yang sesuai untuk proses pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan pernyataan-pernyataan definisi media yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah pengantar atau perantara yang digunakan dalam proses pembelajaran yang dapat menyalurkan pesan sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif, efektif, dan efisien untuk memaksimalkan hasil pembelajaran.

2.2.6.2 Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 4 56

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TAYANGAN KEHIDUPAN SOSIAL ORANG ORANG PINGGIRAN SISWA KELAS X 6 SMA N 1 JAKENAN

1 22 341

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN INTELEGENSI TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PENDEK SISWA SMA AL AZHAR MEDAN.

0 2 30

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta T

1 3 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

0 1 14

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Dengan Metode Probing Prompting Learning Melalui Media Film.

2 3 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK MEMBACA RETENSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BELIK PEMALANG.

0 0 1

DESKRIPSI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS XI MIA SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA.

0 2 87

PENINGKATAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA

1 1 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Deskripsi Pembelajaran Menulis Cerita Pendek pada Siswa Kelas XI MIA SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun 2015 - KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA IPS KELAS XI SMA NEGERI 1 JERUKLEGI KABUPATEN CI

0 0 24