Kerangka Berpikir Hipotesis Tindakan

2.2.10 Kerangka Berpikir

Kurangnya media dan model pembelajaran untuk kompetensi memahami cerita pendek membuat sebagian guru yang kurang berkompeten dalam bidang mengapresiasi cerita pendek mengalami kesulitan dalam membelajarkan kompetesi ini. Kesulitan guru tersebut berimbas pada siswa yang belajar memahami cerita pendek. Siswa merasa kegiatan memahami cerita pendek adalah kegiatan yang sulit dan membosankan. Padahal kompetensi memahami cerita pendek adalah salah satu kompetensi yang wajib dikuasai siswa. Sehubungan dengan kesulitan yang dialami guru dan siswa tersebut, upaya yang dapat diberikan dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan model berpikir induktif dan media film pendek bertujuan agar siswa mudah mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerita pendek. Kemampuan daya khayal lebih terarah dan tidak berpikir lama dalam memahami suatu cerita pendek dengan bantuan media. Siswa juga tidak terlihat bosan dan lebih konsentrasi saat menyimak cerita pendek melalui media film pendek. Bagan 2.1 kerangka berpikir

2.2.11 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah jika guru menerapkan model berpikir induktif dalam kompetensi memahami cerita pendek yang ditayangkan dengan media film pendek maka keterampilan memahami cerita pendek siswa akan meningkat dan perilaku siswa dapat menjadi lebih baik. Masalah Keterampil an memahami cerita pendek yang Penyebab: Guru kurang tepat dalam menggunak an model dan media pembelajar Siklus I: Model berpikir induktif menggunakan media film pendek. Siklus II: ada penambahan antara lain: a guru menyampaikan hasil evaluasi siklus I; b guru memberikan bonus nilai bagi yang aktif dalam pembelajaran; c memberi pertanyaan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa; d siswa mnyerahkan nama anggota kelompok dan tugas tiap anggota; dan e guru memastikan semua siswa sudah selesai mengerjakan LK I. Kemampuan memahami cerita pendek yang diperdengar kan siswa kelas XI SMA N 2 Ungaran 70

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas. Menurut pengertiannya, penelitian tindakan kelas ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya perencanaan sampai penilaian untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan Subyantoro 2009:10. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan komponen yang ada di dalam kelas terutama siswa. Penelitian ini juga mengkaji, merefleksi secara kritis dan kolaboratif suatu rencana pembelajaran terhadap kinerja guru, serta interaksi antar siswa yang terangkum dalam proses belajar mengajar di kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah memperbaiki pembelajaran memahami pembacaan cerita pendek agar siswa mampu memperoleh hasil belajar secara optimal. Secara garis besar prosedur penelitian tindakan kelas direncanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. setiap putarannya dirancang melalui fase perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 4 56

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TAYANGAN KEHIDUPAN SOSIAL ORANG ORANG PINGGIRAN SISWA KELAS X 6 SMA N 1 JAKENAN

1 22 341

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN INTELEGENSI TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PENDEK SISWA SMA AL AZHAR MEDAN.

0 2 30

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta T

1 3 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

0 1 14

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Dengan Metode Probing Prompting Learning Melalui Media Film.

2 3 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK MEMBACA RETENSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BELIK PEMALANG.

0 0 1

DESKRIPSI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS XI MIA SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA.

0 2 87

PENINGKATAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA

1 1 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Deskripsi Pembelajaran Menulis Cerita Pendek pada Siswa Kelas XI MIA SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun 2015 - KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA IPS KELAS XI SMA NEGERI 1 JERUKLEGI KABUPATEN CI

0 0 24