7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis
2.1.1 Problem Based Learning dan Sintaksnya.
Problem Based Learning PBL adalah pembelajaran yang dirancang agar siswa mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam
memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim Kemendikbud, 2014.
Model pembelajaran PBL merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan menghadapkan siswa pada permasalahan yang nyata dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri dalam memecahkan masalah dan mengupayakan berbagai macam solusinya yang
mendorong siswa untuk berpikir kreatif Purnamaningrum, 2012. Savery, sebagaimana dikutip oleh Kemendikbud 2014 menyatakan
bahwa PBL adalah model yang menekankan pada pembelajaran berbasis student- centered yang dapat memberdayakan siswa untuk melakukan penyelidikan,
mengintregasikan teori
dan praktik,
menerapkan pengetahuan
dan keterampilannya untuk mengembangkan penemuan solusi atau pemecahan
terhadap masalah tertentu. Pengertian PBL menurut Hwang Tzu-Pu Wang 2012 sebagai berikut:
. . . Problem-based learning PBL is considered a student-centered instruction approach in which inspired students to apply critical
thinking through simulated problems in order to study complicated multifaceted, and practical problems that may have or not have
standard answers. Secara garis besar, PBL merupakan model pembelajaran berpusat pada
siswa untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh yang diaktualisasikan dalam memecahkan permasalahan di dunia nyata sehingga
mengasah kemampuan berpikir kritisnya.
Model PBL memiliki karakteristik sendiri seperti model-model pembelajaran lainnya. Karakteristik PBL menurut Putra 2013 yaitu : 1 belajar
dimulai dengan satu masalah; 2 memastikan bahwa masalah tersebut berhubungan dengan dunia nyata siswa; 3 mengorganisasikan pelajaran seputar
masalah, bukan disiplin ilmu; 4 memberikan tanggung jawab yang besar kepada siswa dalam membentuk dan menjelaskan secara langsung proses belajar; 5
menggunakan kelompok kecil; 6 menuntut siswa untuk mendemonstrasikan yang telah dipelajari dalam bentuk produk atau kinerja.
Model PBL memiliki ciri khusus. Ciri-ciri PBL menurut Arends sebagaimana yang dikutip oleh Kemendikbud 2014 adalah sebagai berikut :
1 Mengajukan pertanyaan atau masalah
Problem Based Learning mengorganisasikan pertanyaan dan masalah yang penting secara sosial dan secara pribadi bermakna bagi siswa. Pertanyaan dan
masalah tersebut hendaknya terkait dengan situasi kehidupan nyata, diupayakan menghindari jawaban sederhana, dan menungkinkan adanya berbagai macam
solusi untuk pertanyaan dan masalah tersebut. 2
Berfokus pada keterkaitan antar disiplin Masalah aktual hendaknya dipilih untuk dikaji pemecahannya yang dapat
ditinjau dari berbagai segi, meskipun PBL berpusat pada mata pelajaran tertentu. 3
Penyelidikan autentik Problem Based Learning menghendaki siswa melakukan penyelidikan
autentik untuk mencari penyelesaian masalah yang nyata. Siswa hendaknya menganalisis dan menentukan masalah, mengembangkan hipotesis dan membuat
prediksi, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melakukan eksperimen jika diperlukan, membuat inferensi dan merumuskan kesimpulan
4 Menghasilkan dan memamerkan produk atau hasil karya
Problem Based Learning menuntut siswa untuk menghasilkan produk tertentu dalam berbagai alternatif bentuk seperti presentasi laporan, transkip debat,
model fisik, video, program komputer, atau yang lain. Produk tersebut bertujuan untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan peserta didik pada siswa-siswa yang
lain.
5 Kerja sama
Problem Based Learning juga dicirikan oleh adanya kerja sama antar siswa dalam bentuk berpasangan atau dalam kelompok kecil. Bekerja sama antar siswa
dapat memberikan motivasi untuk bekerja bersama dalam tugas-tugas yang lebih kompleks dan meningkatkan peluang untuk berbagi inkuiri dan berdialog untuk
mengembangkan keterampilan sosial. Model pembelajaran memiliki langkah-langkah yang harus dilakukan saat
pembelajaran. Begitupun dengan model PBL. Model PBL memiliki langkah- langkah pokok atau sintaks. Arends, sebagaimana dikutip oleh Kemendikbud
2014 menyebutkan sintaks PBL pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Sintaks Pelaksanaan Pembelajaran PBL
Langkah-langkah Pokok
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Tahap 1 Memberikan orientasi
tentang permasalahan pada siswa.
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
memotivasi siswa agar terlibat pada kegiatan
pemecahan masalah. Mendengarkan arahan
guru dan antusias dalam memulai
pembelajaran.
Tahap 2 Mengorganisasi siswa
untuk meneliti. Membantu siswa
menentukan dan mengatur tugas.
Menentukan dan mengatur tugas
belajar
Tahap 3 Membimbing
penyelidikan siswa secara mandiri
maupun kelompok. Mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan pemecahan masalah.
Mengumpulkan informasi yang sesuai,
bereksperimen untuk memecahkan
masalah.
Tahap 4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya Membantu siswa dalam
merencanakan, menyiapkan karya dan menyampaikan
kepada orang lain. Siswa merencanakan
dan menyiapkan karya dan
menyampaikan hasil.
Tahap 5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
Membantu siswa melakukan refleksi dan
mengadakan evaluasi terhadap penyelidikan dan
proses-proses belajar yang mereka lakukan.
Siswa melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap penyelidikan dan proses-proses
belajar
Sintaks atau langkah-langkah ini nantinya akan diterapkan dalam pembelajaran sehingga terencana pula dalam pembuatan RPP Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, LKS, dan LDS.
2.1.2 Alat Peraga dan Macamnya