Perencanaan Siklus I Tindakan Siklus I

72

3.1.1 Desain Tindakan Siklus I

Desain tindakan pada siklus I terdiri atas empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Desain penelitian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

3.1.1.1 Perencanaan Siklus I

Tahap perencanaan merupakan tahap persiapan pembelajaran menyimak cerita pendek dengan membuat rencana yang akan dilakukan sebagai upaya untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul berdasarkan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia kelas XI SMA Negeri 2 Ungaran dalam pembelajaran memahami pembacaan cerita pendek. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran agar minat siswa dalam pembelajaran menyimak cerita pendek meningkat. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah: 1 meminta izin penelitian pada pihak sekolah yang bersangkutan; 2 melakukan koordinasi dengan guru kelas mengenai rencana penelitian yang akan dilakukan; 3 menyusun rencana pembelajaran menyimak cerita pendek melalui model berpikir induktif dengan media film pendek; 4 menyiapkan materi pembelajaran yang relevan dengan pembelajaran menyimak cerita pendek; 5 menyiapkan instrumen tes penelitian yang diujikan; 6 menyiapkan instrumen berupa nontes yang terdiri atas lembar observasi, lembar jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto; 7 menyiapkan tim penelitian untuk membantu mengambil data. 73

3.1.1.2 Tindakan Siklus I

Kegiatan yang dilakukan pada tahap tindakan, yaitu melakukan proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami cerita pendek yang disesuaikan dengan perencanaan pembelajaran yang telah disusun. Proses tindakan pada penelitian ini meliputi tiga tahap, yaitu pendahuluan, kegiatan inti pelaksanaan, dan penutup. Pada tahap pendahuluan merupakan tahap pengondisian siswa untuk siap mengikuti proses pembelajaran. Guru mengondisikan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, guru melakukan apersepsi kepada siswa berkaitan dengan unsur intrinsik cerita pendek yang meliputi tema, alur, tokoh, dan penokohan, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat, guru menyampaikan cakupan materi cerita pendek, guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran memahami pembacaan cerita pendek. Tahap inti yaitu tahap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sesauai dengan skenario pembelajaran. Dalam tahap ini, Kegiatan inti terdiri atas tiga tahap, yakni eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Tahap eksplorasi yaitu: 1 guru memberikan penjelasan materi yang meliputi hakikat cerita pendek dan unsur intrinsik cerita pendek; 2 siswa menyimak pembacaan cerita pendek berjudul Sang Penjahit karya Michel. Tahap elaborasi yaitu: 1 siswa secara individu menentukan alur, penokohan, dan latar kemudian menuliskan jawabannya di LK 1 menghimpun; 2 siswa mengelompokkan diri menjadi 7 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4-5 siswa menghimpun penunjang; 3 tiap siswa mempresentasikan hasil LK 1 di dalam kelompoknya 74 masing-masing; 4 guru menayangkan film pendek berjudul Sang Penjahit karya Michel untuk menunjukkan bukti, misal: penggambaran tokoh utama dari segi fisik dan batin tokoh didukung dengan dialog antar tokoh; 5 siswa secara berkelompok mengategorikan bagian mana yang masih menjadi permasalahan dalam kelompok tersebut, misalnya alur dan penokohan; 6 siswa mendiskusikan aspek yang menjadi masalah dalam kelompok sehingga mendapatkan titik temu atau jawaban yang tepat dan dituliskan di LK 2. Tahap konfirmasi yaitu: 1 secara bergantian, perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi kepada teman satu kelas dan guru; 2 guru bersama siswa yang masih berkelompok menyimpulkan hasil diskusi yang menjadi permasalahan, misal: alur dan penokohan dari semua kelompok menemukan data umum dari data khusus. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan penutup yaitu: 1 guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang sudah berlangsung mengenai mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan; 2 guru bersama siswa merefleksi hasil kegiatan belajar; 3 guru mengevaluasi pembelajaran yang sudah berlangsung; 4 guru menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa berupa kata-kata untuk gemar membaca dan mendengarkan pembacaan cerita pendek.

3.1.1.3 Observasi Siklus I

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 4 56

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TAYANGAN KEHIDUPAN SOSIAL ORANG ORANG PINGGIRAN SISWA KELAS X 6 SMA N 1 JAKENAN

1 22 341

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN INTELEGENSI TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PENDEK SISWA SMA AL AZHAR MEDAN.

0 2 30

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta T

1 3 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

0 1 14

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Dengan Metode Probing Prompting Learning Melalui Media Film.

2 3 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK MEMBACA RETENSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BELIK PEMALANG.

0 0 1

DESKRIPSI PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS XI MIA SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA.

0 2 87

PENINGKATAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA

1 1 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Deskripsi Pembelajaran Menulis Cerita Pendek pada Siswa Kelas XI MIA SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun 2015 - KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA IPS KELAS XI SMA NEGERI 1 JERUKLEGI KABUPATEN CI

0 0 24